AbstrakIndonesia menjadi negara yang multikultural sebagai kekayaan suatu bangsa harus dilestarikan. Salah satu solusi yang dapat ditempuh ialah menanamkan pendidikan yang dapat dilakukan melalui multikultural berbasis kearifan lokal. Pengenalan multikultural berbasis kearifan diharapkan mampu membangun karakter anak bangsa yang memahami, menerima dan menghargai orang lain yang berbeda suku, adat istiadat, agama, dan nilai kepribadian. Penanaman semangat multikultural di Sekolah Dasar (SD), akan menjadi sarana pelatihan dan penyadaran bagi generasi muda untuk menerima dan menghargai semua perbedaan yang multikultural. Artikel ini ditulis guna memberikan gambaran mengenai pentingnya multikultural dan implikasinya pendidikan multikultural berbasis kearifan lokal bagi siswa SD. Guna memperoleh data tentang konsep multikultural, penulis melakukan kajian kepustakaan dengan teknik analisis data yaitu analisis konten. Begitu pentingnya pendidikan multikultural maka guru SD harus mendesain proses pembelajaran yang mengintegrasikan pendidikan multikultural berbasis kearifan lokal yang menjadi bagian dari kontribusi positif untuk membina sikap nasionalisme dan sikap multikultural para siswa sejak dini.Kata Kunci: pendidikan multikultural; kearifan lokal; siswa SD.
The Use of Media for Literature Learning for Indonesian Language Teachers. This study aims to describe the use of literary learning media for Indonesian language teachers in Tarakan Junior High School. This research uses qualitative approach. Data obtained through questionnaires, observations, and interviews. Data analysis is don e through data reduction, presentation, and inference (conclusions). From the results of research it is found that most of the Indonesian language teachers who teach literature in Junior High School using media audio, visual and audiovisual are limited.Abstrak: Penggunaan Media Pembelajaran Sastra bagi Guru Bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan media pembelajaran sastra bagi guru bahasa Indonesia di SMP Kota Tarakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang diperoleh melalui angket, observasi, dan wawancara. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi, penyajian, dan inferensi (penarikan kesimpulan). Dari hasil penelitian ditemukan bahwa sebagaian besar guru bahasa indonesia yang mengajar sastra di kelas VIII SMP menggunakan media audio, visual dan audiovisual secara terbatas.Kata Kunci: bahasa Indonesia, media pembelajaran, pembelajaran sastra Pembelajaran di sekolah pada saat ini harus disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi sehingga terjadi perubahan dan pergeseran paradigma pendidikan. Kemajuan dan perkembangan teknologi sudah demikian menonjol sehingga penggunaan alat-alat bantu mengajar seperti alat-alat audio,visual serta perlengkapan sekolah disesuaikan dengan perkembangan zaman. Selain itu, pembelajaran harus disesuaikan dengan tuntutan kurikulum sesuai dengan materi, metode, dan tingkat kemampuan belajar siswa. Hal ini bertujuan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Namun demikian, Rahmatulloh mengemukakan (dalam Kurniawan, 2013:8) bahwa pemanfaatan media merupakan salah satu dari sekian banyak masalah dalam pembelajaran di sekolah.Secara umum media dalam pendidikan disebut media, yaitu berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk berfikir (Sadirman dalam Triyanto, Eko, Anitah, dan Suryani, 2013:229). Selanjutnya, Notoamodjo (2003:71) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pengajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut alat peraga karena berfungsi membantu dan memperagakan sesuatu dalam proses pembelajaran.Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran, yaitu untuk mempermudah proses pembelajaran di kelas, meningkatkan efisiensi proses pembelajaran, menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar, membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran. Berdasarkan dari tujuan media pembelajaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa kehadiran media pembelajaran merupakan hal yang dibutuhkan untuk mempermudah proses pembelajaran. Secara umum media mempunyai
Parenialisme lahir sebagai reaksi dan solusi terhadap pembelajaran progresif karena adanya keadaan krisis kebudayaan dalam kehidupan yang modern. Filsafat progresivisme menekankan perubahan menuju hal baru, sedangkan filsafat parenialisme mengedepankan jalan mundur ke masa lampau, yakni mengembalikan nilai dan prinsip yang telah menjadi pandangan hidup yang kukuh pada zaman dahulu. Pengembalian atas nilai dan prinsip hidup tersebut dapat ditempuh melalui pendidikan, yakni dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Setiap manusia memiliki bahasa sebagai alat komunikasi antarsesama. Melalui bahasa, maka seseorang dapat menyampaikan ide, gagasan, atau mengetahui informasi yang dibutuhkan. Pembelajaran bahasa Indonesia diajarkan pada semua jenjang pendidikan baik sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Pembelajaran bahasa Indonesia dianggap wajib dan penting di dunia pendidikan karena sebagai bahasa persatuan, bahasa kebangsaan, dan sebagai jati diri bangsa Indonesia. Dalam proses pembalajaran, bahasa Indonesia bukan hanya pencapaian pengetahuan terkait bahasa untuk tujuan akademik, tetapi tetap tidak mengesampingkan nilai dan prinsip hidup dalam konsep pendidikan yang secara integral dalam payung dari disiplin ilmu pendidikan, yakni salah satunya filsafat parenialisme. Pada pembelajaran bahasa Indonesia, parenialisme sebagai landasan dalam teori, praktik, proses pelaksaan pembelajaran sampai pada tahap evaluasi pembelajaran. Belajar bahasa Indonesia berarti pula memenuhi fungsi praktik filosofi baik ilmu, etika berbahasa, sosial, politik serta seni relevansinya terhadap budaya.Kata Kunci: Parenialisme; Pembelajaran Bahasa Indonesia
This research was written with the aim of describing the use of gamelan media for speaking skills learning in the form of descriptions for A3 level BIPA students at the Indonesian Institute of Arts, Yogyakarta. The method used in conducting research is a qualitative descriptive research method, with observation data collection techniques, questionnaires, interviews, and documentation. Based on the results of the study, it was found some errors in mentioning the type of gamelan and found the benefits of using learning media in the form of gamelan in speaking competency learning in the form of descriptions for BIPA students at the Indonesian Art Institute, Yogyakarta. This gamelan learning media can also be used as a means of promoting culture in sociocultural aspects. The results of this study are (1) students feel motivated in participating in learning, (2) increased curiosity about Indonesian culture; (3) facilitate students in describing something because they see directly the object to be written; (4) strengthen the memory of BIPA learners on a vocabulary and concept because the media is iconic; (5) learners are more active in exploring the media; (7) through gamelan media, Indonesian culture can be recognized by foreigners; (8) increase vocabulary understanding and mastery, and (9) learning becomes more meaningful.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.