“…Contohnya indikator pertama dalam model PBL (problem based learning) adalah memfokuskan siswa pada permasalahan, dimana mereka diberikan gambar dan video sebagai stimulus awal untuk merangsang pemikiran siswa agar mengidentifikasi masalah yang ditunjukkan. Para siswa terpacu untuk berpikir tingkat tinggi untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan (Sujiono, Budi Handoyo, 2018). Menurut (Sari, Budijanto, & Amiruddin, 2017) masalah yang ditemukan memiliki karakteristik, yaitu (1) autentik, dimana permasalahan harus sesuai dengan kenyataan yang ada, (2) jelas, artinya masalah yang dirumuskan harus jelas sehingga tidak menyulitkan siswa dalam proses mencari solusi, (3) gampang paham, yaitu kasus yang disajikan harus dapat dimengerti oleh siswa yang setara dengan kemampuan mereka, (4) leluasa dan serasi dengan tujuan pembelajaran yaitu harus mewakili semua materi pembelajaran yang ada, misalnya dapat menjelaskan mitigasi bencana alam sesuai dengan sumber yang tersedia, dan (5) bermanfaat, yaitu permasalahan tersebut nantinya harus bermanfaat bagi siswa, dengan adanya masalah ketika sudah menemukan solusi yang tepat dan solusi tersebut bermanfaat bagi siswa itu sendiri.…”