KOMPOSISI KIMIA, AKTIVITAS ANTIBAKTERI, DAN POTENSI UNTUK KEMASAN AKTIF BEBERAPA MINYAK ATSIRI DARI TANAMAN REMPAH INDONESIA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi kimia dan aktifitas antibakteri dari 6 jenis minyak atsiri Indoensia. Minyak atsiri tersebut adalah minyak ketumbar, minyak bunga cengkeh, minyak sereh dapur, minyak kulit jeruk purut, minyak kayu manis, dan minyak kapulaga. Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu karakterisasi minyak atsiri menggunakan Gas Chromatography Mass Spectrometer (GC-MS) dan penentuan aktivitas antibakteri dari masing-masing minyak atsiri dengan bakteri gram positif Staphylococcus aureus NBRC 100910 dan bakteri gram negatif Escherichia coli NBRC 3301. Aktivitas antibakteri dinyatakan sebagai diameter zona hambat yang terbentuk pada saat pengujian. Minyak ketumbar, minyak sereh dapur dan minyak kayu manis memiliki aktivitas antibakteri yang kuat terhadap E. coli NBRC 330 dan S.aureus NBRC 100910 dengan diameter zona hambat pada E. coli NBRC 330 masing-masing sebesar 24 mm, 47 mm dan 34 mm; dan pada S.aureus NBRC 100910 masing masing sebesar 22 mm, 25 mm dan 35 mm. Minyak bunga cengkeh memiliki aktivitas antibakteri dengan tingkat sedang pada E. coli NBRC 330 (19 mm) dan kuat pada S.aureus NBRC 100910 (28 cm). Minyak kapulaga menunjukkan aktivitas antibakteri dengan tingkat sedang terhadap dua bakeri tersebut dengan diameter zona hambat 14 mm untuk E. coli NBRC 330 dan 12 mm untuk S.aureus NBRC 100910. Minyak kulit jeruk purut hanya memiliki aktivitas antibakteri terhadap S.aureus NBRC 100910 dengan diameter zona hambat sebesar 22 mm. Minyak ketumbar, minyak sereh dapur, dan minyak kayu manis berpotensi besar untuk diaplikasikan dalam memperpanjang umur simpan makanan melalui teknologi kemasan aktif berdasarkan aktivitas antibakterinya.