2019
DOI: 10.20527/quantum.v10i1.5877
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Terasi Madura: Kajian Etnosains Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Menumbuhkan Nilai Kearifan Lokal Dan Karakter Siswa

Abstract: Penelitian ini mengkaji tentang pengetahuan masyarakat Desa Macajah Madura tentang pembuatan terasi udang rebon dan dibandingkan dengan konsep ilmiah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Macajah memiliki penegtahuan bahwa terasi berbahan rebon menghasilkan bau yang khas dan dengan kualitas terbaik. Berdasarkan hasil kajian ilmiah diperoleh bahwa proses kegi… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

1
14
0
22

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
7
1

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 26 publications
(37 citation statements)
references
References 2 publications
1
14
0
22
Order By: Relevance
“…Dari 12 artikel yang dianalisis, terdapat empat artikel yang menjadikan makanan khas daerah sebagai materi dan sumber belajar sains, diantaranya pempek (Intika & Jumiati, 2020), tape dan serabi (Puspasari et al, 2020), terasi udang rebon (Hadi et al, 2018), dan rawon (Kriswanti et al, 2020). Pembuatan bahan ajar etnospem (etnosains pempek) dimaksudkan untuk memberikan solusi atas permasalahan siswa SD yang kesulitan dalam menyerap materi sains yang sifatnya abstrak dengan menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan siswa secara kompleks sesuai dunia nyata (kontekstual) dan pembentukan karakter melalui penguatan nilai kearifan lokal daerah (Intika & Jumiati, 2020).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Dari 12 artikel yang dianalisis, terdapat empat artikel yang menjadikan makanan khas daerah sebagai materi dan sumber belajar sains, diantaranya pempek (Intika & Jumiati, 2020), tape dan serabi (Puspasari et al, 2020), terasi udang rebon (Hadi et al, 2018), dan rawon (Kriswanti et al, 2020). Pembuatan bahan ajar etnospem (etnosains pempek) dimaksudkan untuk memberikan solusi atas permasalahan siswa SD yang kesulitan dalam menyerap materi sains yang sifatnya abstrak dengan menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan siswa secara kompleks sesuai dunia nyata (kontekstual) dan pembentukan karakter melalui penguatan nilai kearifan lokal daerah (Intika & Jumiati, 2020).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Sumber belajar berupa makanan lokal yang dikaitkan dengan materi sains juga dapat menggunakan terasi udang rebon (Hadi et al, 2018). Terasi merupakan salah satu kearifan lokal masyarakat Desa Macajah, Madura yang dapat digunakan sebagai sumber belajar sains.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Istilah ethnoscience berasal dari kata ethos dari bahasa Yunani yang berarti 'bangsa' dan kata scientia dari bahasa latin yang berarti pengetahuan. Etnosains kurang lebih berarti pengetahuan yang dimiliki oleh suatu bangsa atau lebih tepat oleh suatu suku bangsa atau kelompok sosial dan sebagai bentuk kearifan lokal (Hadi, Sari, Sugiarto, Mawaddah, & Arifin., 2019). Etnosains merupakan strategi penciptaan lingkungan belajar dengan mengintegrasikan budaya sebagai bagian dari proses pembelajaran IPA sehingga berguna bagi kehidupannya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Etnosains merupakan strategi penciptaan lingkungan belajar dengan mengintegrasikan budaya sebagai bagian dari proses pembelajaran IPA sehingga berguna bagi kehidupannya. Menurut Sudarmin (2015) berbagai jenis kajian etnosains yang berhasil diteliti oleh para ahli antropologi dan bidang sains melahirkan hakikat etnosains, yaitu suatu kebudayaan sebagai sistem pengetahuan, yang berupa (a) klasifikasi-klasifikasi lewat bahasa lokal atau istilah lokal dan kategori budaya lokal, (b) aturan atau nilai-nilai moral berdasarkan kategori budaya lokal, (c) pelukisan sistem pengetahuan asli(indegenous Science) yang terdapat pada budaya warga masyarakat atau kelompok masyarakat tertentu (Hadi, Sari, Sugiarto, Mawaddah, & Arifin, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…For instance, the traditional ways of counting and native mathematical concepts embedded in traditional ceremonies, dances and traditional games used by the Palue community in East Nusa Tenggara could be explored and integrated into the mathematical learning process for elementary school children (Bunga, Zaenuri, & Isnaeni, 2018). Another example is the use of betel leaf in Nyirih tradition (this tradition exists in most religions in Indonesia, including in East Nusa Tenggara) as learning materials for physics, biology and chemistry subjects (Rizaldi, Andayani, Doyan, & Makhrus, 2021) or how scientific concepts embedded in the production of rebon shrimp paste could be used to improve students' characters and awareness of their local wisdom (Hadi, Sari, Sugiarto, Mawadda, & Arifin, 2019). These aforementioned researches are examples of efforts conducted to transform native or indigenous science into scientific science which is commonly known as ethnoscience (Sudarmin, Febu, Nuswowati, & Sumarni, 2017).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%