Ekstrak daun ubi jalar ungu (Ipomoea batatas Lamk) varietas Antin-3 (Ekstrak daun Antin-3) yang mengandung polifenol dan flavonoid yang memiliki kemampuan sebagai antioksidan. Polifenol dan Flavonoid memiliki bioavailabilitas yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk memperkecil ukuran partikel ekstrak menjadi nanopartikel sehingga penyerapan saluran cerna dapat meningkat serta evaluasi fisiknya untuk memastikan partikel nano seperti ukuran partikel (10-1.000 nm), indeks polidispersitas (PDI) ( < 0,5) dan nilai potensial zeta (±20mV sampai ±-30mV). Formulasi ekstrak nano dengan metode gelasi ionik menggunakan kitosan: NaTPP. Ada tiga Tiga sampel yang diteliti (F1:F2:F3) yaitu dengan perbandingan ekstrak daun Antin-3:kitosan:NaTPP (1:1:1 ); (1:5:1); (1:10:1). Evaluasi dilakukan dengan menggunakan PSA (Particle Size Analyzer). Hasil evaluasi sampel (F1:F2:F3) menggunakan PSA (Particle Size Analyzer) untuk ukuran partikel berturut-turut (1.482 nm; 564,38 nm; 734,36 nm); untuk PdI berturut-turut (0,3482; 0,4272; 0,381) dan untuk nilai potensial zeta masing-masing (5,19mV; 21,57mV; 33,4mV). F3 merupakan sampel yang memenuhi kriteria ukuran partikel, PdI dengan nilai zeta potensial
ABSTRAKKemuning (Murraya paniculata L. Jack) adalah salah satu kekayaan alam yang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Tanin merupakan salah satu metabolit sekunder dari kemuning yang dapat digunakan sebagai anti diare dan pelangsing. Ekstrak kemuning didapatkan dari maserasi menggunakan tiga pelarut berbeda, yaitu metanol, etanol dan etil asetat. Tannin kemudian dipisahan dari ekstrak dengan menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) dengan berbagai jenis pelarut. Hasil nalisis menunjukkan bahwa pelarut terbaik untuk mengekstraksi tanin adalah metanol dengan perolehan 23,6989 g (31,59%). Skrining fitokimia yang dilakukan menggunakan dua reagen yang berbeda menunjukkan hasil yang positif mengandung tanin. Eluenterbaik untuk analisa tanin pada penelitian ini adalah dengan n-heksan-etil asetat (6 : 4) dengan nilai Rf sebesar 0,62.Kata Kunci : kemuning (Murraya paniculata L. Jack), tannin, kromatografi lapis tipis (KLT)ABSTRACTOrange Jessamine (Murraya paniculata L. Jack) is one of the natural treasures which has many benefits for human life. Tannin is one of secondary metabolite of orange jessamine that can be used as antidiarrhoeal and body slimming. It was obtained by maceration using 3 different solvents, such as : methanol, ethanol, and ethyl acetate. Tannins was separated from crude extract using thin layer chromatography (TLC) in different type of eluent. The analysis showed that the best solvent to extract tannin is methanol that produce of 23.6989 g (31.59%). The phytochemical screening test of the two reagents shows positif result contain tannin compound. The best eluent in this study aimed is n-hexane: ethyl acetate (6 : 4) with tannin Rf value of 0.62.Keywords: Orange jessamine (Murraya paniculata L. Jack), tannin, maceration, thin layer chromatography
Onion peels (Allium cepa L.) is often disposed of without being used and ends up as waste in markets that can pollute the environment. Onion peels can potentially be developed for treatment as an anti-cancer because of its phytochemical compounds. Previous studies have shown that secondary metabolites found in onion peels using different solvents produce different secondary metabolites. So the purpose of this study was to find out the secondary metabolite compounds from onion peels extract (Allium cepa L.) qualitatively when extracted using 5 different solvents. This research was conducted using a phytochemical screening method on the onion peels extract (Allium cepa L.). n-Hexane, Ethyl Acetate, Acetone, Ethanol 96%, and Chloroform were used in the maceration extraction method separately. The results showed that the yield value was 0.96%; 2.66%; 3.90%; 4.80%; 1.62%. The results showed that acetone, ethanol, and chloroform extracts of onion peels extract (Allium cepa L.) contained alkaloids, flavonoids, saponins, steroids, terpenoids, and tannins. Meanwhile, the ethyl acetate extract of onion peels contains alkaloids, flavonoids, steroids, terpenoids, and tannins. Lastly, the n-hexane extract of the onion peels only contains steroids and terpenoids. So it can be concluded that secondary metabolites in onion peels extract contain alkaloids, flavonoids, saponins, steroids, terpenoids, and tannins.
ABSTRAKTumbuhan pepaya (carica papaya L) merupakan tumbuhan tropis yang banyak terdapat di Indonesia. Tumbuhan ini mempunyai banyak manfaatnya mulai dari buah, biji, hingga daunnya. Penelitian pendahuluan menyebutkan buah pepaya mengandung alkaloid dan flavonoid yang berkhasiat sebagai antikanker. Senyawa BenzylIsothiocyanat diketahui banyak terdapat pada biji dan buah pepaya yang sudah matang. Kandungan BenzylIsothiocyanat mempunyai khasiat sebagai antikanker. Pemanfaatan limbah biji pepaya pada penelitian ini untuk membuktikan aktivitas Benzyl-Isothiacyanat yang berkhasiat sebagai antikanker. Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan untuk menganalisis aktivitas antikanker dari Ekstrak kental biji pepaya dengan menggunakan metode BSLT. Konsentrasi ekstrak kentak yang digunakan yaitu 100 ppm, 200 ppm dan 300 ppm masing-masing diujikan pada 10 larva udang dalam air laut. Diperoleh hasil rata-rata kematian pada konsentrasi 100 ppm adalah 4,3, 200 ppm adalah 5,3 dan 300 ppm adalah 6,7. Hasil regresi linearitas menunjukkan aktivitas antikaker pada uji BSLT dari Ekstrak kental biji pepaya dengan LC50 sebesar 163,89 ppm. Dengan demikian ekstrak kental biji pepaya tersebut berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan antikanker alamiKata kunci: Aktivitas antikanker, Carica papaya, metode BSLT.ABSTRACTPapaya plant (carica papaya L) is a tropical plant that is widely found in Indonesian. This plant has many benefits ranging from fruit, seeds, to leaves. Preliminary research says papaya fruit contains alkaloids andflavonoids which are efficacious as anticancer. Benzyl-Isothiocyanat compounds are known to be widely found in ripe papaya seeds and fruit. The content of Benzyl-Isothiocyanat has properties as an anticancer. The use of papaya seed waste in this study is to prove the activity of Benzyl-Isothiacyanat which is efficacious as an anticancer. This research is a preliminary study to analyze the anticancer activity of thick papaya seeds using the BSLT method. The concentrations of used fart extracts were 100 ppm, 200 ppm and 300 ppm each tested on 10 shrimp larvae in seawater. The results of the average mortality at concentrations of 100 ppm were 4.3, 200 ppm were 5.3 and 300 ppm was 6.7. The linearity regression results showed the anticaker activity in the BSLT test from the thick extract of papaya seeds with LC50 of 163.89 ppm. Thus the thick extract of papaya seeds has the potential to be developed as a natural anticancer material.Key Words : Anticancer activity, BSLT method, Carica papaya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.