<p class="MDPI17abstract"><strong>Tujuan:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko dan agen risiko, serta memberikan rekomendasi mitigasi untuk mencegah agen risiko penyebab risiko yang berpotensi dengan mempertimbangkan kesejahteraan hewan, kehalalan, dan keamanan pada rantai pasok daging ayam <em>broiler </em>skala menengah di Kota Malang.</p><p class="MDPI17abstract"><strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan metode <em>House of Risk </em>(HOR) 2 fase, yaitu HOR fase 1 (HOR-1) dan HOR fase 2 (HOR-2). Identifikasi risiko, agen risiko, dan penentuan <em>Aggregate Risk Potential </em>(ARP) dilakukan pada HOR-1. HOR-2 digunakan untuk menentukan prioritas mitigasi risiko yang paling efektif dengan mempertimbangkan sumber daya. Seluruh penilaian dilakukan oleh responden ahli, yaitu pemilik RPA dan pengecer daging ayam <em>broiler</em>.</p><p class="MDPI17abstract"><strong>Hasil: </strong>Hasil penelitian menunjukkan terdapat 38 kejadian risiko dan 27 agen risiko kesejahteraan hewan, kehalalan, dan keamanan pada rantai pasok industri daging ayam <em>broiler</em> skala menengah. Agen risiko dengan nilai ARP tertinggi yaitu kesalahan teknik penyimpanan daging ayam <em>broiler </em>oleh pengecer (A26) dengan nilai ARP 144 dan kesalahan manajemen penyimpanan daging ayam <em>broiler </em>oleh penyembelihan ayam (A15) dengan nilai ARP 126. Agen risiko tersebut juga diprioritaskan berdasar diagram Pareto dengan nilai kumulatif sebesar 30,65% dari keseluruhan nilai ARP. Rekomendasi sebanyak 6 strategi mitigasi risiko dihasilkan secara <em>brainstorming</em> untuk mencegah kemunculan agen risiko prioritas pada rantai pasok industri daging ayam <em>broiler </em>skala menengah.</p><p class="MDPI17abstract"><strong>Kesimpulan: </strong>Agen risiko prioritas pada rantai pasok industri daging ayam <em>broiler </em>skala menengah dapat dicegah kemunculannya dengan menerapkan strategi mitigasi risiko berdasar prioritas, yaitu penyuluhan higienitas penanganan daging (PA5), penyuluhan penyimpanan produk halal (PA3), dan pemakaian es batu ketika listrik padam (PA6). Strategi mitigasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan aspek kesejahteraan hewan, kehalalan, dan keamanan pada rantai pasok industri daging ayam <em>broiler</em> skala menengah.</p>