“…Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa semakin lama periode penyimpanan benih, maka semakin tinggi daya hantar listrik (18,64 us/g/minggu), sebaliknya semakin menurun kecepatan tumbuh (0,89%/etmal/minggu), potensi tumbuh maksimum (9,46%/minggu), viabilitas (12,18%/minggu), dan panjang hipokotil (0,34cm/minggu) (Gambar 7). Meningkatnya daya hantar listrik, dan menurunnya kecepatan tumbuh, potensi tumbuh maksimum, dan viabilitas benih yang sejalan dengan semakin lamanya penyimpanan benih, sejalan dengan hasil penelitian lain yang dilakukan pada berbagai jenis benih rekalsitran seperti benih kakao, pinus Brasil, jabon putih, kacang gude, guanandi, kapas, tengkawang, kedelai, beberapa benih tanaman hutan tropis, trema, dan benih tanaman pupuk hijau "tare" (Baharudin, Ilyas, Suhartanto, & Purwantara, 2010;Araldi & Coelho, 2015;Yuniarti & Nurhasybi, 2015;Manjunatha, Vasudevan, Umesha, & Sravani, 2016;Nery, Prudente, Alvarenga, Paiva, & Nery, 2016;Oliveira et al, 2016;Rohandi & Widyani, 2016;Shibata & Coelho, 2016;Becerra-Vázquez, Sánchez-Nieto, Coates, Flores-Ortiz, & Orozco-Segovia, 2018;Yuniarti, Syamsuwida, & Kurniaty, 2018;Chandra, Sershen, Varghese, & Keshavkant, 2019;Mokhtari & Kizilsimsek, 2019).…”