Pengaruh Status Penguasaan Lahan Terhadap Produksi Padi Sawah Tadah Hujan Di Kabupaten Banyumas

Abstract

This study aimed to determine the effect of agricultural land tenure status on rainfed lowland rice production in Banyumas Regency. One of the most important factors of production affecting the production of rainfed lowland rice is the land used. This study used survey method by taking primary data and secondary data. Primary data obtained through a list of questions that have been prepared, while secondary data obtained from the relevant agencies. The sampling method is carried out by stratified random sampling. Each stratum of the sample is drawn with a total sample of 50 farmer respondents. Data were analyzed used one-way analysis of variance (One-way ANOVA). The results of this study indicated that the amount of rainfed lowland rice production in Banyumas District showed significant difference between farmers who were not owners and farmers who own land. Non-owner farmers get an average production yield greater than those of farmers who own rainfed lowland rice in Banyumas Regency.

The Influence of Religiosity and Transparency on Production Factors of Sharecrops and Sharecropping Contract in East Java

“…Yet, labour is the constraint of the factors of production faced in the management of agricultural land especially for the wide land areas that need to be cultivated. Novia and Satriani (2020) argued that production factors affect to the productivity of the paddy land which the most significant factor of production is the land crops. The production factors influence to the amount of the sharecrops which determined in the contracts.…”

Mapping of Rice Field to Support Food Safety at Banyumas Regency

“…Melalui analisis kesesuaian lahan bisa diperoleh informasi langsung mengenai kondisi lahan berdasarkan aplikasi teknologi dan survey langsung di lapangan Di wilayah Jawa Tengah, Kabupaten Banyumas merupakan salah satu yang cukup signifikan menyumbang produksi padi dan merupakan salah satu lumbung padi dengan total area produksi padi sebesar 24% dari total wilayah Kabupaten Banyumas (Satriyo, 2015). Produksi padi yang ditanam berasal dari lahan sawah irigasi, semi irigasi dan tadah hujan dengan topografi lahan yang beragam yang tersebar dari wilayah penggunungan dekat Gunung Slamet sampai ke selatan berbatasan dengan Kabupaten Cilacap yang dekat dengan laut (Novia & Satriani, 2020).…”

“…Untuk menjaga kedaulatan, ketahanan dan kemandirian pangan maka perlu disusun rencana pengembangan lahan pertanian yang konsisten sehingga terwujud lahan pertanian yang terlindungi dan berkelanjutan serta memberikan kontribusi terhadap ketersediaan pangan daerah maupun secara nasional. Untuk mencapai hal tersebut perlu diperhatikan beberapa faktor penting di Kabupaten Banyumas antara lain status kepemilikan lahan (Novia & Satriani, 2020) pada budidaya lahan sawah tadah hujan, alih fungsi lahan (Sarjanti 2013;Sultoni, Sutomo, and Suwarno 2014;Shalihati, Sutomo, and Suwarno 2017), dan tingkat kerawanan longsor (Suwarsito et al, 2019).…”

Pengaruh Faktor Produksi terhadap Produksi Usahatani Padi Sawah Tadah Hujan di Desa Menjalin

“…Tingkat pendidikan akan mempengaruhi pengetahuan atau pemahaman terhadap kemajuan ilmu-ilmu tentang cara berusahatani padi sawah tadah hujan dan mudah menerima masukan atau anjuran dari penyuluh dan pemerintah terkait cara pengelolaan atau pengaplikasian faktor produksi sehingga lebih efisien dalam pengaplikasian faktor produksi padi sawah tadah hujan. satu faktor yang menunjukan perilaku pengambilan keputusan seorang petani dalam berusahatani (Novia, 2020). Kinerja petani akan dipengaruhi oleh pendidikan.…”

“…Kegiatan usahatani dengan bergotong royong akan menguntungkan petani, karena tidak perlu mengeluarkan biaya sewa tenaga kerja sehingga dapat meminimalisir pengeluaran usahatani (Wadu, 2019). Hasil ini sesuai penelitian (Novia, 2020).…”