Kualitas dan sintasan ikan nila setelah transportasi umumnya masih rendah yang disebabkan oleh terjadinya stres selama pengangkutan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut telah dilakukan penelitian untuk mengetahui performansi metode transportasi ikan nila dengan sistem basah terbuka yang dilakukan pada suhu rendah dan kepadatan berbeda. Simulasi transportasi dilakukan dengan perlakuan suhu rendah (15 dan 20°C) dan kepadatan ikan berbeda (100 dan 150 g/L). Simulasi dilakukan dengan simulator goncangan yang bekerja dengan arah horizontal (maju dan mundur) sejauh 0,24 m dengan kecepatan 0,14 m/detik selama 8 jam. Selama pengujian, dilakukan aerasi menggunakan oksigen dengan debit 4 L/menit. Pengamatan yang dilakukan adalah pengukuran kualitas air yang meliputi oksigen terlarut (DO), pH, TDS, suhu, kandungan total amonia nitrogen (TAN), nitrat, dan nitrit. Kandungan glukosa darah ikan diukur sebelum dan sesudah simulasi, sedangkan sintasan ikan diamati setelah uji simulasi. Hasil pengujian menunjukkan kandungan TAN, nitrat, dan nitrit pada perlakuan suhu rendah nilainya lebih rendah dibandingkan dengan kontrol. Perlakuan suhu 15°C (kepadatan 100 g/L) menghasilkan kandungan TAN dan kenaikan kandungan nitrat terendah, yaitu masing-masing 2,88 ppm dan 13,6 ppm. Sementara itu, kenaikan kandungan nitrit terendah terdapat pada perlakuan suhu 20°C (kepadatan 100 g/L) sebesar 0,06 ppm. Nilai pH air relatif sama pada semua perlakuan, yaitu 7,5-7,8. Hasil pengujian menunjukkan perlakuan suhu rendah tidak berpengaruh terhadap TDS air, sedangkan pada perlakuan kepadatan ikan yang lebih tinggi menghasilkan TDS lebih tinggi pula. Sintasan tertingi diperoleh dari perlakuan suhu 15°C (kepadatan 100 g/L) sebesar 97,9 %. Pada perlakuan tersebut, kandungan TAN-nya terendah serta perubahan pH dan TDS-nya juga kecil sehingga dapat mengurangi tingkat stres ikan selama transportasi.