ABSTRAKPada saat ini masih banyak masyarakat yang tidak peduli terhadap apa yang mereka makan, baik dewasa maupun anak-anak. Bagi masyarakat, hal terpenting dari makanan adalah rasa yang enak, porsi yang banyak, dan harga yang pas. Masyarakat khususnya anak anak cenderung membeli makanan tanpa memperhatikan kebersihannya. Sehingga sering terjadi mereka menjadi korban dari jajanan yang tidak sehat. Hal ini terjadi karena minimnya pengetahuan tentang bagaimana mengenali jajanan yang aman. Jajanan anak sekolah yang kurang terjamin kesehatannya dapat menyebabkan keracunan, gangguan pencernaan, dan jika berlangsung lama akan menyebabkan status gizi yang buruk. Berdasarkan survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia tahun 2014, masih banyak diemukan jajanan sekolah yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Hal ini tentunya sangat memprihatinkan, sebab makanan bukan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada tubuh, melainkan kandungan gizi yang baik dari segi kuantitas maupun kualitas diperlukan agar tumbuh kembang anak dapat optimal. Metode yang digunakan adalah penyuluhan yang diadakan SDN Jati III Kecamatan Tarogong Kaler. Hasil dari kegiatan ini didapatkan adanya peningkatan rata-rata nilai pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan kesehatan. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat menghasilkan siswa siswi yang memiliki pengetahuan tentang bahaya jajanan yang tidak sehat. Hasil pengabdian ini diharapkan akan menjadi modal dasar dalam pembentukan perilaku hidup bersih dan sehat di tatanan sekolah, sehingga terwujud generasi yang sehat dan kuat. Kata kunci: Jajanan tidak sehat, Siswa SD, penyuluhan
Melakukan aktifitas fisik merupakan salah satu indikator dalam pelaksanaan PHBS. Dalam survey awal yang dilakukan penulis menunjukkan bahwa di Desa Jayaraga sebesar 36,8 tidak melakukan aktifitas fisik. Padahal apabila dilihat dari letak geografisnya sangat dekat dengan sarana olah raga. Indikator lain ditemukan sebesar 3,8 % pertolongan persalinan tidak oleh nakes, 5,8 % balita tidak ditimbang di posyandu. Rendahnya aktifitas fisik akan berdampak pada meningkatnya prevalensi penyakit degeneratif yang akibatnya pada penurunan status kesehatan. Melakukan aktifitas fisik adalah cara untuk meningkatkan status kesehatan. Hambatan yang menyebabkan rendahnya pelaksanaan aktifitas fisik diantaranya adalah pengetahuan, motivasi dan ketersediaan sarana. Upaya yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan adalah penyuluhan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya aktifitas fisik bagi kesehatan. Metoda pelaksanaannya adalah melakukan penyuluhan. Melalui program ini masyarakat diberi pemahaman tentang pentingnya melaksanakan aktiifitas fisik bagi kesehatan. Jumlah peserta penyuluhan sebanyak 41 orang. Kegiatan dimulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, hingga penyusunan laporan. Hasil kegiatan menunjukan bahwa rata rata nilai pengetahuan masyarakat sebelum dilaksanakan penyuluhan dari range 0 sampai dengan 100 sebesar 61,6. Sedangkan setelah dilaksanakan penyuluhan sebesar 69. Dari hasil tersebut dibuktikan bahwa ada peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya aktifitas fisik setelah dilakukan penyuluhan. Kesimpulan. Pelaksanaan kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya aktifitas fisik bagi kesehatan. Rencana tidak lajut dari kegiatan ini adalah melaksanakan kerjasama dengan petugas kesehatan untuk melakukan pembinaan dan bimbingan kepada masyarakat tentang hidup sehat.Kata kunci : Aktifitas fisik, penyuluhan, PHBS.
