Generasi muda saat ini belum sepenuhnya mampu memenuhi komponen dari karakter ideal yang dibutuhkan dalam menopang kemajuan dan keberhasilan suatu bangsa di masa mendatang. Strawberry Generation merepresentasikan buah stroberi yang indah namun mudah rapuh dan hancur apabila dipijak. Kelahiran Strawberry Generation dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk pola asuh orang tua dalam mendidik dan membesarkan anaknya. Peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut mengenai keterampilan orang tua dalam mendidik anak-anak masa kini. Penggunaan metode fenomenologi sebagai upaya dalam menguraikan dan mengungkapkan bagaimana keterampilan orang tua dalam mendidik anak masa kini dan bagaimana perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat didikan tersebut terhadap perumpamaan istilah yang dihubungkan dengan generasi Z yaitu strawberry generation. Hasil dari penelitian ini, didapatkan bahwa terdapat keterampilan orang tua dalam mendidik anak yang berpotensi tumbuhnya mereka menjadi bagian dari strawberry generation, diantaranya pola asuh overprotective, pola asuh otoriter, dan pemberian apresiasi atau pujian secara berlebihan. Solusi guna meminimalisir anak menjadi Strawberry Generation diantaranya: 1) membangun mental; 2) berikan kepercayaan kepada anak untuk mengerjakan tanggung jawab yang mampu membuatnya belajar dan meng-upgrade diri, sehingga anak merasa berkontribusi dan merasa berharga; 3) melatih anak untuk mengambil keputusan; 4) selalu memahami kondisi anak.Kata-kata Kunci: Strawberry Generation, Generasi-Z, Keterampilan Mendidik.