AbstrakRhizopora mucronata merupakan salah satu jenis mangrove yang berpotensi sebagai sumber antioksidan alami. Daun tanaman ini mengandung senyawa metabolit sekunder seperti tanin, fenolat, klorofil, karotenoid dan alkaloid. Penelitian ini bertujuan menentukan aktivitas antioksidan ekstrak daun R. mucronata. Sampel diambil dari kawasan mangrove Tugurejo, Semarang dan diekstraksi secara bertingkat berturut-turut dengan pelarut n-heksana, etil asetat dan metanol. Aktivitas antioksidan diukur dengan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl) dan nilainya ditentukan berdasarkan nilai Inhibitory Concentration (IC50) pada panjang gelombang 516,5 nm. Kadar senyawa fenolat total ditentukan secara spektrofotometri pada panjang gelombang 725 nm dengan metode Folin-Ciocalteu, kadar klorofil a dan b ditentukan dengan metode spektrofotometri pada panjang gelombang 663 nm dan 645 nm dan kadar karotenoid diukur pada 480 nm. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak metanol memiliki nilai IC50 terkecil (113,41 ppm), diikuti ekstrak n-heksana 151,13 ppm dan ekstrak etil asetat 184,78 ppm. Kandungan total fenolat tertinggi terdapat pada ekstrak metanol yaitu 21,06 mg GAE/g sampel, ekstrak n-heksana 13,27 mg GAE/g sampel dan ekstrak etil asetat 2,08 mg GAE/g sampel. Kandungan klorofil a tertinggi terdapat pada ekstrak metanol yaitu 2,304 mg/g, diikuti ekstrak n-heksana 0,705 mg/g dan ekstrak etil asetat 0,64 mg/g. Kandungan klorofil b tertinggi dicapai ekstrak metanol yaitu 0,97 mg/g, ekstrak n-heksana 0,50 mgg dan ekstrak etil asetat 0,13 mg/g. Kandungan karotenoid tertinggi dicapai pada ekstrak metanol yaitu 6,49 mg GAE/g, diikuti ekstrak etil asetat (0.54 mg GAE/g) dan ekstrak n-heksana (1,37 mg GAE/g). Ekstrak metanol memiliki aktivitas antioksidan tertinggi dan termasuk dalam antioksidan kategori sedang, sedangkan ekstrak etil asetat dan nheksana termasuk dalam antioksidan kategori lemah. (IC50) Kata kunci: Rhizopora mucronata, Antioksidan, DPPH Abstract Rhizopora mucronata is one type of mangrove that has the potential as a source of natural antioxidants. The leaves of this plant contain secondary metabolite compounds such as tannins, phenolics, chlorophyll, carotenoids and alkaloids. This study aims to determine the antioxidant activity of R. mucronata leaf extract. Samples were taken from Tugurejo mangrove area, Semarang and extracted successively with n-hexane, ethyl acetate and methanol solvent. Antioxidant activity was measured by DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl) method and its value was determined based on Inhibitory Concentration
Lamun (seagrass) adalah tanaman air yang berbunga (Antophyta) dan mempunyai kemampuan beradaptasi untuk hidup dan tumbuh di lingkungan laut. Pantai Kartini merupakan kawasan yang strategis, karena sebagai jalur transportasi laut menuju obyek wisata Taman laut Nasional Karimunjawa dan Pulau Panjang. Pantai Kartini merupakan dermaga bagi kapal-kapal besar dan kapal-kapal pariwisata, kegiatan perdagangan, pariwisata serta fasilitas wisatawan yang diduga menjadi sumber logam berat Seng (Zn). Keberadaan lamun di laut dapat menjadi bioindikator pencemaran logam berat karena meyerap dan mengakumulasi bahan pencemar. Logam berat umumnya mempunyai sifat toksik dan berbahaya bagi organisme hidup, walaupun beberapa diantaranya diperlukan dalam jumlah kecil E. acoroides dan T. hemprichii diambil dari 3 stasiun penelitian yang telah ditetapkan. Pengambilan sampel lamun E. acoroides dan lamun T. hemprichii dilakukan dengan memilih lamun yang tua dengan ciri-ciri warna daun lebih pekat dan memiliki tekstur daun yang lebih keras, serta memiliki bagian-bagian yang lengkap dan pengambilan sampel dilakukan dengan cara mencabut hingga akar-akarnya sebanyak 3 tegakan setiap stasiun. Parameter lingkungan seperti suhu, salinitas, oksigen terlarut, kecerahan, pH dan arus diukur secara in situ. Hasil penelitian menunjukkan nilai akumulasi logam berat Zn (Seng) pada akar E. acoroides berkisar antara 0,98 – 2,06 mg/kg dan pada Daun 0,60 – 1,01 mg/kg, sedangkan akumulasi logam berat Zn (Seng) pada akar T. hemprichii berkisar antara 0,32 – 0,53 mg/kg dan pada daun 0,95 – 1,21 mg/kg. Kemampuan lamun E. acoroides dan Thalassia hemprichii di Pantai Kartini dalam mengakumulasi logam berat Seng (Zn) termasuk dalam kategori rendah dengan nilai faktor biokonsentrasi rata-rata < 250. Kata Kunci : E. acoroides, T. hemprichii, Seng (Zn), Faktor Biokonsentrasi (BCF)
