This article uses a qualitative type with a case study approach and a multi-case design. The research sites are at the University of Muhammadiyah Malang (UMM) and the Islamic University of Malang (UNISMA). Data analysis in this study used cross-case data analysis, namely comparing the findings obtained from each case and location. This article aims to describe and analyze the moderate Islamic value in Islamic education learning at the University of Muhammadiyah Malang and the Islamic University of Malang. The results of this article are: The first moderate Islamic values developed are tolerance, tajdid, tajrīd, al tawasuth, al muwājahah, al tawāzun, al i'tidāl, musyārakah, harmony, togetherness, honesty and discipline, al muhāfadzotu 'ala qodīmi al sholeh wa al akhdzu bi jadīdi al ashlah. The implications of PAI learning are embedded in some moderate thinking about students and the entire academic community, the inherent shohihah aqidah and ahlussunnah wa al jamā'ah, and the absence of radical Islamic organizations at universities, and not allowed to cover the face (niqob) for women.AbstrakArtikel ini menggunakan jenis kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan desain rancangan multikasus. Tempat penelitian ini di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Universitas Islam Malang (UNISMA). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data lintas situs, yaitu membandingkan temuan-temuan yang diperoleh dari masing-masing lokasi. Tujuan dari artikel ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis nilai Islam moderat dalam pembelajaran PAI di Universitas Muhammadiyah Malang dan Universitas Islam Malang. Hasil artikel ini adalah: Nilai Islam moderat pertama yang dikembangkan adalah toleransi, tajdid, tajrīd, al tawasuth, al muwājahah, al tawāzun, al i'tidāl, musyārakah, harmoni, kebersamaan, kejujuran dan disiplin, al muhāfadzotu 'ala qodīmi al sholeh wa al akhdzu bi jadīdi al ashlah. Implikasi dari pembelajaran PAI tertanam oleh beberapa pemikiran moderat tentang mahasiswa dan seluruh komunitas akademik, shohihah aqidah yang melekat dan ahlussunnah wa al jamā'ah, dan tidak adanya organisasi Islam radikal di universitas, dan tidak diperbolehkan untuk menutupi wajah (niqob) untuk wanita.