Saat ini seluruh negara disibukkan dengan masalah kesehatan masyarakat yaitu pandemi Covid-19. Data akhir tahun 2020 melaporkan bahwa kasus terus meningkat di seluruh dunia. Demikian juga di Indonesia di mana kasus terus naik dan Jawa Barat termasuk provinsi dengan kasus terbanyak. Haurpanggung salah satu desa di Kabupaten Garut merupakan daerah yang memiliki potensi tinggi penularan Covid-19. Hasil survei menunjukkan masih banyak masyarakat Haurpanggung yang mengabaikan protokol kesehatan. Selain itu, terdapat tiga area publik seperti pasar, terminal, dan sarana olahraga yang memungkinkan menjadi sumber penularan Covid-19. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, persepsi, sikap, dan perilaku tokoh masyarakat dalam pencegahan Covid-19 di Desa Haurpanggung. Metode kegiatan adalah analitik kuantitatif dengan jenis metode menggunakan one group pretest and postest tanpa kelompok pembanding. Uji statistik yang digunakan yaitu uji t dependen (paired t test). Populasinya adalah tokoh masyarakat sebagai mitra kuliah kerja nyata mahasiswa Universitas Padjadjaran yang berjumlah 40 orang. Hasil kegiatan menunjukan, sebelum dilakukan edukasi secara daring, nilai pengetahuan terendah sebesar 6 poin dan setelah dilakukan edukasi meningkat menjadi 9,9 poin. Nilai persespsi dari 25 poin meningkat menjadi 33 poin. Sikap meningkat dari 25 menjadi 36 dan perilaku meningkat dari 21 menjadi 27 poin. Hasil tersebut merupakan potensi yang strategis untuk pencegahan Covid-19. Kesimpulan yang dapat diambil adalah terdapat pengaruh edukasi daring tentang pencegahan Covid-19 terhadap peningkatan pengetahuan, persepsi, sikap, dan perilaku tokoh masyarakat di Desa Haurpanggung.