Pelatihan Kewirausahaan bagi Perempuan Pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) Terdampak Pandemi Covid-19

Abstract

Wabah virus corona yang berlangsung sejak penghujung tahun 2019, tidak hanya menimbulkan krisis kesehatan global yang menyebabkan jutaan manusia terpapar dan ratusan ribu meninggal dunia; namun juga menyebabkan krisis lain seperti krisis ekonomi, sosial, dan politik. Salah satu kelompok yang paling merasakan dampak pandemi Covid-19 adalah kelompok perempuan yang menjalankan usaha kecil menengah. Mereka adalah perempuan single parents (orang tua tunggal), perempuan yang bekerja membantu ekonomi rumah tangga, dan perempuan yang menanggung beban ekonomi orang tua. Tujuan dari kegiatan ini adalah: 1) dipahaminya prinsip-prinsip dan strategi berwirausaha yang baik dan inovatif bagi kaum perempuan dalam mendukung usaha kecil menengah; dan (2) meningkatnya keterampilan, etos kerja, tanggungjawab, disiplin, dan kemandirian perempuan pelaku ekonomi. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka metode yang dilakukan adalah pelatihan dengan memfokuskan pada penyuluhan, diskusi kelompok, dan tanya jawab. Hasil program kemitraan masyarakat, menunjukkan bahwa peserta pelatihan dapat memahami prinsip dan strategi berwirusaha yang baik, serta melalui diskusi dan tanya jawab peserta mampu memahami dan melakukan praktek tentang kemampuan membangun jaringan, pemanfaatan teknologi dan media informasi, serta penguasaan pasar.

Women and The Poverty Trap (Study on The South Merapi Slope)

“…Syahrial (2020) & Agustina et al (2021 stated that, women face a disproportionate double burden to balance the work productivity of household chores. The impact of the COVID-19 pandemic is felt by groups of women who work to help the household economy (Moita et al, 2021). The dual role of women farmers who are able to complete domestic work still experience inequality of position in the family, such as the sale of agricultural products, women do not have authority, access and control over production results have not been obtained (Wiasti & Wedasantara, 2022).…”

Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Untuk Berwirausaha Di Wilayah Depok

“…Mengenai situasi perburuhan Indonesia, krisis ini berdampak pada jumlah pengangguran dan pasar tenaga kerja pascakrisis. Kegiatan ekonomi yang terbatas menyebabkan banyak pelaku usaha mengurangi kerugian secara efisien; sehingga banyak pekerja mengalami PHK (Moita et al, 2021;Rahmi et al, 2020).…”

“…Dengan memperoleh keterampilan kewirausahaan yang baik, ibu-ibu rumah tangga dapat menggunakan kreativitasnya dalam membuat produk yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka bahkan bisa melakukan aktivitas wirausaha sambil melakukan tanggung jawab domestik di rumah, (Moita et al, 2021;Susiatik & Widiastuti, 2020).…”

Manajemen Usaha Rumahan di Masa Pandemi

“…Spirit wirausaha yang harus dimiliki termasuk oleh womenpreneur pelaku UMKM yaitu: 1) ada usaha atau kegiatan untuk melakukan sesuatu; 2) menciptakan nilai baru yang menyebabkan apa yang dihasilkan dapat mempunyai nilai tambah di pasar dan mempunyai keunggulan; 3) kemampuan dan kecepatan dalam mengidentifikasi adanya peluang bisnis; 4) mengambil risiko; 5) mempunyai ketrampilan atau keahlian manajemen dan komunikasi; serta 6) kemampuan dalam memobilisasi berbagai potensi yang ada seperti faktor sumber daya manusia dan keuangan (Haeruman, 2000). Pelatihan kewirausahaan bagi womenpreneur pelaku UMKM yang terdampak Covid-19, memiliki fungsi yang signifikan dalam upaya mendorong spirit wirausaha melalui sikap kerja keras, disiplin, bertanggungjawab, jujur, percaya diri, kebutuhan berprestasi, strategi bersaing, dan berani mengambil risiko (Moita, 2021). Urgensi dan spirit kewirausahaan diharapkan dapat mendorong penyerapan tenaga kerja, pemerataan pendapatan, pembangunan ekonomi pedesaan, dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat (Fidella, dkk: 2020).…”