<p>Tingginya daya tarik sekolah pada pusat perkotaan menjadikan jumlah anak – anak yang beraktivitas pada kawasan tersebut cukup tinggi. Konsep kawasan ramah anak pada kawasan pendidikan diperlukan untuk mengakomodasi pemenuhan hak anak pada setiap aktivitas anak – anak di perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesesuain elemen rancang menggunakan indikator kawasan ramah anak. Penelitian mengambil studi kasus pada kawasan Kota Barat Surakarta sebagai kawasan dengan dominasi aktivitas pendidikan. Kawasan ini dipilih karena mampu menggambarkan aktivitas tertinggi anak – anak di Kota Surakarta, dimana Surakarta merupakan salah satu kota percontohan program Kota Layak Anak di Indonesia. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Data yang didapatkan kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis skoring dan statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat kesesuaian elemen rancang pada kawasan sebesar 54%. Elemen rancang kawasan Kota Barat yang sudah termasuk dalam kategori sesuai >50% adalah tata bangunan dan ruang terbuka, elemen rancang yang memiliki tingkat kesesuaian sebesar 50% adalah tata guna lahan, sirkulasi, kualitas lingkungan, dan signage, sedangkan yang tergolong tidak sesuai adalah pedestrian. Ditinjau dari aspek kawasan ramah anak, aspek keamanan menjadi aspek yang paling tidak terpenuhi. Berdasarkan analisis lebih lanjut, ditemukan bahwa kawasan kota barat belum menjadi kawasan khusus yang diatur untuk mengakomodasi aktivitas pendidikan anak – anak.</p>