Abstract. Cases of dengue hemorrhagic fever (DHF) are still a threat in Indonesia, especially entering the rainy season, the number of sufferers usually tends to increase, this occurs due to the proliferation of Aedes aegypti mosquito breeding breed. Prevention and eradication of dengue fever must be the responsibility of all communities. Efforts that can be done by the community are to be able to play an active role in monitoring mosquito larvae. This study aims to identify the knowledge and attitudes of the community in the prevention and eradication of dengue mosquito larvae. The head of the family in Jayaraga Garut, 103 kk, the amount of total populations, the study time was October 2018. Aspect Research Results Respondents' knowledge of participation in prevention and eradication of dengue vector still had 8 respondents whose knowledge was lacking. Attitude, there are still 9 responses whose attitude is not good. Participation in doing 3M most of the people of Jayaraga have prevented the breeding of the Aedes aegypti mosquito larvae even though there are still respondents who did nothing. The conclusion is that there are still some respondents whose knowledge, attitudes and actions are not good or not good.
Perilaku hidup bersih dan sehat sangat penting dilaksanakan disemua tatanan masyarakat. Kebiasaan hidup sehat harus ditanamkan sejak dini mulai dari lingkungan tempat tinggal, sekolah maupun lingkungan masyarakat. Upaya dalam mewujudkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat tersebut harus dimulai dari lingkungan tempat tinggal anak seperti keluarga atau lembaga-lembaga sosial seperti panti asuhan. Salah satu Panti Asuhan yang menjadi sasaran kegiatan pengabdian masyarakat adalah Panti Asuhan Al-Amin. Hasil wawancara dengan pengelola LKSA Al Amin, banyak anak yang terkena penyakit musiman seperti demam, batuk dan pilek, diare dan beberapa penyakit kulit. Penyakit-penyakit tersebut timbul karena kebiasaan penghuni panti yang tidak bisa melaksanakan hidup bersih dan sehat. Memperhatikan hasil survey tersebut, upaya yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan penghuni panti tentang PHBS adalah dilaksanakannya pendidikan kesehatan. Tujuan dari kegiatan pendidikan kesehatan tersebut adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pelaksanan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Lembaga kesejahteraan Sosial Anak Al-Amin. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang PHBS. Sebelum pelaksanaan pendidikan kesehatan. Kegiatan ini menunjukkan adanya perbedaan rata-rata nilai pengetahuan sebelum dan sesudah dilaksanakan pendidikan kesehatan. Kesimpulan dari pengabdian masyarakat adalah adanya peningkatan pengetahuan tentang hidp bersih sehat pada penghuni LKSA Al Amin.
Jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia tahun 2014 mencapai 18,8 juta jiwa dan pada pada tahun 2025 akan mencapai 36 juta jiwa. Seiring meningkatnya usia, perubahan fungsi kognitif pada lansia juga mengalami peningkatan. Gangguan fungsi kognitif pada lansia dapat menyebabkan perubahan kepribadian, emosi, dan mengganggu aktivitas sehari – hari, apabila berlangsung secara progresif maka dapat terjadi demensia dan perubahan psikososial seperti depresi. Dengan diketahuinya status demensia dan depresi pada lansia di masyarakat dapat digunakan sebagai data dasar dalam mengembangkan program yang berhubungan dengan kesehatan lansia di masyarakat. Penelititian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran status demensia dan depresi pada lansia di masyarakat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuatitatif. Data dikumpulkan dengan kuisioner Modified Mini Mental State Test (3MS) dan Geriatric Scale Depression (GDS) pada responden 112 lansia yang diambil dengan menggunakan teknik random sampling di wilayah kerja Puskesmas Guntur Kelurahan Sukamentri Garut. Analisis menggunakan statistik deskritif dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini didapatkan dengan kategori demensia ringan, yaitu sebanyak 55 responden (49,1%), dengan kategori demensia sedang sebanyak 45 responden (37,5%), sedangkan kategori demensia berat sedang sebanyak 15 responden (13,4%). Hasil penelitian status depresi dalam kategori normal sebanyak 32 responden (28,6%), kategori depresi ringan sebanyak 45 responden (40.2%), kategori depresi sedang sebanyak 23 responden (20,5 %) dan kategori depresi berat sebanyak 12 responden (10,7%). Petugas kesehatan diharapkan dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai dasar dalam mengembangkan program kegiatan kesehatan lansia seperti posbindu pada lansia dengan memberikan penyuluhan berupa informasi dan edukasi terkait demensia dan depresi, membina lansia dalam menjaga fungsi kognitif dan psikososialnya (olahraga, membaca buku, kegiatan keterampilan).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.