2017
DOI: 10.22146/jik.24885
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penggunaan Principal Component Analysis dalam Distribusi Spasial Vegetasi Mangrove di Pantai Utara Pemalang

Abstract: Habitat factors greatly affect the composition of the mangrove ecosystem. Changes in habitat quality

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
12
0
24

Year Published

2018
2018
2024
2024

Publication Types

Select...
9

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 44 publications
(48 citation statements)
references
References 0 publications
0
12
0
24
Order By: Relevance
“…Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kerapatan yang tinggi di hutan mangrove rehabilitasi Gerupuk diantaranya adalah jarak tanam pohon mangrove saat rehabilitasi yang terlalu dekat dengan jarak sekitar 2 m. Kerapatan pohon mangrove mempengaruhi intensitas cahaya yang masuk ke dasar hutan mangrove. Intensitas cahaya yang masuk kemudian berpengaruh pada suhu lingkungan dan keberlangsungan hidup alga dan fitoplankton di ekosistem mangrove (Poedjirahajoe, 2017).…”
Section: Analisis Dataunclassified
“…Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kerapatan yang tinggi di hutan mangrove rehabilitasi Gerupuk diantaranya adalah jarak tanam pohon mangrove saat rehabilitasi yang terlalu dekat dengan jarak sekitar 2 m. Kerapatan pohon mangrove mempengaruhi intensitas cahaya yang masuk ke dasar hutan mangrove. Intensitas cahaya yang masuk kemudian berpengaruh pada suhu lingkungan dan keberlangsungan hidup alga dan fitoplankton di ekosistem mangrove (Poedjirahajoe, 2017).…”
Section: Analisis Dataunclassified
“…Aktivitas dekomposer akan rendah apabila nilai pH cenderung asam. Rendahnya proses dekomposisi akan menyebabkan kurangnya kandungan hara dan mineral sehingga pertumbuhan mangrove akan terhambat (Poedjirahajoe et al, 2017).…”
Section: Derajat Keasaman (Ph)unclassified
“…Kandungan bahan organik tertinggi ditemukan pada Stasiun 1 plot 2 dengan persentase 2,44 %, sedangkan kandungan bahan organik terendah dengan persentase 0,79 % ditemukan pada Stasiun 1 plot 6, Stasiun 3 plot 1 dan Stasiun 3 plot 3. Kandungan bahan organik di Pantai Karang Sewu yang cenderung dalam kategori sedang hingga sangat rendah dapat disebabkan oleh nilai pH yang cenderung asam, sehingga aktivitas dekomposer menjadi rendah (Poedjirahajoe et al, 2017). Kondisi ini juga terjadi karena terserapnya bahan organik oleh akar mangrove untuk pertumbuhan.…”
Section: Spesies Stasiununclassified
“…Hasil pengamatan pada stasiun II ditemukan tiga jenis mangrove yaitu jenis R. mucronata, B. gymnorrhiza, R. apiculata, dimana pada stasiun ini didominasi oleh jenis R. mucronata dengan nilai kerapatan 0,180 Ind/m 2 , dan terendah pada jenis B. gymnorrhiza dengan nilai kerapatan 0,023 Ind/m 2 , pada stasiun ini didominasi jenis R. mucronata karena jenis ini tumbuh baik pada daerah yang tergenang. Hal ini sesuai dengan pernyataan Poedjirahajoe et al (2017), menyatakan bahwa areal yang tergenang merupakan habitat yang sesuai bagi pertumbuhan R. mucronata.…”
Section: Analisis Dataunclassified