Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas kemampuan komunikasi matematis siswa yang diberi pembelajaran dengan pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) pada materi segi empat pokok bahasan persegi dan persegi panjang. Jenis penelitian adalah studi kasus deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII(6) SMP Negeri 15 Medan yang berjumlah 40 orang, kemudian diangkat subjek yang dianalisis secara kualitatif ditinjau dari aspek indikator kemampuan (tinggi, sedang dan rendah), aspek kesalahan dan aspek jawaban kosong. Instrumen penelitian terdiri dari: Tes kemampuan komunikasi matematis dan lembar panduan wawancara. Teknik analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa 22,5% kategori tinggi, 37,5% kategori sedang dan 40% kategori rendah. Selanjutnya melalui analisis kualitatif diperoleh kesimpulan bahwa: 1) Siswa berkemampuan tinggi yaitu mampu dalam berkomunikasi secara matematis dengan baik; 2) Siswa berkemampuan sedang kurang mampu dalam bekomunikasi secara matematis; 3) Siswa berkemampuan rendah tidak mampu berkomunikasi secara matematis; 4) Kesalahan siswa terjadi dalam memahami permasalahan, menggunakan konsep-konsep dan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk penyelesaian masalah; 5) Pada jawaban kosong siswa tidak mampu memahami langkah-langkah penyelesaian masalah, siswa kurang mampu dalam menggunakan dan menerapkan operasi hitung, siswa tidak mampu memahami konsep-konsep dalam penyelesaian masalah. Kata kunci: analisis kualitatif; komunikasi matematika; matematika realistik This article aims to describe the quality of mathematical communication skills of students who are given learning with Realistic Mathematics Education (RME) approach on rectangular material, square and rectangular subject matter. This type of research is a qualitative descriptive case study. The subjects of this study were students of class VII(6) of SMP Negeri 15 Medan totaling 40 people, then the subject was analyzed qualitatively from the aspect of capability indicators (high, medium and low), Error aspects and empty answer aspects. The research instrument consisted of mathematical communication skills test and interview guide sheet. Data analysis techniques included data collection, data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results showed that students' mathematical communication skills were 22.5% in the high category, 37.5% in the medium category and 40% in the low category. Furthermore, through qualitative analysis, it was concluded that: 1) Students with high abilities are able to communicate mathematically well; 2) Students with average abilities are less capable in communicating mathematically; 3) Low-ability students are not able to communicate mathematically; 4) Student errors occur in understanding problems, using concepts and steps needed to solve problems; 5) In the empty answer students are not able to understand the problem solving steps, students are less able to use and apply the counting operation, students are not able to understand the concepts in solving problems. Keywords: qualitative analysis; mathematical communication; realistic mathematics
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa melalui pembelajaran matematika realistik. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tidakan kelas yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII-1 SMP Negeri 3 Padangsidimpuan dengan jumlah siswa 26 orang. Objek penelitian adalah kemampuan komunikasi matematis siswa yang diberi pembelajaran matematika realistik pada materi bilangan pecahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran matematika realistik memberikan dampak positif terhadap peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang ditunjukkan dengan peningkatan pada: 1) Nilai rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa 79,79 pada siklus I dan 84,71 pada siklus II; 2) Aktivitas aktif siswa dalam pembelajaran dengan pembelajaran matematika realistik dikategorikan efektif yakni memperoleh persentase 80% pada siklus I dan 90% efektif pada siklus dua dengan kriteria keefektifan ≥ 80%; 3) Capaian ketuntasan kalasikal kemampuan komunikasi matematis siswa 73,08% pada siklus I dan 88,46% pada siklus II dengan nilai minimal ketuntasan klasikal 85%. Abstract (The Aplication of Realistic Mathematics Educations to Improve students’ mathematical communication Skills)This study aims to improve students' mathematical communication skills through realistic mathematics education. The research method used is classroom action research which includes the stages of planning, implementation, observation and reflection. The research subjects were students of class VII-1 of SMP Negeri 3 Padangsidimpuan with a total of 26 students. The object of research is the mathematical communication skills of students who are given realistic mathematics education on fraction material. The results showed that the application of realistic mathematics education had a positive impact on the improvement of students 'mathematical communication skills as indicated by an increase in: 1) The average value of students' mathematical communication skills was 79.79 in cycle I and 84.71 in cycle II; 2) The active activity of students in learning with realistic mathematics learning is categorized as effective, namely obtaining 80% percentage in the first cycle and 90% effective in the second cycle with the effectiveness criteria ≥ 80%; 3) Achievement of Kalasikal completeness of students' mathematical communication skills is 73.08% in cycle I and 88.46% in cycle II with a minimum grade of 85% classical completeness.
