Proceedings of the International Conference of Mental Health, Neuroscience, and Cyber-Psychology - Icometh-NCP 2018 2018
DOI: 10.32698/25250
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

The Villagers’ Emotion in Establishing Harmonious Relationship in Tanjung Pauh and Kumun Villages

Abstract: The conflict between continuously acquires a lot of attention of many groups as it causes a lot disadvantage, either death, the conflict, the villagers tried to rebui something destroyed after the traumatic event need positive emotion as a foundation. This research intends to examine more deeply on how these two villagers' emotions are, especially in an attempt to create harmo villages and their people. Next, to explore the positive consequence of those emotions which impact positively on the villagers in crea… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 1 publication
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Emosi penduduk desa adalah makna bersyarat bahwa ketika eskalasi konflik ada orang harus mampu menyadari perlunya cinta perasaan damai, karena hanya setelah mereka memiliki perasaan ini barulah empati dan solidaritas pada penduduk desa yang menjadi korban konflik ini akan muncul. Namun, setelah terciptanya perdamaian kesepakatan, warga desa merasa lebih sejahtera, kondusif meskipun ada perasaan cemas atau takut masih ada di antara mereka (Iranda, Raudhoh, and Krisnawati 2019).…”
unclassified
“…Emosi penduduk desa adalah makna bersyarat bahwa ketika eskalasi konflik ada orang harus mampu menyadari perlunya cinta perasaan damai, karena hanya setelah mereka memiliki perasaan ini barulah empati dan solidaritas pada penduduk desa yang menjadi korban konflik ini akan muncul. Namun, setelah terciptanya perdamaian kesepakatan, warga desa merasa lebih sejahtera, kondusif meskipun ada perasaan cemas atau takut masih ada di antara mereka (Iranda, Raudhoh, and Krisnawati 2019).…”
unclassified