Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pemahaman konsep siswa pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit menggunakan model pembelajaran 8E Learning Cycle. Subjek penelitian adalah 36 siswa kelas X MIA. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, tes pemahaman konsep, observasi, reflektif jurnal dan lembar kerja siswa. Berdasarkan penelitian, siswa selama mengikuti model pembelajaran 8E learning cycle mengalami pengembangan pemahaman konsep pada sub-materi karakteristik larutan dan sifat larutan. Berdasarkan grafik, pemahaman konsep siswa meningkat sampai 96% di sub-materi karakteristik larutan dan di sub-materi sifat larutan pemahaman siswa meningkat sampai 80%. Miskonsepsi terbesar terjadi pada tahap explore, karena siswa masih menggunakan pengetahuan awalnya. Siswa dapat mengelompokkan dengan benar larutan elektrolit dan non-elektrolit berdasarkan daya ionisasi larutan, namun siswa masih belum bisa menghubungkan larutan elektrolit dan non-elektrolit dengan jenis ikatannya. Model pembelajaran 8E learning cycle, selain berperan dalam mengembangkan pemahaman konsep siswa, model ini juga berperan mengembangkan keterampilan komunikasi dan berkolaborasi dalam pembelajaran kimia. Kata kunci Model pembelajaran 8E learning cycle, pemahaman konsep, larutan elektrolit dan non elektrolit
Abstract:The aims of the study were to describe the practice of good corporate governance, to measure performance on PDAM with balanced scorecard, and to find out the correlation between the practice of good corporate governance to performance. This study conducted on five PDAM in Jambi Province. Collection of data obtained through interviews, questionnare, annual report, related of documents and policies. The results of this study indicate good corporate governance practices on PDAM in Jambi Province in pretty good kriteria. PDAM performance scores as measured by balanced scorecard show overall is still considered less than the target maksimum working. The result of Pearson Product Moment test show the correlation between good corporate governance practices with the performance has a strong relationship but not significant. Keywords:Good Corporate Governance Practice, Performance, Balanced Scorecard.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan praktik good corporate governance, mengukur kinerja kinerja pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dengan balanced scorecard dan untuk mengetahui korelasi antara praktik good corporate governance terhadap kinerja. Studi ini dilakukan di lima PDAM di Provinsi Jambi. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara, kuesioner, laporan tahunan, serta dokumen dan kebijakan yang terkait. Hasil studi mengindikasikan praktik good corporate governancepada PDAM di Provinsi Jambi memiliki kriteria cukup baik. Skor kinerja PDAM yang diukur dengan balanced scorecard menunjukkan secara keseluruhan kinerja PDAM masih dikategorikan kurang dari target kinerja maksimal. Hasil uji Pearson Product Moment menunjukkan korelasi antara praktik good corporate governance dengan kinerja memiliki hubungan yang kuat namun tidak signifikan. Kata Kunci: Good Corporate Governance, Kinerja, Balanced Scorecard PENDAHULUANDewasa ini banyak pihak yang berpikir bahwa penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) menjadi suatu kebutuhan sebagai barometer akuntabilitas dari suatu perusahaan. Lemahnya penerapan corporate governance sering diduga sebagai salah satu pemicu terjadinya berbagai skandal keuangan pada bisnis perusahaan. Good governance merupakan suatu paradigma dan perlu menjadi ciri dalam suatu administrasi suatu entitas. Menurut Sedarmayanti (2007), governance mencakup 3 (tiga) domain yaitu state (negara/pemerintahan), private sectors (sektor swasta/dunia usaha), dan society (masyarakat). Tata kelola di suatu entitas bisnis atau dunia usaha dikenal dengan good corporate governance.
Penelitian ini bertujuan mengetahui miskonsepsi yang terjadi pada materi larutan penyangga menggunakan instrumen soal two-tier diagnostic test . Instrumen dikembangkan berdasarkan indikator kompetensi materi larutan penyangga menjadi 10 pertanyaan dan dinyatakan valid untuk digunakan. Penelitian dilakukan terhadap siswa dan mahasiswa tingkat I dan III berjumlah 159. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi miskonsepsi pada konsep sifat larutan penyangga sebanyak 24,6%, konsep komposisi larutan penyangga sebanyak 24,1%, konsep prinsip kerja larutan penyangga sebanyak 29,3%, dan konsep pH larutan sebanyak 25,4%. Penyebab miskonsepsi dikarenakan konsep awal responden yang lemah, penjelasan guru yang sering menyederhanakan konsep, kebiasaan responden untuk menghafal, pemahaman bahasa dan konsep matematis yang lemah, serta model pembelajaran yang belum memberikan kesempatan responden untuk memahami komponen dan prinsip kerja larutan penyangga secara mikroskopis. Pengetahuan tentang miskonsepsi diperlukan sebagai evaluasi terhadap guru dan dosen agar lebih termotivasi untuk menerapkan model pembelajaran yang mampu mengatasi miskonsepsi untuk mencegah timbulnya miskonsepsi lebih luas dalam pembelajaran kimia yang menjadikan kimia dianggap sulit. Kata kunci Miskonsepsi, Two-Tier Diagnostic Test, Larutan Penyangga
Sampah dapat dimanfaatkan untuk menambah penghasilan masyarakat seperti melalui pendirian Bank Sampah. Pendirian bank sampah dapat memiliki dampak yang positif bagi masyarakat dan lingkungan. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh mitra melalui peran bank sampah dalam meningkatkan kesehatan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Pengabdian dilaksanakan pada tanggal 7 September 2020 di Kantor Desa Simpang Sungai Duren dan diikuti oleh 20 orang peserta yang terdiri dari tua tengganai dan pengelola BumDes. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan metode ceramah berupa sosialisasi. Antusiasme peserta kegiatan menunjukkan keingintahuan peserta bagaimana cara mendirikan bank sampah dan hal lain terkait bank sampah serta manfaatnya bagi warga lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh beban pajak kini, aset pajak tangguhan, discretionary accrual, dan tax planning terhadap manajemen laba. Populasi penelitian adalah perusahan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan metode purposive random sampling. Ada 39 perusahaan dari 142 perusahaan yang diambil sebagai sampel penelitian. Pengujian hipotesis menggunakan regresi logistik dengan software SPSS versi 22.0. Hasil penelitian dengan regresi logistik menunjukkan bahwa beban pajak kini, aset pajak tangguhan, discretionary accrual, dan tax planning berpengaruh secara simultan terhadap manajemen laba. Dalam uji parsial hanya beban pajak kini dan tax planning yang berpengaruh terhadap manajemen laba
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.