AbstrakMasalah dalam penelitian ini adalah rendahnya Kemampuan Koneksi Matematis (KKnM) siswa dan pembelajaran terlaksana cenderung bersifat konvensional. Suatu alternatif mengoptimalkan kemampuan bermatematika siswa dan perbaikan proses pembelajaran yaitu mempertimbangkan penerapan pendekatan pembelajaran dengan pendekatan open-ended. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan apakah terdapat interaksi Kemampuan Awal Matematika (KAM) dan gender dengan pendekatan pembelajaran dalam membelajarkan KKnM siswa. Penelitian merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan Nonequivalent Control Group Design. Instrumen yang digunakan adalah essay test KKnM siswa. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 5 Padangsidimpuan sebanyak 9 rombongan belajar dan sampel penelitian adalah siswa kelas VII-5 dan VII-6 yang masing-masing kelas berjumlah 28 siswa. Hasil penelitian melalui uji hipotesis dengan anava dua jalur menunjukkan tidak terdapat interaksi antara KAM dengan pendekatan pembelajaran dalam membelajarkan KKnM siswa dan tidak terdapat interaksi antara gender dengan pendekatan pembelajaran dalam membelajarkan KKnM siswa.Kata Kunci: Open-ended, KKnM, Pendekatan Pembelajaran, KAM, Gender. The Open-Ended Approach in Learning Mathematical Connection Ability of Middle School StudentsAbstractThe problem in this study was the low of students' Mathematical Connection Ability (MCA) and learning that tends to be conventional. An alternative to optimizing students' mathematical abilities and improving the learning process is to consider the applying of a learning approach to the open-ended approach. This study aims to describe is there any interaction between the Mathematical Prior Ability (MPA) and gender with the learning approach in teaching the students’ MCA. The research was quasi-experimental research with Nonequivalent Control Group Design. The used instrument was the students’ mathematical connection ability essay test. The population of the research was 7th-grade students of SMP Negeri 5 Padangsidimpuan with 9 groups study and the sample of the research were students of grades VII-5 and VII-6, where the number of each class was 28 students. The research results by hypothesis testing with two-way Anava showed that there was no interaction between the MPA with the learning approach in teaching the students’ MCA and there was no interaction between gender with the learning approach in teaching the student’ MCA.Keyword: Open-ended, MCA, Learning Approach, MPA, Gender.
Tujuan khusus kegiatan pengabdian ini adalah untuk membangun kesadaran belajar matematika melalui pendekatan historis pada siswa SMA Negeri 6 Padangsidimpuan sehingga mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Metode pelaksanaan kegiatan menggadopsi pola kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi, refleksi. Untuk dapat meningkatkan kesadaran belajar matematika siswa dilakukan pembelajaran matematika dengan pendekatan historis. Kesadaran belajar matematika siswa kelas X MIA 2 SMA Negeri 6 Padangsidimpuan dengan jumlah siswa sebanyak 32 orang ditinjau dari aspek prilaku, kebiasaan, gaya belajar dan kepribadian belajar siswa melalui pendekatan historis dapat meningkat. Peningkatan ini dapat dilihat dari nilai rata rata hasil awal angket kesadaran belajar siswa (73,79) berada dalam kategori sedang dan nilai rata rata akhir angket kesadaran siswa (79,41) berada dalam kategori baik. Kegiatan pengabdian dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan historis memberi manfaat bagi siswa karena siswa lebih memahami materi matematika yang dipelajari, siswa merasa sangat berminat dan siswa lebih senang dalam kegiatan pembelajaran matematika.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.