Teknologi menjadi salah satu instrumen penting untuk mendukung kegiatan belajar. Kehadiran teknologi dapat membantu guru ataupun peserta didik dalam mencapai tujuan belajarnya. Guna memanfaatkan kehadiran teknologi maka persepsi guru dan peserta didik harus berubah. Pertama, kegiatan belajar harus berpusat kepada siswa, kedua guru dan peserta didik harus bekerjasama dengan menggunakan teknologi untuk menciptakan sebuah “komunitas” yang mendidik, mendorong, dan mendukung proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan memanfaatkan teknologi akan lebih banyak memberdayakan kemampuan siswa guna memaksimalkan potensi dirinya dalam belajar. Salah satu kegiatan belajar yang dapat dikembangkan untuk memberdayakan peserta didik dengan menggunakan teknologi adalah kegiatan belajar mandiri. Belajar mandiri dilakukan untuk mengembangkan potensi yang ada di dalam diri peserta didik sesuai dengan bakat ataupun minat dan cara belajar yang disenangi oleh peserta didik. Pemanfaatan teknologi menjadi instrument penting dalam keberhasilan belajar mandiri. Salah satu teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik dalam mendukung kegiatan belajar mandiri adalah literasi digital. Kegiatan literasi digital memberi peluang bagi peserta didik untuk memanfaatkan teknologi dalam mengakses dan memilah informasi yang dibutuhkan. Kegiatan literasi digital juga harus didukung kemampuan untuk melihat secara kritis informasi yang diperoleh. Pengembangan kemampuan dalam berpikir kritis menjadi salah satu aspek penting untuk memilah, menyusun, mengorganisasi, dan memanfaatkan informasi yang diperoleh guna memanfaatkan informasi tersebut untuk kebutuhan belajar. Kegiatan belajar mandiri yang didukung oleh kemampuan literasi digital dapat memberikan pengalaman baru bagi peserta didik untuk mengembangkan potensi diri. Makalah ini disusun dengan menggunakan metode studi pustaka. Kajian teori dan hasil-hasil penelitian terkait dengan pembelajaran mandiri dan literasi digital dikaji dalam maklah ini. Secara garis besar dalam makalah ini dipaparkan tentang (1) pembelajaran mandiri (2) literasi digital (3) pembelajaran bahasa melalui pembelajaran mandiri bebasis literasi digital.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keefektifan keterampilan menulis paragraf argumentasi berdasarkan metode NLP pada siswa kelas X SMA Negeri 11 Makassar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen.desain penelitian yang digunakan yaitu quasi eksperimen. Peneltian ini dilaksanakan di SMA Negeri 11 Makassar. Yang menjadi populasi yaitu keseluruhan siswa kelas X yang berjumlah 352 siswa. pengambilan sampel dilakukan dengan cara acak dengan teknik penentuan sampel yaitu cluster sampling. Sampel yang terpiih yaitu kelas X-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-2 sebagai kelas kontrol. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa tugas menulis paragraf argumentasi dengan teknik pengumpulan data yaitu pemberian tugas. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan statistic deskriptif dan stattistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, terdapat perbedaan yang signifikan antara pembelajaran menulis paragraf argumentasi berbasis NLP dengan pembelajaran keterampilan menulis paragraf argumentasi dengan menggunakan metode ceramah dan penugasan. Hal ini ditunjukkan pada hasil uji hipotesis menggunakan analisis inferensial jenis uji-t independen (independent sample test) dan diperoleh nilai t-hitung = -4,263 dengan signifikansi atau p-value = 0,000. Karena nilai p-value = 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pembelajaran keterampilan menulis paragraf argumentasi berbasis NLP dengan pembelajaran menulis paragraf argumentasi menggunakan metode ceramah dan penugasan. Dengan demikian, pembelajaran berbasis NLP efektif digunakan dalam keterampilan menulis paragraf argumentasi pada siswa kelas X SMA Negeri 11 Makassar. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat diajukan saran yaitu (1) Guru senantiasa menerapkan pembelajaran berbasis NLP pada siswa SMA Negeri 11 Makassar dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, khususnya dalam keterampilan menulis. (2) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, hendaknya guru memprioritaskan pembelajaran berbasis NLP, karena pendekatan ini efektif diterapkan dalam meningkatkan kemampuan dan motivasi belajar siswa. (3) diharapkan bagi para peneliti selanjutnya untuk terus melakukan penelitian terhadap pendekatan NLP pada setiap aspek pembelajaran bahasa Indonesia dan juga pada mata pelajaran lain.
This research is intended to know the level of public complaints to public service to the Ombudsman of the Republic of Indonesia representative of South Kalimantan Province, the period of 2013 - 2015. In addition to knowing the obstacles of the Ombudsman Institution of the Republic of Indonesia Representative of South Kalimantan Province In following up or resolve complaints community. The method used is the approach of quantitative and qualitative research, with the form of data collection through the database. While data analysis using Model Miles and Huberman, using phase, Data Reduction, Data Display, and Conclusion Drawing / verification. The results show maladministration case between the years 2013-2015, the most frequent reporter is individual / direct victim and occurred in 2015 that is 71 cases (61%), from classification reported from year to year continue to increase this happened to city government / regency, And the most prevalent in 2015 ie 77 cases (66.4%). Meanwhile, when viewed from the type of maladministration of the most reported public reported is in the year 2013 is a case of delayed soluble, whereas in 2014-2015 cases do not provide services, and the case is most prevalent in 2014 ie 51 cases (38.3% ), Whereas by 2015 this case has declined.
Comprehensive evaluation and emphasis on the student activity process as well as providing broad wiggle room for students is needed in learning assessment. Literacy assessment with such a model is necessary to improve students' literacy skills. One assessment model that puts pressure on student activity and provides ample space for everyone to respond to an assignment in its own way is the assessment of portfolio. This paper aims to explore portfolio assessments as part of an authentic assessment for use in literacy assessments. This research uses literart research study method to provide an overview of the use of portfolios in literacy assessments in Indonesian schools. Portfolio assessment on students’ literacy skills is carried out through Indonesian language learning, especially on the efficacy of writing. The portfolio assessment adopted uses models offered by Hamp-Lyons and Condon (2000) consisting of collection, selection, and reflection. Assessments are carried out by combining formative and summative assessments. To balance the summative aspects of portfolio assessment, several formative strategies can be adopted (Lee & Lam, 2009), including (1) ongoing teacher feedback, (2) conferences, and (3) peer reviews.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.