Praktik membuat menu bekal bergizi untuk Anak Usia Dini (AUD) dan memberikan pemahaman taktis kepada orangtua mengenai stunting dan dampak yang diakibatkannya menjadi fokus utama yang dibahas dalam tulisan ini. Stunting merupakan dampak gizi buruk yang menyebabkan tidak optimalnya pertumbuhan dan perkembangan anak. Tujuan pengabdian ini adalah pencegahan stuntung dapat dilakukan sejak bayi dalam kandungan dan ketika anak memasuki usia pra sekolah dengan cara memberikan asupan gizi yang seimbang. Melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang dibiayai oleh Program Studi PGPAUD Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Serang (KS) hasil kegiatan berupa sosialisasi materi terkait stunting dengan metode learning by doing. Sementara penulisan artikel dikemas dengan metode deskriptif dengan gaya narasi berupa gambaran kegiatan yang dilakukan selama proses PKM berlangsung. Peserta sosialisasi merupakan orangtua (Ibu) dan peserta didik TK Labshool UPI KS yang bersedia dilibatkan dalam proses pengabdian secara tatap muka, terbatas dan memaksimalkan penerapan protokol kesehatan karena pengabdian ini dilaksanakan di masa pandemi covid-19. Ruang lingkup kegiatan meliputi sosialisasi pengetahuan teoretis bagi Ibu, pengukuran tinggi dan berat badan anak serta kolaborasi peserta (Ibu dan anak) dalam menyusun menu makanan dengan gizi lengkap dan seimbang. Salah satu target luaran yang dihasilkan dari PKM ini yaitu buku saku menu bekal murah sehat bergizi, maka dapat direkomendasikan kepada orang tua maupun guru agar dapat menggunakannya sebagai alternatif acuan dalam menyediakan bekal bergizi bagi anak
Artikel ini dilatar-belakangi persoalan pembelajaran seni musik di SDN Jawilan Kab. Serang. Di SD ini penyelenggaraan pendidikan seni belum memperoleh perhatian yang cukup baik dari guru. Hal ini dapat dilihat dari pembagian alokasi waktu pembelajaran dan keterlibatan guru kelas yang tidak memiliki latar belakang pendidikan seni (musik). Dampak yang muncul, rata-rata siswa belum memiliki kemandirian dalam berkreativitas dan kurang berpartisipasi aktif dalam kegiatan musik baik di sekolah maupun di luar sekolah. Untuk memperbaiki persoalan tersebut dirasa perlu meminjam Lesson Study yang di dalamnya terdapat metode, pendekatan dan strategi pembelajaran sebagai pola untuk membelajarkan seni musik agar dapat memberikan alternatif sudut pandang terhadap persoalan metode yang tepat guna dan terencana dalam pengajaran pendidikan musik di SD, termasuk paradigma membelajarkan musik secara hakiki. Hasil yang diperoleh dapat memberikan alternatif sebagai dasar pengembangan pembelajaran seni musik. The Model of Music Learning through a Lesson Study: A Case Study in Jawilan Elementary School, Serang. The learning problems of music lessons at Jawilan Elementary School in Serang becomes the mainly source of the research background in this article. The implementation of art education in this school has not gained enough attention from teachers. It can be seen from the distribution of the allocated time of learning and the involvement of classroom teachers who do not have sufficient background in art education (music). The appearing impact shows that the average of students do not have any independence in creativity and have less-active participation in the activities of musical arts either in school or outside the school. However, solving the problem is necessary to do by using a Lesson Study as a pattern (approaches, strategies, and methods of learning) to teach music that can be used as an alternative point of view in developing methods and organizing the appropriate ones, including the paradigm of teaching music at school essentially. The results obtained from the activity may provide the alternative method as a basis for the development of learning music at school.
The quality of education can be greatly impacted by the teaching materials used. Technology's rapid advancement also necessitates education that is globally competitive, digitally oriented, and capable of increasing students' creativity. The classical Aceh history learning module based on Heyzine Flipbook at Syiah Kuala University's Department of History Education is a learning tool that is being developed in this study in the hope that the learning process will be more interesting and compatible, thereby increasing students' creativity. This research is developmental, with the objective of discovering a novel idea that can be supported by science. The method chosen for this study is Research and Development (R&D), with the Decide, Design, Development, and Evaluation (DDD-E) model. In the decide stage, field observations and literature studies are used to make decisions. In the design stage, an outline of history learning is made. In the development stage, classical Aceh history teaching materials are made using Heyzine Flipbook. In the evaluation stage, the materials are tested to make sure they function properly. The developed learning tools are tested at the evaluation stage by subject matter experts, media experts, learning experts, and respondents (students). After the development and testing phases, it was determined that the Classical Aceh History learning module based on the Heyzine Flipbook at the Department of History Education of Syiah Kuala University was able to boost student creativity. Thus, universities and institutions can employ the aforementioned development of instructional materials to embrace the digitalization era.
Kesiapsiagaan merupakan mekanisme penanggulangan bencana, serta sebagai upaya untuk antisipasi dan pengurangan akibat terjadinya resiko bencana. Abrasi pantai merupakan bencana alam yang mengancam kondisi pesisir, garis pantai sehingga mundur kebelakang, merusak tambak dan mengancam bangunan-bangunan yang berbatasan langsung dengan air laut. Pemanasan global memicu naiknya muka air laut dan perubahan kecepatan angin pada keadaan tertentu yang mampu menyebabkan badai dan terjadinya gelombang ekstrim di lautan. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Aceh pada Tahun 2019 sekitar 18 rumah warga Gampon Palak Kerambil terkena dampak abrasi pantai yang terjadi di wiayah pesisir. Rumusan masalah dalam penelitian ini bagaimana kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana abrasi pantai di gampong kedai palak kerambil Kabupaten Aceh Barat Daya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi abrasi pantai yang terjadi di Gampong Palak Kerambil. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket. Analisis data menggunakan rumus statistik sederhana dan sisitem penilaian menggunakan skala guttman dari. Dari hasil pengolahan data didapatkan nilai tertinggi 93,33% dari 48 responden yang menjawab Ya, dan 6,67% menjawab Tidak. Berdasarkan data maka disimpulkan pada umumnya masayarakat di Gampong Kedai Palak Kerambil telah memiliki kesiapsiagaan menghadapi bencana abrasi pantai.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.