2019
DOI: 10.24156/jikk.2019.12.3.208
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengembangan Instrumen Pengasuhan Berbasis Nilai Budaya Jawa

Abstract: Konsep pengasuhan tidak dapat lepas dari konteks budaya setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen pengukuran pengasuhan untuk populasi keluarga Jawa. Penelitian dilakukan dengan desain exploratory sequential mix method. Diawali dengan tahap eksplorasi konstruk pengasuhan dan dilanjutkan dengan tahap pengujian model pengukuran. Tahap eksplorasi dilakukan dengan menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD) dengan melibatkan 50 ibu dan wawancara terhadap 19 orang tua bersuku Jawa yang tinggal… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
2
0
9

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 9 publications
(11 citation statements)
references
References 38 publications
0
2
0
9
Order By: Relevance
“…The parenting questionnaire used indicators such as frequency, type of food, and feeding methods, and categorized parents into (1) less parenting, (2) sufficient parenting, and (3) good parenting [7].…”
Section: Methodsmentioning
confidence: 99%
“…The parenting questionnaire used indicators such as frequency, type of food, and feeding methods, and categorized parents into (1) less parenting, (2) sufficient parenting, and (3) good parenting [7].…”
Section: Methodsmentioning
confidence: 99%
“…Dalam pandangan Baron, R. A dan Donn Byrne (2003), aspek nilai dan tradisi kebudayaan menjadi aspek yang melekat pada keluarga dan dapat dijaga melalui interaksi antar anggota keluarga di dalam perannya masing-masing. Terkhusus pada keluarga jawa dan terlihat sangat kental pada masyarakat di jawa tengahorang tua memiliki kewajiban untuk mengasuh anak-anak mereka sesuai dengan nilainilai dan budaya jawa agar menjadi -njawani" (Etikawati et al, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kajian-kajian tentang peran gender, pengasuhan anak tertuang pada hasil penelitian (Yusuf and Sim, 2016;Etikawati, Siregar, Jatnika & Widjaja, 2019;Riany, Meredith & Cuskelly, 2016;Dewanggi, Hastuti, & Herawati, 2015;Santoso, 2018;Croft, Schmader, Block & Baron, 2014;Endendijk, Groeneveld, Pol, Berkel, Haalboom, & Kranenburg, 2017;Lee, & Tang, 2015;Brown, Craig & Halberstadt, 2015;Suharyanto, 2015;Munthe, 2019;Malau, 2014dan Adela, Zakaria, Nurlela, & Arifin, 2019, Franceschelli, & O'Brien, 2014. Semua penelitian tersebut membahas peran gender dan pengasuhan anak secara terpisah, tidak pada dua etnis yang berada di wilayah yang sama, serta pandangan analisisnya berdasarkan pada perspektif lain, bukan berdasarkan peran-peran anggota keluarga dalam masyarakat berdasarkan etnis, serta peran gender dalam lingkungan keluarga.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pada intinya, nilai-nilai pengasuhan antara Etnis Jawa dan Etnis Sunda hampir sama, yang membedakan adalah nilai batasan/kendali perilaku yang merupakan nilai khas dalam kehidupan budaya Jawa dan dilandasi oleh falsafah dalam pentingnya pengendalian diri dan pembatasan keinginan-keinginan pribadi dalam upaya untuk mempertahankan ketentraman di lingkungan masyarakat (Etikawati, Siregar, Jatnika, & Widjaja, 2019). Penerapan nilai-nilai tersebut juga merupakan perbedaan lainnya yang diterapkan oleh orang tua Jawa dan Sunda saat mengasuh anak-anaknya.…”
Section: Peran Gender Dalam Pengasuhan Pada Keluarga Etnis Jawa-sundaunclassified