2017
DOI: 10.33084/anterior.v16i2.41
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pemimpin Yang Melayani Dalam Membangun Bangsa Yang Mandiri

Abstract: Leadership is a person�s ability to convince and motivate others to do something that are related to the common goals. The leadership involved the process of convincing in determining the goal of organization, motivating the attitude of the participator to reach the goal, convincing to improve their group and culture. Leadership is a formal position, that ask to get facilities and services from the constituents that should be served. Although among the leaders that when they are i… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
3
0
11

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
10

Relationship

0
10

Authors

Journals

citations
Cited by 24 publications
(22 citation statements)
references
References 0 publications
0
3
0
11
Order By: Relevance
“…Pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang dapat mengendalikan ego dan kepentingan pribadinya melebihi kepentingan bersama atau mereka yang dipimpinnya. 39 Mengapa seorang pemimpin organisasi gereja perlu mengesampingkan kepentingan pribadi dalam penataan organisasi? Karena seorang pemimpin mempunyai posisi yang dominan dalam menentukan sukses tidaknya suatu organisasi.…”
Section: Tidak Mementingkan Kepentingan Pribadi Dan Golonganunclassified
“…Pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang dapat mengendalikan ego dan kepentingan pribadinya melebihi kepentingan bersama atau mereka yang dipimpinnya. 39 Mengapa seorang pemimpin organisasi gereja perlu mengesampingkan kepentingan pribadi dalam penataan organisasi? Karena seorang pemimpin mempunyai posisi yang dominan dalam menentukan sukses tidaknya suatu organisasi.…”
Section: Tidak Mementingkan Kepentingan Pribadi Dan Golonganunclassified
“…Kepemimpinan berhubungan dengan bakat dan kemampuan mempengaruhi dan memotivasi untuk mencapai tujuan bersama (Soliha & Hersugondo, 2008;Solikin et al, 2017). Akan tetapi, kualitas kepemimpinan tidak selalu dimiliki oleh seorang pemimpin.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Sanchez (1997). Strategic flexibility sebagai sebuah kondisi dimana seorang pemimpin mampu untuk menerapkan keputusan strategis dengan mengkombinasikan pola koordinasi organisasi dengan sumber daya manusia yang fleksibel pada masa yang memiliki tingkat ketidakpastian yang tinggi (Solikin, Fatchurahman, & Supardi, 2017). SFA merupakan sebuah kapabilitas dalam merespon lingkungan yang dinamis dengan menerapkan perubahan berkelanjutan dan berbagai aksi sistemis.…”
Section: Konsep Strategic Flexibility Analysis (Sfa)unclassified