Penguatan Pendidikan karakter menjadi perhatian utama di era revolusi industry, dimana dunia anak mulai dipengaruhi oleh tekhnologi yang juga membawa dampak negatif bagi anak jika control guru dan orang tua lepas kendali. Penguatan Pendidikan karakter adalah Gerakan Pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik). Dimana penguatan Pendidikan karakter ini dilakukan secara terintegrasi kedalam semua mata pelajaran yang disajikan berdasarkan tema dengan menghadirkan nilai-nilai karakter sesuai dengan materi pelajaran yang dipelajari mulai dari kegiatan awal hingga kegiatan akhir pembelajaran. Pada tahap perencanaan dengan mengacu pada perangkat pembelajaran tertuang secara jelas nilai-nilai karakter yang termuat pada KI, KD, dan tahapan pelaksanaan kegiatan. Begitupun pada saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada setiap tahapan sudah memunculakn penguatan Pendidikan karakter, meskipun tidak memunculkannya secara keseluruhan namun sudah mewakili beberapa nilai karakter yang diharapkan. Evaluasi penguatan pendidikan karakter dilakukan dengan melihat karakter spiritual siswa dan karakter sosial siswa melalui lembar observasi saat proses pengamatan secara langsung di kelas, catatan penting lainnya, dan protofolio.
Karakter budaya lokal Po-5 merupakan warisan nilai budaya Kesultanan Buton yang sangat penting untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari yang sangat berkesesuaian dengan nilai-nilai Pancasila dan agama dalam membentuk karakter unggul bermartabat di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran iklim dan budaya sekolah dalam memberikan penguatan karakter berbasis budaya lokal sejak dini. Metode penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan instrument penelitian berupa lembar observasi murid dan guru, daftar ceklis atau catatan lapangan, wawancara, dan dokumentasi, yang dilaksanakan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Kota Baubau. subjek dalam penelitian ini adalah 25 peserta didik dan 5 orang guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim sekolah dari segi desain lingkungan fisik sekolah, sarana dan prasanaran, kurikulum dan desain lingkungan pembelajaran di kelas, tidak menunjukkan terwujudnya iklim sekolah yang berkarakter budaya lokal Po-5. Dari segi budaya sekolah melalui program pengembangan diri, kegiatan kurikuler, ekstrakurikuler dan kokurikuler belum tercantum kedalam visi dan misi kurikulum sekolah sehingga kegiatan ini tidak terarah, konsisten, terstruktur, dan terencana dengan baik sehingga tidak dapat mercapai nilai-nilai karakter yang diharapkan. Temuan ini memberikan kontribusi bagi pelaksana pendidikan untuk terus berbenah dan berupaya membangkitkan karakter budaya lokal dalam membentuk iklim dan budaya sekolah yang berkarakter.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui situasi pembelajaran IPA siswa sekolah dasar dengan metode Pembelajaran Daring selama masa wabah Covid-19. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, data diperoleh melalui wawancara dan observasi. Subjek penelitian ini adalah Guru dan siswa SDN 2 Bataraguru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan metode pembelajaran seperti metode ceramah, metode diskusi, tanya jawab, eksperimen, demontrasi yang dilakukan secara langsung tatap muka oleh guru dengan peserta didik menjadi pembelajaran dengan menggunakan metode daring akibat pandemi Covid-19 menimbulkan masalah baru dalam proses belajar mengajar diantaranya, situasi pembelajaran kurang efektif, sulitnya guru dalam menyampaikan materi yang dikombinasikan dengan praktikum ,serta materi dengan perhitungan , keterbatasan orang tua peserta didik dalam membeli paket data dan jaringan kurang bagus.Selanjutnya dalam menangani beberapa hambatan tersebut pada pelajaran IPA, guru SD Negeri 2 Bataraguru melaksanan sistem kunjungan kerumah para peserta didik, memberikan materi secara bertahap dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta didik sehingga membantu peserta didik untuk memahami materi pelajaran IPA
