In this day and age, all business sectors are experiencing development, including manufacturing. From this, the competition between companies becomes very tight and each tries to maintain its existence in the eyes of consumers. One way to remain competitive is to maintain productivity by maximizing existing resources such as equipment or machinery. The purpose of this research is to analyze the level of effectiveness and efficiency of the machines used in PT. Kujang Fertilizer Plant 1B. The method used in this study is the Overall Equipment Effectiveness (OEE). The data used in this study is from January to December 2021. From the results obtained, it is known that in general the OEE value obtained is above the world standard by 85%. However, there is still 1 data that is below the world standard so that further analysis needs to be done. The results of the six big losses show breakdown losses to be the highest failure with a value of 67.41%. Based on the results of fishbone analysis, the causes of low OEE values consist of humans, machines, methods, materials, and the environment. From the kaizen analysis, proposed improvements that can be made include increasing employee awareness, conducting training for employees, conducting periodic evaluations and holding a quality improvement and improvement team..Keywords: OEE, TPM, Six Bog Loses, Downtime, PT. Pupuk Kujang AbstrakPada zaman sekarang ini semua sektor bisnis mengalami perkembangan termasuk manufaktur. Dari hal tersebut, persaingan antar perusahaan menjadi sangat ketat dan tiap berusaha menjaga eksistensi nya di mata konsumen. Salah satu cara untuk tetap dapat bersaing yaitu menjaga produktivitas dengan memaksimalkan sumber daya yang ada seperti peralatan atau mesin. Tujuan peelitian ini yaitu untuk menganalisis tingkat efektivitas dan efisiensi mesin yang digunakan di PT. Pupuk Kujang Plant 1B. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan Overall Equipemnt Effectiveness (OEE). Data pada penelitian menggunakan data pada periode Januari hingga Desember 2021. Adapun pada penelitian ini hasilnya diketahui bahwa secara umum nilai OEE yang diperoleh berada diatas standar dunia dengan 85%. Namun masih ada 1 data yang berada dibawah standar dunia sehingga analisis lebih lanjut perlu dilakukan. Hasil six big loses menunjukkan breakdown losess menjadi kegagalan tertinggi dengan nilai 67,41%. Berdasarkan hasil analisis fishbone penyebab terjadinya nilai OEE yang rendah terdiri dari manusia, mesin, metode, material, dan lingkungan. Dari analisis kaizen, usulan perbaikan yang dapat dilakukan seperti peningkatan kesadaran pegawai, mengadakan pelatihan untuk karyawan, melakukan evaluasi berkala dan mengadakan tim peningkatan kualitas dan improvement.Kata Kunci: OEE, TPM, Six Big Loses, Downtime, PT. Pupuk Kujang