Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Kedaung Kota Bandar Lampung Menuju Desa Tangguh Covid-19

Abstract

Penerapan protokol kesehatan terbukti efektif untuk mencegah penularan Covid-19. Partisipasi masyarakat menjadi kunci utama untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19. Adaptasi kebiasaan baru perlu didukung dengan pengetahuan yang benar. Oleh karena itu masyarakat perlu diberikan edukasi yang memadai tentang masalah Covid-19 dan upaya pencegahannya. Sosialisasi protokol kesehatan kepada aparat pemerintahan kelurahan yang diikuti dengan penyuluhan dan konsultasi bagi sasaran khusus merupakan salah satu metode yang layak dilakukan. Sosialisasi secara klasikal terbukti dapat meningkatkan secara signifikan pengetahuan aparat pemerintahan kelurahan sebesar 42,3% sedangkan penyuluhan informal dan berkala dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat sebesar 52,03%. Pemberian stimulus sarana pendukung pelaksanaan protokol kesehatan juga berkontribusi meningkatkan partisipasi masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan.

Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Keperawatan Kesehatan Jiwa dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Jiwa melalui Adaptasi Perilaku Baru Pasca Pandemi Covid-19 di UPT Puskesmas Tenayan Raya

“…Rachmawati, 2022). Keberhasilan dari program-program partisipasi masyarakat sebagai upaya pemberdayaan masyarakat menjadi kunci utama dalam mencegah penyebaran wabah COVID-19 serta adaptasi kebiasaan baru masyarakat juga harus didukung oleh pengetahuan yang memadai (Rahmadi et al, 2021).…”

Kampanye Pelayanan Kesehatan Berbasis Komunitas Sebagai Upaya Self-Care Pencegahan Covid-19: Sebuah Edukasi Protokol Kesehatan

“…Edukasi protokol kesehatan dalam bentuk kegiatan kampanye pelayanan kesehatan berbasis komunitas menjadi alternatif dalam mewujudkan upaya self-care. Kampanye pelayanan kesehatan berbasis komunitas di masa Pandemi Covid-19 yang dimaksud disini adalah sebuah upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penyakit Covid-19 dan untuk membantu masyarakat memahami informasi mengenai Covid-19 serta mendorong mereka segera bertindak jika mereka berisiko terkena Covid-19 [11][12][13][14] Kabupaten Boyolali merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah dengan level 1 artinya Kabupaten Boyolali merupakan wilayah yang menunjukkan jumlah kasus positif Covid-19 menurut WHO kurang dari 20 orang per 100 ribu penduduk per minggu. Keberhasilan Kabupaten Boyolali dalam upaya pencegahan Covid-19 di Kabupaten Boyolali khususnya di Desa Ketitang di Kecamatan Nogosari yang berzona hijau atau wilayah dengan resiko sangat rendah menunjukkan perlu adanya pertahanan pola preventif dalam upaya pencegahan Covid-19 mengingat Pandemi Covid-19 belum berakhir seperti kegiatan edukasi protokol kesehatan sebagai upaya selfcare pencegahan covid-19 dalam bentuk kampanye pelayanan kesehatan berbasis komunitas sehingga masyarakat dapat memahami dan mampu melakukan upaya pertahanan secara mandiri dengan cara -cara mengatasi masalah psikososial yang banyak dialaminya saat Pandemi Covid-19 ini dan tidak hanya bergantung pada layanan kesehatan sekunder [2,15].…”

“…Peningkatan pemahaman peserta sebesar 42,11% menunjukkan bahwa peserta mengikuti dengan baik kegiatan sosialisasi dan mampu menerima materi kegiatan. Peningkatan pengetahuan menjadi hal yang penting untuk melanjutkan kegiatan selanjutnya, Peningkatan pengetahuan tentang self-care dapat merubah perilaku individu dalam upaya pencegahan dan penanggulangan covid-19[12,18,19]. Implementasi self-care sangat diperlukand dalam jangka Panjang baik dalam masa pandemi covid-19 maupun tidak.…”

Peran Perempuan Dikampung Tangguh

“…Untuk mencegah penularan Covid-19 maka berbagai tindakan preventif mutlak harus dilakukan. Upaya preventif sejauh ini merupakan praktik terbaik untuk mengurangi dampak pandemi Covid -19 , mengingat belum adanya upaya kuratif yang dinilai efektif dalam melawan virus SARS -CoV -2 (Rahmadi et al, 2021).…”