Bahan organik adalah kumpulan senyawa - senyawa organik kompleks yang telah mengalami proses dekomposisi oleh organisme pengurai, baik berupa humus hasil humifikasi maupun senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi. Bahan organik merupakan sumber nutrient yang penting, yang sangat dibutuhkan oleh organisme laut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis parameter kandungan bahan organik meliputi BOD5 (Biochemical Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), TSS (Total Suspended Solid), TDS (Total Suspended Solid) dan TOM (Total Organic Matter) dan menentukan tingkat pencemaran bahan organik berdasarkan baku mutu pada beberapa muara sungai di kawasan ekosistem mangrove, di wilayah pesisir pantai Utara Kota Semarang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, sedangkan penentuan lokasi penelitian menggunakan metode purposive sampling method dan untuk pengambilan sampel air menggunakan metode sample survey method. Hasil penelitian menunjukan bahwa kandungan parameter bahan organik selama penelitian di semua lokasi adalah BOD (3,77 – 15,13 mg/L), COD (20,33 – 140,67 mg/L), TSS (1,33 – 13,67 mg/L), TDS (818,33 – > 2.000 mg/L) dan TOM (10,73 – 50 mg/L). Secara umum kandungan COD dan TSS di Maron dan Trimulyo sudah melewati ambang batas baku mutu menurut Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor 2 Tahun 1988 tentang Baku Mutu Air Limbah, sedangkan untuk kandungan BOD, TSS dan TOM belum melampaui ambang batas baku mutu yang telah ditetapkan oleh Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004.
Abstrak AbstractHeavy metalsiron(Fe) is anessentialheavy metalswhose presencein a certain amountis neededby living organisms, but inexcessiveamountscan causetoxic effects.The aims of the research is to analyze the heavy metals coccentration and the pollution level of Fe in water, sediment, and green mussels (Perna viridis) at Tanjung Emas Semarang. This research was conducted from 7 November and 7 December 2013 using the Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) and research methodswithdescriptive. The results showed that the waters of the Tanjung Emas is still in the stage of heavy metals contaminated iron (Fe). Sediment and green mussels (Perna viridis)already indicated heavy metal contaminatediron. However, variations inenvironmental factorssuch astemperature, salinity, pH, flow velocity an dsediment types also providean important contributionto heavy metal contentof iron(Fe).
Pigmen content, total phenolic compound and antioxidant activity Sargassum sp. Sargassum sp. contains secondary metabolites which potentially act as natural source of antioxidant. The purpose of this study was to determine bioactive contents (pigments, total phenolic compounds), and antioxidant activities of Sargassum sp. The method of this research is descriptive-explorative. Sample was extracted with methanol, while pigments extraction with aseton 80%. Chlorophyll a, b and carotenoids were carried out with spectrophotometer method. The total phenolic compounds were analyzed by spectrophotometer method using Follin-Ciocalteu reagent, and antioxidant activities were measured using DPPH (1,1-diphenyl-2- picrylhidrazyl) method. The result of this research showed that methanol extract of Sargassum sp. had the presence of chlorophyll a 2.84 mg/g, chlorophyll b 1.15 mg/g, and carotenoids 2.63 μmol/g sample. The total phenolic compounds of methanol extract were 57.97 mg GAE/g sample. Methanol extract of Sargassum sp. was showing a strong antioxidant activity that could be seen in IC50 value (69,27 ppm) in less than 100 ppm concentration. Sargassum sp. mengandung beberapa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai sumber antioksidan alami. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji komponen bioaktif (pigmen, total fenolik) dan aktivitas antioksidan dari rumput laut Sargassum sp. Metoda penelitian ini adalah diskriptif eksploratif. Sampel Sargassum sp. basah diekstraksi dengan cara maserasi dengan pelarut metanol, sedangkan ekstraksi pigmen menggunakan aseton 80%. Penentuan kadar pigmen (klorofil a, b, karotenoid ), total fenolik dan aktivitas antioksidan berdasarkan metode spektrofotometri. Total fenolik diukur berdasarkan uji Follin-Ciocalteu, dan aktivitas antioksidan berdasarkan uji DPPH (1,1-diphenyl-2- picrylhidrazyl). Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak metanol Sargassum sp. mengandung pigmen klorofil a sebesar 2,84 mg/g, klorofil b sebesar 1,15 mg/g, dan karotenoid sebesar 2,63 μmol/g. Kadar total fenolik ekstrak metanol adalah 57,97 mgGAE/g, sementara aktivitas antioksidannya (IC50) sebesar 69,27 ppm. Berdasarkan nilai IC50nya, ekstrak metanol Sargassum sp berpotensi sebagai antioksidan kuat (kurang dari 100 ppm).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.