Tradisi Tarian Mangaru merupakan salah satu tarian kesenian pemerintahan pada masa kesultanan Buton yang menggambarkan patriotism, nasionalisme dan solidaritas antar kerajaan ataupun kesultanan. Perbagai penelitian telah dilakukan untuk mengkaji tradisi Tari Menagaru agar kesenian ini tetap lestari adanya, namun penelitian terdahulu terbatas pada sejarah dan perkembangan Tari Mangaru itu sendiri sehingga perlu penelitian lebih lanjut untuk memperkaya khazanah budaya kaitannya dengan keilmuan lainnya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai pedidikan anak usia dini pada implementasi tradisi Tari Mangaru di Kepulauan Buton khususya di Wakalambe. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif melalui observasi, wawancara dan dokumentasi pada beberapa informan dan tokoh masyarakat. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa implemetasi tradisi Tarian mangaru memiliki nilai-nilai pendidikan untuk anak usia dini seperti menanamkan anak akan kecintaan budaya, memiliki etika, stimulasi perkembangan motoric, perkembangan kognitif anak, perkembangan bahasa, perkembangan sosial emosional dan perkembangan seni anak. Nilai-nilai pendidikan pada tradisi Tari Mangaru ini terakumulasi secara utuh dalam pertunjukan Tarian Mangaru. Dengan demikian Tarian Mangaru dapat dilestarikan dengan menstimulasi anak untuk belajar tarian Mangaru sejak dini utamanya usia Taman Kanak-Kanak.