How to Cite: Senjaya, A. J., Sudirman, & Supriyatno. (2017). Kesulitan-kesulitan Siswa dalam Mempelajari Matematika pada Materi Garis dan Sudut di SMPN 4 Sindang. Mathline: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, Vol.2, No.1, 11-28. PENDAHULUAN Pada prakteknya masih banyak peserta didik yang enggan untuk mempelajari matematika. Tidak sedikit peserta didik yang menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit. Bahkan, pelajaran yang menakutkan bagi peserta didik sehingga seringkali mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika.Rendahnya hasil belajar tersebut merupakan salah satu indikator bahwa, siswa mengalami kesulitan belajar. Kesulitan belajar tidak hanya dimiliki oleh siswa yang bersekolah di pedesaan namun juga dimiliki oleh siswa yang bersekolah di perkotaan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Djamarah (2011) yang menyatakan secara ringkas bahwa, kesulitan belajar tidak hanya dirasakan oleh sekolah modern di perkotaan, tapi juga dimiliki oleh sekolah tradisional di pedesaan dengan segala keminiman dan kesederhanaannya.Kesulitan belajar terjadi karena ketelitian, keterampilan, dan kecepatan dalam berpikir sangat diperlukan saat mempelajari matematika, tidak terkecuali pada materi garis dan sudut.Pada materi garis dan sudut siswa dituntut untuk bisa menghubungkan antar konsep, mengaplikasikan konsep, serta prinsip garis dan sudut. Sehingga, tidak aneh jika materi trigonometri merupakan materi yang sebagian besar dirasa sulit oleh siswa.Berdasarkan uraian di atas, Penelititertarik melakukan penelitian dengan judul "Kesulitan-Kesulitan Siswa dalam Mempelajari Materi Garis dan Sudut di SMP Negeri 4 Sindang".Denganpenelitian ini diharapkan guru dapatmengetahui letak kesulitan serta faktor-faktor yangmenyebabkan siswa mengalami kesulitan saat mengerjakansoal garis dan sudut. Fokus masalah dalam penelitian ini adalah (1) Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam mempelajari materi Garis dan Sudut?;(2) Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kesulitan belajar siswa dalam mempelajari materi Garis dan Sudut di rumah dan di sekolah?.Oleh karena itu tujuan dalam penelitian ini yakni untuk (1) Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam mempelajari materi Garis dan Sudut?;(2) Untuk faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kesulitan belajar siswa dalam mempelajari materi Garis dan Sudut di rumah dan di sekolah.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kemampuan koneksi matematis pada materi segitiga berdasarkan jenis apersepsi Alfa Zone, Mathematical Habits of Mind Level dan interaksi antara jenis apersepsi Alfa Zone dan Mathematical Habits of Mind Level pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan populasi kemampuan koneksi matematis seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Jatibarang tahun pelajaran 2017/2018. Sampel kelas diambil sebanyak dua kelas dengan menggunakan teknik cluster random samppling dengan cara diundi. Penelitian ini menggunakan analisis data ANAVA 2x2 by Level. Berdasarkan analisis data, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan koneksi matematis pada materi segitiga berdasarkan pemberian jenis apersepsi Alfa Zone pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD; (2) Tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan koneksi matematis pada materi segitiga berdasarkan Mathematical Habits of Mind Level Zone pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD; (3) Tidak terdapat perbedaan interaksi kemampuan koneksi matematis pada materi segitiga berdasarkan pemberian jenis apersepsi Alfa Zone dan Mathematical Habits of Mind Level Zone pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Perkembangan metodologi penelitian telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informatika, terutama perkembangan teknologi komputer dan mobile phone atau Handphone (HP). Perkembangan tersebut berdampak pada perkembangan masalah sosial yang dihadapi masyarakat. Akibatnya, penelitian untuk mencari solusi permasalahan pun bervariatif. Hal tersebut menyebabkan perkembangan sistematika penulisan karya tulis menjadi semakin variatif pula. Oleh karena itu, para pembimbing karya tulis akademik (Skripsi, Tugas Ahir, Tesis) tidak cukup hanya berbekal pengalaman semasa menulis karya tulis akademiknya, namun perlu mmengikuti perkembangan metodologi penelitian kekinian. Salah satu hal yang kadang dianggap sepele namun cukup menentukan keberhasilan seorang penulis adalah penyusunan Outline karya ilmiah. Outline karya ilmiah akan bervariatif seiring variatif metodologi penelitian. Sementara serigkali para penulis maupun pembimbing terjebak pada contoh karya tulis yang lalu maupun pengalaman pembimbing semasa menyelesaikan studinya. Berdasarkan hal tersebut, maka tulisan ini akan membahas tetang perkembangan metodologi penelitian, perkembangan alat bantu statistik, dan Outline karya tulis akademik. Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan bekal wawasan kepada para dosen (terutama dosen muda), agar mampu membimbing mahasiswa secara dinamis sesuai dengan masalah yang akan dikaji mahasiswa bimbingannya. Metode pengumpulan informasi dilakukan dengan menggunakan studi pustaka, sedangkan pendekatan penyampaian informasi dilakukan dengan metode diskusi (Focus Group). Hasil yang akan dicapai adalah sejumlah contoh Outline yang dapat dijadikan acuan bagi para mahasiswa yang akan menulis karya tulis akademiknya serta para pembimbing penulisan karya tulis akademik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap literasi matematika siswa sekolah menengah pertama pada materi relasi dan fungsi. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif. Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII pada salah satu sekolah menengah pertama di Kabupaten Indramayu-Jawa Barat, yang berjumlah 47 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan wawancara. Proses dan analisa data dilakukan berdasarkan modifikasi analisis data Miles dan Huberman, yang meliputi tahapan pengumpulan data, pengkodean, reduksi data, keabsahan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa literasi matematika siswa sekolah menengah pertama masih rendah. Hal ini dilihat berdasarkan persentasi banyaknya siswa yang memperoleh skor literasi matematika dalam kategori tinggi, sedang, dan rendah secara berturut-turut sebesar 34,04%; 14,89%; dan 51,06%. Dengan demikian, guru perlu menggunakan strategi dan atau model pembelajaran yang inovatif untuk memfasilitasi literasi matematika siswa.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.