Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendskripsikan kesalahan mahasiswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika. Subjek penelitian adalah mahasisswa semester 7 Program studi PGSD STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung yang mengambil mata kuliah Pemecehan Masalah Matematika dengan sampel satu kelas yang dipilih secara acak. Terdapat 45 mahasiswa dalam satu kelas. Data dikumpulkan melalui tes tertulis, dokumentasi, dan wawancara. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis bentuk uraian. Data dianalisis dengan reduksi data, coding data, dan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan Sebanyak 13 mahasiswa mengalami kesalahan dalam memahami masalah, 17 mahasiswa mengalami kesalahan dalam merencanakan penyelesaian, 4 mahasiswa mengalamai kesalahan dalam melaksanakan rencana, dan 8 mahasiswa mengalami kesalahan dalam tahap memriksa kembali proses dan hasil.
Abstrak: Salah satu unsur konkrit yang sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah peningkatan mutu pendidikan. Namun kenyataannya guru kurang mengembangkan kreativitas untuk merencanakan, menyiapkan, dan membuat bahan ajar secara matang yang kaya inovasi sehingga menarik bagi siswa. Kebanyakan aktivitas pembelajaran matematika hanya menyajikan permasalahan dan rumus-rumus saja tanpa memperhatikan penanaman konsepnya. Melihat banyaknya CPNS calon guru pada tahun 2019 ini, terdapat peluang untuk merubah sistem belajar di sekolah agar lebih bervariatif. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pemahaman dan pengalaman bagi calon guru tentang pembuatan bahan ajar mengunakan Pendekatan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dalam pembelajaran matematika dan mengahasilkan bahan ajar menggunakan konteks kehidupan sehari-hari. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam bentuk pelatihan (workshop) yang mengedepankan praktik dengan metode on the job training dimana peserta pelatihan langsung bekerja di bawah bimbingan narasumber. Hasil kegiatan ini adalah produk bahan ajar berupa LKS menggunakan konteks kehidupan sehari-hari yang kemudian dibukukan dan diajukan Hak Ciptanya sehingga dapat digunakan oleh guru sekolah Dasar (SD). Setelah diadakan pelatihan diperoleh bahwa calon guru CPNS 2019 memiliki kemampuan yang sangat baik dan memilki berbagai ide kreatif dalam menyusun bahan ajar dengan konteks kehidupan sehari-hari. Abstract:One of the essential aspects to improve the quality of human resources is to improve the quality of education. But in reality, the teachers are less creative in planning, preparing, and make rich and innovative teaching contents which attract the students. Mostly, mathematics learning activities only present problems and formulas without regard to the inculcation of the concepts. Considering the number of prospective teachers in 2019, there is an opportunity to change the learning approach in schools to be more varied. The purpose of this community service activity is to provide an understanding and experience for prospective teachers about making teaching materials using the Indonesian Realistic Mathematics Approach (PMRI) in learning mathematics and producing teaching materials using the context of everyday life. This community service is carried out in the form of workshops that prioritizes practice, employing the on the job training method in which the training participants directly work under the guidance of experts. The results of this activity are teaching material in the form of student worksheets using the context of daily life which are then recorded and submitted for copyright so that they can be used by elementary school teachers widely. After the training, it was found that pre-service teachers had very good abilities and a variety of creative ideas in compiling teaching materials in the context of daily life. PendahuluanProses pengembangan potensi manusia sepanjang hayat dimulai dari pendidikan. Salah satu unsur konkrit yang...
