ABSTRAK Pengembangan agroindustri kelapa di sentra daerah penghasil kelapa masih perlu ditingkatkan. Hal ini disebabkan karena masih banyaknya petani kelapa yang masih bertahan dengan tradisi lama, yaitu menjual kelapa bulat tanpa mengolahnya terlebih dahulu. Salah satu strategi pengembangan adalah dengan menentukan daerah potensial untuk pengembangan agroindustri tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan daerah potensial atau daerah yang prospektif untuk pengembangan agroindustri kelapa. Kriteria yang digunakan adalah jumlah penduduk, luas areal, jumlah produksi, dan jumlah petani kelapa. Sedangkan alternatif adalah mencakup semua daerah penghasil kelapa. Lokasi penelitian dilakukan di kabupaten Indragiri Hilir, yang terdiri atas 20 daerah penghasil kelapa,
This study was designed to determine the effect of online learning on students' learning motivation. Sixteen students from the Department of Food Technology, Islamic University of Indragiri, Indonesia, were involved in this study. Data collection was carried out through observation, literature review, and questionnaires. The results of this study indicate that students shared negative learning motivation responses to online learning.
Indragiri Hilir merupakan salah satu kabupaten di Riau yang menghasilkan cukup banyak kelapa. Kelapa tersebut berpotensi untuk dilakukan pengolahan lebih lanjut untuk menghasilkan berbagai macam produk olahan. Pada tulisan ini akan membahas kajian pengembangan agroindustri kelapa, yang meliputi pemilihan alternatif produk olahan komoditas kelapa.Penentuan kriteria dan alternatif produk olahan kelapa pada penelitian ini dilakukan dengan studi pustaka dan diskusi dengan pakar. Wawancara dengan menggunakan kuisioner dilakukan terhadap pakar untuk mengetahui preferensi pakar terhadap alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Wawancara dilakukan terhadap tiga orang pakar, yang meliputi akademisi, tenaga penyuluh, dan pendamping kelompok tani.Metode pengolahan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik fuzzy group decision making, pengambilan keputusan kelompok secara fuzzy dengan preferensi independen menggunakan multi expert multi criteria decision making (ME-MCDM).Dari hasil analisis dengan menggunakan teknik fuzzy non numeric decision making diperoleh produk yang prospektif untuk dikembangkan adalah minyak kelapa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui studi pembuatan permen dari air kelapa terhadap karakteristik dan penerimaan konsumen. Penelitian ini dilaksankan dilaboraturium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri. Metode penelitian adalah dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yaitu A = 20% air kelapa/bb : 40 % air/bb, B = 30 % air kelapa/bb : 30 % air/bb, C = 40 % air kelapa/bb : 20 % air/bb dan D = 50 % air kelapa/bb : 10 % air/bb,dengan tiga kali ulangan.Analisa dilakukan untuk menentukan kadar air, kadar gula, pH, organoleptik (aroma, rasa, warna dan tekstur). Untuk analisa yang terbaik adalah A (20 % air kelapa/bb : 40 % air/bb) dengan kadar air total 8.1160, dengan hasil uji organoleptik yang disukai panelis, warna 3,8500% aroma 3.7000 %, rasa 3. 6500, dan tekstur 3.4500. pada pembuatan permen air kelapa dengan penambahan air 10 %, 20 %, 30 %, dan 40 %. Belum menghasilkan permen kadar air dengan standar SNI.
One effort currently made by the Indonesian government to ensure the sustainability of the development of the palm oil industry is to create a sustainability standard called Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) in presidential regulation no 44 in 2020. The purpose of this study is to determine the value of the ability of independent coconut farmers palm oil in Indragiri Hilir to meet the Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) standards and identify the problems faced in achieving these standards. Evaluation of the ability of independent smallholders to achieve ISPO standards is carried out by an audit method, the results of the assessment of all parameters set in accordance with the Principles, Criteria and Inductors. The Criteria and Indicators contained in the ISPO provisions are then assessed in percent. The audit method is carried out in a quantitative descriptive analysis of the appropriateness of ISPO principles, criteria and indicators by comparing the implementation of legality, organization and management, management and environmental monitoring implemented by independent smallholders. Readiness of ISPO application for smallholder farmers by evaluating four principles, 20 criteria and 47 indicators. Of the 47 indicators determined in the ISPO requirement for self-help patterns, as many as 58.94% of the ISPO indicators have never been implemented by independent smallholders and 42.06% of the ISPO indicators have farmers running them. From ISPO indicators that have been carried out by independent smallholders, only a small portion of independent smallholders are run.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.