In this study, plain bread was made by substituting wheat flour with purple yam flour (Dioscorea alata, L). The addition of 0, 10, 15, 20, and 30% purple yam flour aims to increase the functional value of plain bread as a source of natural antioxidants. The bread produced with two baking temperatures (170°C and 180°C) was tested for anthocyanin levels, total phenol, antioxidant activity (DPPH free radical scavenging), volume expansion, color, and preference test. The results showed that the temperatures of the bread baking did not affect anthocyanin levels, total phenol, antioxidant activity, volume expansion, and bread color ( p > 0.05 ). The substitution of purple yam flour had a significant effect on anthocyanin levels, total phenol, antioxidant activity, volume, and bread color ( p < 0.05 ). The levels of anthocyanins, total phenol, antioxidant activity, and darker color increased with the addition of purple yam flower whereas the rate of expansion reduced. However, the addition of purple yam flour did not affect the level of preference for the bread produced. Purple yam flour can be added to the manufacture of bread made from wheat flour as much as 30% with a baking temperature of 180°C. The resulting bread contained total anthocyanins 54.62 mg/100 g db, total phenol 391.14 mg EAG/100 g db, antioxidant activity 48.53% and volume expansion 64.85%, color L ∗ = 53.06 , a ∗ = 6.52 , b ∗ = 13.32 , C = 14.87 , H = 64.06 , and sensory score = 3.24 (preferred).
Kandang merupakan tempat tinggal untuk hewan yang dapat memberikan rasa nyaman bebas dari gangguan luar. Kandang yang baik memiliki ukuran yang sesuai serta bagian-bagian dalam kandang seperti ventilasi. Apabila kandang tidak sesuai dengan kebutuhan dari ternak itu sendiri maka dapat menyebabkan stress sehingga akan berdampak kepada performa produksi susunya. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi ukuran-ukuran kandang kambing perah laktasi yang meliputi panjang, lebar, tinggi serta tinggi dari permukaan tanah. Kegiatan penelitian dilakukan di Peternakan Kambing Perah Alam Farm Manglayang Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung Jawa Barat. Penelitian menggunakan analisis deskriptif kuantitatif . Data sampel diperoleh dari 30 kandang kambing perah yang sedang laktasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran kandang kambing perah di Peternakan Kambing Perah Alam Farm menghasilkan rata-rata pada setiap kandang besar (A) 140,4 x 102 x181,5 cm, kandang (B) 121,6 x 105,5 x 170 cm, Kandang (C) 142 x101x175 cm, Kandang D 122x100x170 cm dengan rataan tinggi kandang dari permukaan tanah 73-81 cm sehingga koefisien variasi berkisar antara 0,000174-0,000467 dan masih dalam keadaan normal. Kesimpulan menunjukkan bahwa perkandangan kambing perah laktasi yang terdapat di Peternakan kambing perah Alam Farm Manglayang masih dalam kondisi yang relatif normal dan persyaratan kandang lainnya memenuhi standar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kinerja produksi dan kualitas susu. Metode penelitian menggunakan metode survey, pengambilan data dilakukan secara purposive sampling dengan kriteria sapi perah yang sudah laktasi dan melakukan sampling pada 47 responden.Variabel yang dianalisa adalah produksi susu dan kualitas susu yang meliputi kadar fat, solid non fat, freezing point, protein maupun total plate count. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan analisis statistik mengunakan uji LSD. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata produksi susu di KPBS Pangalengan tidak berbeda nyata (P<0,05) antara kelompokA (9,83 kg/ekor/hari), kelompok B (9,13 kg/ekor/hari) dan kelompok C (8,62 kg/ekor/hari). Rerata kualitas susu yang menunjukan berbeda nyata (P<0,05) adalah pada kadar fat (kelompok A 4,02%; kelompok B 3,97% dan Kelompok C 3,71%),kadar freezing point (kelompok A -0,506; kelompok B -0,0523 dan kelompok C -0,520) dan total plate count (kelompok A 0,48 x106 CFU/ml, kelompok B 1,99 x106 CFU/ml dan kelompok C 2,78 x106 CFU/ml). Rerata kualitas susu yang menunjukan tidak berbeda nyata(P>0,05) adalah kadar protein susu (kelompok A 2,97%; kelompok B 3,08% dan kelompok C 2,94%) dan kadar solid non fat (kelompok A 8,09%; kelompok B 7,92% dan Kelompok C 7,86%). Kesimpulan penelitian ini adalah produksi susu di KPBS Pangalengan relatif hampir sama, mempunyai kualitas susu diatas SNI (2011), kecuali jumlah total plate count masih diatas SNI.
Penelitian tampilan reproduksi sapi FH (Friesian Hostain) di KPBS Pangalengan telah dilakukan. Tujuan pe- nelitian ini adalah untuk mengetahui, mengkaji dan mengevaluasi reproduksi sapi FH di KPBS Pangalengan Ka- bupaten Bandung. Metode penelitian menggunakan metode survei, pengambilan data dilakukan secara purposive sampling dengan kriteria sapi perah yang sudah laktasi dan sudah beranak minimal dua kali serta melakukan sampling pada 47 responden anggota koperasi. Variabel yang dianalisa adalah umur pertama estrus, umur petama beranak, days open dan service per conception. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menun- jukan bahwa rerata umur pertama estrus sapi FH di KPBS Pangalengan adalah 14,29 bulan, rerata umur pertama beranak 27,08 bulan, rerata days open (DO) 3,33 bulan dan rerata service per conception (S/C) 1,69 kali. Dapat disimpulkan bahwa tampilan reproduksi sapi Friesian Hostain di KPBS Pangalengan sudah cukup baik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.