Pendidkan karakter saat ini menjadi sorotan tajam disaat kondisi belajar yang terbatas. Saat pandemic mengharuskan pembelajaran dilaksanakan secara tatap maya, sehingga kegiatan pembelajaran di sekolah dialihkan melalui daring. Sehingga penelitian ini bermaksud untuk menganalisis bagaimana pelaksanaan penguatan karakter religious di Sekolah Dasar Kota Baubau dimasa Distance Learing. Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana penanaman karakter religisu di Sekolah Dasar selama pembelajaran daringa. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dimana proses analisis data yang dikumpulkan lalu diproses untuk menghasilkan kesimpulan dalam pengambilan keputusan. Subjek penelitian ini merupakan siswa Sekolah Dasar di Kota Baubau dengan mengambil sampel dari 3 sekolah yang tersebar di kecamatan betoambari. Instrument penelitian yang digunakan ialah menggunakan data angket, dan wawancara tertulis yang dibagikan melalui google forms. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penguatan pendidikan karakter religius berdasarkan kategori keterlaksanaan belum terlaksana dengan baik, ditandai dengan program pengembangan diri terlaksana 64%, pengintegrasian kedalam mata pelajaran terlaksana 25%, dan pengintegrasian dalam budaya sekolah terlaksana 11%. Peran orang tua masih mendominasi dalam pengembangan diri siswa, namun dibawah kontrol guru dengan memberikan daftar ceklis kegiatan serta dokumentasi kegaiatan religius anak selama berada di rumah. Peran guru dalam mengintegrasikan karakter religius kedalam pembelajaran cukup terlaksana namun kurang memanfaatkan media pembelajaran yang kongkrit, sehingga siswa belajar melalui buku cetak dan penugasan. sedangkan peran sekolah terkait pelaksanakan kurikuler, ekstrakurikuler dan kokurikuler tidak terlaksana secara baik disebabkan oleh sarana dan prasarana pendukung kegiatan religius melalui budaya sekolah belum memadai yang mendukung kegiatan distance learning
Tekhnologi dalam dunia Pendidikan semakin maju, sehingga penelitian ini bertujuan untuk menelisik sejauh mana pelibatan media belajar gadget (smartphone) selama pembelajaran daring terhadap hasil belajar tematik siswa, dimana berbagai akses aplikasi pembelajaran dapat menjadi alternatif penghubung anatra siswa dan guru selama pembatasan akses kegiatan pembelajaran secara tatap muka. Penelitian ini bermaksud untuk melihat sejauh mana pengelolaan kegiatan belajar daring melalui media smartphone siswa. Penelitian ini menghasilkan data deskriptif karena termasuk ke dalam penelitian kualitatif. Tekhnik pengumpulan data menggunakan metode wawancara tujuannya untuk mengetahui karakteristik siswa dan karakteristik pembelajaran daring yang diterapkan di sekolah tersebut dengan objek wawancaranya adalah guru. Metode observasi dan angket, tujuannya untuk mengumpulkan data- data pendukung sebagai bahan acuan dalam menganalisis pemanfaatan gadget dalam pembelajaran daring. Hasil belajar siswa diperoleh berdasarkan hasil ulangan harian siswa untuk mengetahui tingkat ketuntasan hasil belajar siswa. Analisis data kualitatif dengan cara reduksi data, data display (penyajian data), dan conclusion drawing/ verification (penarikan kesimpulan dan verivikasi). Hasil penelitian menunjukkan pengelolaan media belajar yang dapat diakses siswa melalui gadget (smartphon) hanya melibatkan Watshap Group dan Zoom Meeting. Dalam pelibatan kedua media ini hanya berupa arahan penugasan serta kontrol pengerjaan tugas siswa. Penyampaian materi tidak disampaikan secara mendetail dengan melibatkan media gambar maupun media proyeksi serta video penjelasan seputar materi yang memang membutuhkan pengarahan langsung, sehingga sumber belajar siswa hanya bersumber dari buku paket. Sehingga berdampak pada ketuntasan hasil belajar siswa yang berada pada kategori sedang dengan ketuntasan klasikal mencapai 60%, data ini diambil berdasarkan hasil ulangan harian dan sebelum siswa mengikuti program remedial
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.