Latar Belakang : Covid-19 menyerang saluran pernapasan yang muncul pertama kali pada bulan Desember 2019 di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. World Health Organization (WHO) menyatakan sebagai pandemi global sejak 11 Maret 2020. Program vaksinasi covid-19 di Indonesia telah dimulai pada 13 Januari 2021. Vaskinasi covid-19 dapat menyebabkan terjadinya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dapat ditandai dengan gejala ringan hingga berat. Tujuan : Mengetahui bagaimana Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pada masyarakat Banjarmasin selatan setelah melakukan vaksinasi Covid-19. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif observasional dengan jenis penelitian deskriptif, penelitian ini hanya mendeskripsikan suatu objek penelitian, maka data penelitian yang diperoleh berupa angka akan dikualitatifkan sehingga hasil yang diperoleh dapat dideskriptifkan. Penelitian ini dilakukan menggunakan algoritma naranjo yang dibagikan kepada masyarakat dan di input melalui Google Form. Hasil : Penelitian ini menunjukan sebanyak 37 responden dengan persentasi laki-laki 51% dan perempuan 49% diperoleh hasil skor 4-8 yaitu “kemungkinan Besar Terjasi ROM” yaitu dengan jumlah 13 responden, yang menggunakan vaksin sinovac pada 11 responden dan ada sebanyak 2 moderna responden. kemudian dengan skor 1-3 yaitu “Kemungkinan terjadi ROM” dengan jumlah 23 responden yang menggunakan vaksin sinovac. Kemudian dengan skor 0 yaitu “diragukan terjadi ROM” ada sebanyak 1 responden denan vaksin sinovac. Dari kedua vaksin tersebut yaitu pada vaksin Sinovac memiliki efektivitas sebesar 56-65% sedangkan Vaksin Moderna memiliki efektivitas 94,1%. Adapun efek samping umum pada vaksin sinovac seperti nyeri suntikan, demam, kelelahan, sedangkan efek samping pada vaksin moderna paling umum terjadi adalah demam, nyeri pada suntikan, sakit kepala, dan mual. Simpulan : Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) responden yang melakukan vaksinasi covid-19 sebanyak 23 reponden kategori Possible, 13 responden kategori Probable, dan 1 responden kategori Doubtful.
ABSTRAKSetiap anak di seluruh dunia pasti pernah mengalami demam. Demam adalah salah satu tanda gejala dari penyakit pada anak. Demam merupakan bagian dari mekanisme pertahan tubuh dalam menghadapi berbagai mikroorganisme patogen. Di negara maju, sekitar 10-20% anak dibawa ke UGD dan rawat jalan karena mengalami demam. Berdasarkan hasil wawancara singkat kepada beberapa orangtua di wilayah Kelurahan Manarap Lama, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan didapatkan bahwa orang tua kurang mengetahui tentang cara pengukuran suhu tubuh, batas ambang suhu tubuh normal, cara mengatasi demam dan menghitung dosis obat demam untuk anak. Maka dari itu, adanya ketidakpahaman dan ketidaktahuan dari orangtua mengenai konsep demam dan tatalaksananya untuk anak sehingga diadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat terkait pemberian edukasi dan pelatihan terkait tatalaksana demam pada anak di Kelurahan Manarap Lama, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Metode pelaksanaan dibagi menjadi beberapa tahapan meliputi tahap persiapan, tahap observasi dan wawancara, tahap implementasi kegiatan edukasi dan pelatihan tatalaksana demam pada anak, tahap kunjungan ulang untuk evaluasi. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini, pemahaman orangtua meningkat sebelum dan setelah dilaksanakan kegiatan edukasi dan pelatihan ini (mengetahui cara mengukur suhu tubuh, cara mengatasi demam dan menghitung dosis obat demam untuk anak). Orangtua juga merasa bersyukur dan senang kegiatan ini dilaksanakan. Edukasi dan pelatihan yang dilaksanakan ini dapat meningkatkan pengetahuan orangtua terkait konsep demam dan tatalaksana demam pada anak. Sehingga, meningkatnya pengetahuan orangtua terkait penanganan demam dapat menurunkan hal-hal yang membahayakan akibat demam seperti kejadian kejang demam dan lainnya.Kata Kunci : Tatalaksana Demam, Anak
