Patient safety is one of the important issues in the hospital. Hospital was an institution that full of activity and human being. Workers, patients, visitors, and the community required the protection from health and accident. Communication influenced to medicine error as 19%. Effective communication should be a thing to be observed. In addition, effective communication is also the element of the patient safety target. The purpose of this research was to analyze the effectiveness of the communication as an effort to apply patient safety in the hospital x in Padang. The research was a qualitative study. The subject of study was 7 informant which chosen by purposive sampling. The research instruments conducting with in-depth interviews, the guidelines based on an instrument of hospital accreditation. Direct observation and review of documentation is used to support the data. The communication in X Hospital in Padang conducted orally and by telephone. A communication system used SBAR (situation, background, assessment, recommendation) and TBK (wrote, read, and confirming) do to improve the effectiveness of the communication. Effective communication is expected to reduce medical error. Communication with SBAR and TBK techniques need confirmation sheets as physical evidence. But the confirmation sheets were not yet available in X Hospital. The communication procedure to enhance effective communications in X hospital use SBAR and TBK. However the confirmation sheets were the obstacles in imply the effective communication. Suggestions that can given is the medical and nursing committee monitor and evaluate the application of effective communication. AbstrakKeselamatan pasien merupakan salah satu isu penting dalam penyelenggaran pelayanan kesehatan di rumah sakit. Rumah sakit merupakan institusi yang penuh dengan aktifitas dan manusia. Pekerja, pasien, pengunjung, dan masyarakat perlu mendapat perlindungan dari kecelakaan dan penyakit. Komunikasi mempengaruhi kesalahan pengobatan sebesar 19%. Komunikasi yang efektif harus diselenggarakan dalam upaya penerapan Sembilan elemen keselamatan pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektifitas komunikasi dalam penerapan keselamatan pasien di RS X di Kota Padang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus. Subjek penelitian diambil secara purposive sampling berjumlah 7 orang. Instrumen penelitian melakukan wawancara mendalam, panduan pedoman wawancara berdasarkan instrumen akreditas rumah sakit tahun 2012. Observasi langsung dan telaah dokumen untuk mendukung data wawancara. Proses komunikasi di RS X dilaksanakan secara oral dan telepon. Sistem komunikasi yang digunakan yaitu teknik SBAR (situation, background, assessment, recommendation) dan TBK (Tulis, Baca, Konfirmasi). Komunikasi efektif dilakukan dalam upaya mengurangi kesalahan medis. Komunikasi dengan sistem SBAR dan TBK membutuhkan lembar konfirmasi. Namun di RS X lembar konfirmasi belum tersedia. Prosedur komunikasi untuk menjamin terlaksananya komunikasi yang efekti...
Tenaga kerja di PT. X pernah mengalami kecelakaan kerja pada tahun 2016 sebanyak 10 orang sewaktu bekerja. Ini dikarenakan kondisi ruang kerja yang tidak aman seperti kabel las yang terbuka, peralatan kerja yang berserakan dan tindakan masih ada pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung diri seperti kaca mata las dan sepatu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tindakan dan kondisi kerja dengan kecelakaan kerja pada Pekerja Bagian Tiang Besi di PT. X Kota Padang tahun 2017. Jenis penelitian analitik dengan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh pekerja dibagian tiang besi PT. X berjumlah 37 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Penelitian dilakukan bulan Januari – Agustus 2017. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan tingkat kemaknaan 95% α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan 35,1% responden pernah mengalami kecelakaan kerja. 43,2% responden memiliki tindakan tidak aman. Sebanyak 37,8% responden memiliki kondisi tidak aman. Ada hubungan tindakan kerja dengan kecelakaan kerja. Ada hubungan kondisi kerja dengan kecelakaan kerja di PT. X Kota Padang tahun 2017. Faktor tindakan dan kondisi kerja mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja. Diharapkan pimpinan perusahaan dapat mengevaluasi penerapan K3 dengan melakukan safety briefing pada pekerja yang dapat meninjau kembali keadaan kerja pada bagian tiang besi dan menyarankan pada pekerja untuk merapikan alat dan bahan serta perusahaan dapat menyediakan tempat pembuangan sampah bekas kerja. Kata Kunci : Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Kecelakaan kerja, tindakan kerja, kondisi kerja