Young people living in social institutions are more vulnerable to have mental health problems. Thus, they need to have psychological resilience, which is the ability to thrive in the face of adversity. The aim of the study is to investigate how much emotional intelligence can predict the psychological resilience of adolescents living at social institutions (orphanage). Research used quantitative approach and correlational design. In this study, by using purposive sampling technique, 145 adolescents aged 11 - 18 years living at orphanage around Jakarta were participated. Adaptation of resilience scale from Connor & Davidson was used to measure the psychological resilience and the scale of emotional intelligence was an adapted scale from theory of Salovey and Mayer. Both adapted scale shown good reliability index indicated that they can use to measure the variables consistently. The statistical analysis using linear regression test indicate that emotional intelligence can predict psychological resilience significantly and positively. It is implied that emotional intelligence is being an important factor for resilience development among orphanage youth. Thus, it is imperative to cultivate emotional intelligence aspects in resilience building program for young people living in social shelters. Keywords : Adolescents; Emotional intelligence; Orphanage; Resilience AbstrakRemaja di panti asuhan rentan mengalami berbagai masalah kesehatan mental. Oleh karena itu, mereka membutuhkan resiliensi psikologis, yaitu kemampuan untuk bisa bangkit dari masalah yang dihadapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sejauh mana kecerdasan emosional dapat menjadi prediktor dari resiliensi psikologis pada remaja yang tinggal di panti asuhan. Penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional. Menggunakan teknik sampling purposive, sebanyak 145 orang remaja berusia 11 – 18 tahun yang tinggal di panti asuhan yang ada wilayah sekitar Jakarta dilibatkan dalam penelitian ini. Adaptasi skala resiliensi dari Connor dan Davidson dan skala kecerdasan emosional berdasarkan teori Salovey dan Mayer untuk mengukur kecerdasan emosional digunakan di dalam penelitian ini. Kedua skala yang diadaptasi menunjukkan reliabilitas yang baik sehingga layak digunakan. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji regresi sederhana menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan emosional menjadi prediktor yang signifikan terhadap resiliensi psikologis secara signifikan dan positif Hasil ini mengindikasikan bahwa kecerdasan emosional menjadi faktor yang penting dalam peningkatan resiliensi psikologis remaja panti asuhan. Oleh karena itu, perlu untuk menumbuhkan aspek-aspek yang menyusun kecerdasan emosional di dalam program pengembangan resiliensi psikologis pada remaja yang tinggal di panti asuhan.Kata kunci : Kecerdasan emosi; Panti asuhan; Remaja; Resiliensi
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan kolaboratif mahasiswa PKK angkatan 2011 pada perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak melalui kegiatan Lesson Study, khususnya pada pokok bahasan pemanfaatan benda di lingkungan rumah yang difungsikan sebagai sarana Alat Permainan Edukatif (APE). Metode penelitian ini yaitu metode deskriptif melalui 2 siklus dengan sampel sebanyak 26 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan pembelajaran melalui kegiatan Lesson Study dapat meningkatkan kemampuan kolaboratif mahasiswa. Pada siklus 1, sebagian besar mahasiswa mampu mengelola kelompok dengan kategori tinggi, kurang dari setengah mahasiswa mampu bekerja dan belajar secara kolaboratif dalam kelompok dengan kategori cukup, lebih dari setengah mahasiswa mampu memecahkan masalah dalam kelompok dengan kategori cukup, dan kurang dari setengah mahasiswa mampu mengatasi perbedaan dalam kelompok dengan kategori cukup. Pada siklus 2, sebagian besar mahasiswa mampu mengelola kelompok dengan kategori sangat tinggi, lebih dari setengah mahasiswa mampu bekerja dan belajar secara kolaboratif dalam kelompok dengan kategori cukup, lebih dari setengah mahasiswa mampu memecahkan masalah dalam kelompok dengan kategori tinggi, dan lebih dari setengah mahasiswa mampu mengatasi perbedaan dalam kelompok dengan kategori cukup.Kata kunci: Kemampuan, Kolaboratif, Lesson Study AbstractThis research aims to determine how important collaborative ability of students college of Home Economics 2011 were in Children Care Guidance lectures through Lesson Study, particularly in the use of objects in a house that function as media of Educational Gaming Equipment. This research used descriptive method. The research was conducted through two cycles with a sample of 26 students. The results showed that by learning through Lesson Study, students can improve their collaborative capabilities. In cycle 1, most students are able to manage the group with high category, less than half students are able to work and learn collaboratively in a group with enough categories, more than half students are able to solve problems in a group with enough categories, and less than half students are able to overcome differences in the group with enough categories. In cycle 2, the majority of students are able to manage a group with high category, more than half students are able to work and learn collaboratively in a group with enough categories, more than half students are able to solve problems in groups with high category, and more than half students are able resolve differences in a group with enough categories.Keywords: Ability, Collaborative, Lesson Study.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.