Washing hands with soap can break the chain of the spread of Covid-19. People prefer to use liquid soap because it is more practical in packaging and using it. Therefore, we would like to further investigate the effectiveness of the herbal formulation liquid soap developed from previous studies. The purpose of this study was to determine the antibacterial stability and effectiveness of the herbal formulations of betel leaf, lime peel and bund in liquid soap products using the experimental True method, the hand washing group with herbal liquid soap, the control group, along with evaluation of pH, organoleptic, foam stability, moisture content. , free fatty acids and free alkalis. Liquid soap produced in liquid form, lemon smell and yellow color, foam 15-70 mm, pH 10, water content 52%, free fatty acids 0.05%, free alkali 0.091%. decrease in germ numbers by 90.5% and strengthened by bivariate analysis using Paired T test obtained a significance value of 0.0001 (<0.05). It can be concluded that the herbal liquid soap of betel leaf, lime peel and bundung plant complies with the required SNI standard for liquid soap and is effective in reducing the number of germs through hand washing activities. ABSTRAKMencuci tangan dengan sabun bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Masyarakat lebih senang menggunakan sabun cair karena lebih praktis kemasan dan penggunaannya. Oleh karena itu, kami ingin meneliti lebih lanjut efektifitas sabun cair formulasi herbal pengembangan dari penelitian sebelumnya. Tujuan peneliatian ini untuk mengetahui stabilitas dan efektivitas antibakteri formulasi herbal daun sirih, kulit jeruk nipis dan bundung dalam produk sabun cair dengan metode True eksperimental, kelompok mencuci tangan dengan sabun cair herbal, kelompok kontrol , beserta evaluasi ph, organoleptik, stabilitas busa, kadar air, asam lemak bebas dan alkali bebas. Sabun cair yang dihasilka bentuk cair, bau lemon dan warna kuning, busa 15 – 70 mm, pH 10, kadar air 52%, asam lemak bebas 0,05%, alkali bebas 0,091%. penurunan angka kuman sebesar 90,5% dan diperkuat dengan analisa bivariat menggunakan Paired T tes diperoleh nilai signifikansi 0,0001 (<0,05). Dapat disimpulkan sabun cair herbal daun sirih, kulit jeruk nipis dan tanaman bundung sesuai standar SNI sabun cair yang dipersyaratkan dan efektif menurunkan angka kuman melalui kegiatan cuci tangan.
Piper betle L., the leaf, is the most often used for treatment and has been scientifically proven to have antibacterial activity. Actinuscirpus grossus plants are commonly found in Kalimantan and have antimicrobial properties. Citrus aurantifolia peel has antioxidant effects and nutritious chemical compounds in medicine. The purpose of this study was to determine the effect of antioxidant activity in a combination of Piper betle L., leaf infusion, ethanolic extract of Actinuscirpus grossus plant, and Citrus aurantifolia peel. The research method was experimental by making Piper betle L. leaves infused with water solvent. Simplisia powder of Actinuscirpus grossus plants and Citrus aurantifolia peel extracted by maceration with 95% ethanol solvent. The combination of the three plants was then tested for antioxidants by the DPPH method. Quercetin is used as a positive control. The results showed that the combination of the three plants had moderate antioxidant activity (IC50 128 ppm), but the antioxidant activity was smaller than quercetin (IC50 16.88 ppm). The combination of Piper betle L., leaf infusion, ethanolic extract of Actinuscirpus grossus plant, and Citrus aurantifolia peel has a moderate antioxidant category.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.