Musculoskeletal complaints are complaints that occur in the skeletal muscles that are felt with complaints ranging from very mild complaints to very painful complaints. Musculoskeletal complaints can occur due to static and repetitive loading on the muscles that occurs for a long time. Musculoskeletal complaints can damage joints, ligaments and muscles. This can cause work stress due to the wrong working conditions. The purpose of this study was to determine the relationship between work attitude and workload with musculoskeletal complaints in fishermen. The type of research used is quantitative with a cross sectional stady design. This research was conducted in the Fisherman of Pasia Nan Tigo, Koto Tangah District. The number of samples is 30 people. This study uses primary data and secondary data. The measuring instrument used is a questionnaire. The data were analyzed univariately and bivariately using the Chi Square test. Based on the results of the study, it was known that there was a relationship between ape's attitude (p value: 0.23) and workload (p value: 0.009) with musculoskeletal complaints.
Sejak ditetapkannya negara Indonesia sebagai darurat bencana corona berdasarkan saran dari WHO, maka pemerintah mengambil beberapa langkah yang ditetapkan sebagai kebijakan untuk pencegahan penularan Covid-19 ini. Untuk mengantisipasi dan mengurangi jumlah penderita virus corona di Indonesia dilakukan beberapa kebijakan di seluruh daerah. Diantaranya dengan memberikan kebijakan membatasi aktifitas keluar rumah, kegiatan sekolah dirumahkan, bekerja dari rumah (work from home), bahkan kegiatan beribadah pun dirumahkan. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukannya permasalahan psikologis pada masyarakat terdampak Covid-19. Berdasarkan permasalahan tersebut perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat. Edukasi tentang dampak psikologis Covid-19 dilakukan melalui kegiatan penyuluhan. Setelah kegiatan dilakukan terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat. Diharapkan masyarakat dapat mengatasi permasalahan psikologis akibat pandemic Covid-19.
Hasil observasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa jumlah kunjungan cukup banyak dengan total kunjungan selama setahun sebanyak 51.680 orang, jumlah penduduk 27.197 jiwa, visit rate 1,9 %, ditambah tugas tambahan administrasi pelaporan, keuangan, program Jaminan Kesehatan Nasional, dan program kesehatan lainnya, tidak sebanding dengan keberadaan perawat saat ini. ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan tenaga kesehatan perawat berdasarkan beban kerja di Puskesmas Lapai Tahun 2021. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan cara observasional dan wawancara mendalam dengan metode Workload Indicator of Staffing Need (WISN). Informan dalam penelitian ini yaitu kepala puskesmas, Kepala Tata Usaha, Rekan Kerja dari profesi, responden yang akan diobservasi sebanyak 12 orang. Berdasarkan hasil penelitian bahwa tenaga perawat di Puskesmas Lapai seluruhnya produktif. Penggunaan waktu masing-masing kurang dari separuh dari seluruh kegiatan tenaga perawat. Waktu kerja yang tersedia sebesar 99.000 menit/orang/tahun atau 1.650 jam/orang/tahun atau 264 hari kerja tersedia. Standar kelonggaran adalah 0,37. Jumlah tenaga perawat berjumlah 7 orang, seharusnya berjumlah 9 orang. Maka saat ini Puskesmas Lapai masih membutuhkan 2 orang tenaga perawat. Untuk mencapai tingkat kualitas kinerja yang maksimal, maka perlu dipertimbangkan untuk pengadaan tambahan tenaga agar semua prosedur tersebut dapat berjalan di Puskesmas ini. Jika penambahan tenaga tidak dimungkinkan, maka prosedur kerja dan pelaksanaan yang ada saat ini harus diperbaiki.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.