2014
DOI: 10.21082/jtidp.v1n2.2014.p69-78
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Beberapa Jenis Formula Insektisida Nabati untuk Melindungi Buah Kakao dari Serangan Penggerek

Abstract: ABSTRAKPenggunaan insektisida sintetik yang terus menerus untuk mengendalikan penggerek buah kakao (PBK) dapat merusak keseimbangan ekosistem di perkebunan kakao. Oleh sebab itu, diperlukan cara pengendalian yang relatif aman bagi manusia dan lingkungan, yaitu menggunakan insektisida nabati. Tujuan penelitian adalah menguji keefektifan formula insektisida nabati berbahan dasar ekstrak daun bandotan-metanol, bawang putih-etanol, dan kemiri sunan untuk melindungi buah kakao dari infestasi PBK. Penelitian dilaksa… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4
1

Citation Types

0
1
0
4

Year Published

2018
2018
2022
2022

Publication Types

Select...
5

Relationship

1
4

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(5 citation statements)
references
References 8 publications
0
1
0
4
Order By: Relevance
“…Apart from its benefits as main material of biofuel production, the toxic candlenut plant was used to control insect pest populations. Soesanthy's [16] research stated that the toxic candlenut oil was able to reduce the cocoa pod borer (CPB), Conopomorpha cramerella Snellen (Lepidoptera: Gracillariidae) population in cocoa plants. The toxic candlenut plant acts as an insect repellent because it has an odor that insects do not like (repellent).…”
Section: The Insect Roles In Toxic Candlenut Plantationmentioning
confidence: 99%
“…Apart from its benefits as main material of biofuel production, the toxic candlenut plant was used to control insect pest populations. Soesanthy's [16] research stated that the toxic candlenut oil was able to reduce the cocoa pod borer (CPB), Conopomorpha cramerella Snellen (Lepidoptera: Gracillariidae) population in cocoa plants. The toxic candlenut plant acts as an insect repellent because it has an odor that insects do not like (repellent).…”
Section: The Insect Roles In Toxic Candlenut Plantationmentioning
confidence: 99%
“…Minyak nimba dan cengkeh diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) dan minyak kemiri sunan dari Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri). Ekstrak babadotan dibuat menggunakan metode (Soesanthy & Samsudin, 2014). Daun babadotan dikeringanginkan sampai kadar 15%, kemudian digiling sampai berbentuk serbuk.…”
Section: Ekstrak Dan Minyak Tanamanunclassified
“…Hal tersebut terjadi diduga karena adanya kandungan bahan aktif yang terdapat dalam ekstrak atau minyak bersifat fungisida. Pada cengkeh terdapat eugenol ( Pereira, Lucas, Perina, & Alves, 2012;Harni et al, 2014), nimba mengandung azadirachtin (Facknath, 2018), kemiri sunan mengandung α-elaeostearic acid (Soesanthy & Samsudin, 2014), babadotan mengandung senyawa saponin, flavanoid dan polifenol (Asmaliyah, Utami, Mulyadi, & Yudhistira, 2010), senyawa-senyawa tersebut bersifat fungisida yang menghambat perkecambahan urediniospora H. vastatrix . Gambar 1.…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Efektivitas Minyak Dan Ekstrak Terhadapunclassified
“…Kondisi berbeda ditunjukkan pada perlakuan kontrol, yaitu uredospora berkecambah membentuk hifa-hifa jamur yang normal. Hal ini disebabkan oleh kandungan bahan aktif dalam minyak atau ekstrak yang digunakan bersifat fungisidal, seperti terpinen dan eugenol pada cengkeh (Pereira et al, 2012), azadirachtin, meliantriol, dan salanin pada nimba (Moslem & El-Kholie, 2009), geraniol, sitral, nerol, metal heptenon, dan diptena pada serai wangi (Nakahara, Alzoreky, Yoshihashi, Nguyen, & Trakoontivakorn, 2003), serta α-elaeostearic acid pada kemiri sunan (Soesanthy & Samsudin, 2014 Hasil pengamatan pengaruh minyak dan ekstrak tanaman terhadap persentase serangan H. vastratrix in vitro masih cukup tinggi dibandingkan dengan perlakuan fungisida kimia, yaitu 33,3%-66,7%, tetapi lebih rendah dibandingkan dengan kontrol. Intensitas serangan H. vastatrix pada perlakuan minyak cengkeh, nimba, dan ekstrak babadotan cukup rendah, yaitu masing-masing 11,1%; 22,2%; dan 23,3%, sedangkan pada perlakuan minyak dan ekstrak yang lain, seperti minyak kemiri sunan, serai wangi, ekstrak mahoni, dan asap cair mencapai 28,3%-40,3%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pengunaan fungisida kimia yang hanya sebesar 12,3% (Tabel 1).…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Uji Minyak Dan Ekstrak Tanaman Terhadapunclassified
“…Moslem & El-Kholie (2009) melaporkan bahwa nimba mengandung azaridachtin, nimonol, dan terpen yang bersifat antifungal terhadap Fusarium oxysporum dan Rizoctonia solani. Babadotan mengandung senyawa saponin, alkaloid, tanin, fenolik, flavanoid, dan triterpenoid (Soesanthy & Samsudin, 2014) yang bersifat antifungal dan dapat menghambat pertumbuhan Fusarium solani (Javed & Bashir, 2012).…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Uji Minyak Dan Ekstrak Tanaman Terhadapunclassified