Abstrak
Latar Belakang: Jatropha multifida L. atau jarak tintir merupakan tanaman yang digunakan secara empiris getahnya sebagai obat luka oleh masyarakat Indonesia sejak lama. Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya mengenai batang jarak tintir yang telah diuji toksisitas dengan metode BSLT dan peredaman antioksidan dengan metode DPPH yang secara berturut memberikan nilai LC50 terendah 3,69 µg/mL dan IC50 56,85 µg/mL pada ekstrak etil asetat.
Metode: Penelitian meliputi tahap-tahap pengumpulan bahan uji batang jarak tintir, penyiapan simplisia, pembuatan ekstrak dengan 3 pelarut yang berbeda kepolarannya penapisan fitokimia dari simplisia, fraksinasi menggunakan metode Kromatografi Cair Vakum (KCV) dari ekstrak etil asetat menjadi 4 fraksi.
Hasil: Hasil pengujian antioksidan metode peredaman DPPH memberikan IC50 terhadap f1 (n-heksan 75%:etil asetat 25%), f2 (n-heksan 50%:etil asetat 50%), f3 (n-heksan 25%:etil asetat 75%), dan f4 (etil asetat 100%) secara berturut-turut adalah 3759,79 µg/mL; 790,94 µg/mL; 167,41 µg/mL; dan 164,82 µg/mL. Hasil pengujian BSLT terhadap fraksi etil asetat memberikan hasil LC50 sebesar f1 64,43 µg/mL; f2 37,54 µg/mL; f3 41,94 µg/mL; dan f4 25,70 µg/mL.
Kesimpulan: F4 merupakan fraksi dengan nilai IC50 dan LC50 yang paling rendah dari seluruh fraksi, yang menunjukkan f4 merupakan fraksi yang paling aktif sebagai antioksidan dan BSLT serta diduga golongan flavonoid yang diketahui dari profil kromatogram KLT dengan Rf 0,57 yang memberikan hasil positif terhadap penampak bercak FeCl3 dan AlCl3 merupakan senyawa aktif dari kedua aktifitas tersebut.
Kata kunci: Antioksidan, Brine Shrimp Lethality Test, DPPH, Jatropha multifida L.
ANTIOXIDANT AND BIOACTIVITY ASSAYS OF ETHYL ACETATE FRACTION OF JARAK TINTIR STEM (Jatropha multifida L)
Abstract
Background: Jatropha multifida L. or jarak tintir was empirically used as wound treatment for the sap by Indonesian people for a long time ago. The toxicity and antioxidant capacity of the jarak tintir stem was done by brain shrimp lethality test (BSLT) with LC50 3,69 µg/mL and DPPH scavenging activity with IC50 56,85 µg/mL for ethyl acetate extract.
Method: Extraction was performed by continuous extraction with Soxhlet apparatus using various polarity solvents (n-hexane, ethyl acetate, and methanol) and ethyl acetate extract was fractioned by vacuum liquid chromatography (VLC) into 4 fraction with gradien eluen of n-hexane and ethyl acetate.
Results: Antioxidant assay gave IC50 for f1 (n-hexane 75%:ethyl acetate 25%), f2 (n-hexane 50%: ethyl acetate 50%), f3 (n-hexane 25%: ethyl acetate 75%), and f4 (ethyl acetate 100%) respectively as 3759,79 µg/mL; 790,94 µg/mL; 167,41 µg/mL; and 164,82 µg/mL. BSLT assays for each fractions gave LC50 as f1 64,43 µg/mL; f2 37,54 µg/mL; f3 41,94 µg/mL; and f4 25,70 µg/mL.
Conclusion: Fraction 4 was the best fraction with the lowest IC50 and LC50 with flavonoid was suspected as responsible compound for both assays after TLC analysis that gave spot with Rf 0.57 and gave positive result after sprayed with FeCl3 dan AlCl3 spray reagent.
Keywords: Antioxidant, Brine Shrimp Lethality Test, DPPH, Jatropha multifida L