Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi perlakuan penambahan molase dan penggunaan aerator pada proses fermentasi bioslurry kotoran sapi dan untuk mengetahui perlakuan terbaik pada proses fermentasi bioslurry kotoran sapi sesuai dengan persyaratan teknis minimal pupuk organik cair No.70./Permentan/SR.140/10/2011. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan dua faktor dan tiga taraf perlakuan. Faktor pertama adalah penambahan 0, 2 dan 3 persen molase dan faktor kedua adalah penggunaan aerator 0, 1 dan 2. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Parameter yang diamati adalah suhu, biochemical oxygen demand, pH, total dissolved solids, electrical conductivity, C-organik, N-total, rasio C/N dan warna bioslurry. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi perlakuan penambahan molase dan penggunaan aerator berpengaruh pada proses fermentasi bioslurry kotoran sapi. Interaksi perlakuan penambahan molase 2 - 3 persen dengan penggunaan aerator 1-2 dapat mempercepat proses fermentasi bioslurry kotoran sapi dari 15 hari menjadi 10 hari. Hal ini ditandai dengan nilai biochemical oxygen demand yang sudah menurun pada hari ke 10 fermentasi. Dari sembilan perlakuan pada proses fermentasi bioslurry kotoran sapi, penambahan molase 3 persen dengan penggunaan 2 aerator merupakan perlakuan yang terbaik yaitu, menghasilkan total dissolved solids 6270 ppm, electrical conductivity 3,36 mS, C-organik 6,75 persen, N-total 0,44 persen, rasio C/N 15,82 dan warna hitam. Hasil ini sudah sesuai dengan standar No.70/Permentan/SR.140/10/2011. Namun, untuk kandungan N-total bioslurry belum cukup memenuhi standar Permentan yaitu 3 - 6 persen.
This study was conducted to observe the potential aphrodisiac activity of Gigantochloa nigrociliata in male mouse Mus musculus. The twenty four male mice, aged 12 weeks were divided randomly into four groups, each group consisted of 6 mice. One group was used as control (P0) where the mice were treated with aquadest. Three other groups were given treatment. The extracts contained of water (P1), etanol (P2), and n-hexane (P3). The animals in each treatment were treatments given 200 mg/kg bw Gigantochloa nigrociliata of extract orally (gavage) once daily as much as 0,2 mL for 33 days. The observations of sexual behaviour performed every three days during the treatment. Variables observed for the sexual behaviour are both the number and latency of mount and intromission. Mice were anaesthetized after 33 days. Cauda epidydimis were analyzed for motility, number and viability of sperms. The result showed that testosterone serum level increased significantly on etanol extract group (p<0.05). There were significantly increased the mounting number, intromission number with reduction in mounting latency, and intromission latency of male mice (P<0.05). There was significant an increase in the number of (a) sperm motility and number of sperm on etanol extract group (p<0.05). The results of the present study demonstrate that Gigantochloa nigrociliata extract improve sexual behaviour in male mouse. ABSTRAK Telah dilakukan penelitian mengenai potensi rebung bambu tabah sebagai bahan afrodisiak yang diujikan pada mencit jantan (Mus musculus). Sebanyak 24 mencit dikelompokkan menjadi empat perlakuan dan enam ulangan. Satu kelompok digunakan sebagai kontrol (P0). Tikus pada kelompok kontrol diberikan aquades. Tiga kelompok lainnya diberikan perlakuan ekstrak air bambu tabah (P1), ekstrak etanol bambu tabah (P2), dan ekstrak n-hexane bambu tabah (P3). Setiap hewan pada masing masing perlakuan diberikan ekstrak 200 mg/kg bb (bobot badan) sebanyak 0,2 mL ) secara oral selama 33 hari. Pengamatan perilakukawin berupa mount dan intromission dilakukan setiap 3 hari sekali. Setelah 33 hari hewan dikorbankan untuk dikoleksi epididimis bagian cauda yang digunakan dalam analisis spermatozoa dan pengambilan darah yang digunakan dalam analisis hormon testosteron serum. Hasil analisis dengan menggunakan uji one way Anova menunjukkan adanya perbedaan kadar hormon testosteron serum secara signifikan (p<0,05). Kelompok hewan dengan perlakuan etanol memiliki kadar hormon yang lebih tinggi dibandingkan kelompok lain. Kelompok hewan dengan perlakuan heksan memiliki kadar hormon terendah dengan perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan kelompok perlakuan lain. Terjadi pula perbedaan motivasi seksual yang diamati pada perilaku kawin berupa mount dan intromission. Perbedaan jumlah dan waktu terjadinya mount dan intromission terjadi secara signifikan di antara kelompok perlakuan dan kontrol (p<0,05). Peningkatan jumlah mount dan intromission, serta semakin singkatnya waktu untuk mencapai mount dan intromission terjadi secara signifikan dibandingkan dengan kontrol dan diantara kelompok perlakuan (p<0,05). Hasil analisis data juga menunjukkan peningkatan motilitas spermatozoa tipe (a) yakni spermatozoa dengan gerakan yang progresif maju ke depan dan jumlah spermatozoa, terutama pada esktrak etanol rebung secara signifikan. Disimpulkan bahwa rebung bambu berpotensi sebagai bahan afrodisiak karena dapat meningkatkan hormon testosteron yang merupakan salah satu faktor penting dalam pengaturan sistem reproduksi serta dapat meningkatkan motivasi seksual yang diuji pada mencit jantan.
Telah dilaksanakan penelitian terkait perancangan dan pembuatan alat distribusi ikan segar menggunakan media pendingin ice pack untuk pedagang ikan keliling. Penelitian dilaksakana bertujuan untuk merancang dan membuat alat distribusi ikan segar yang dapat mempertahankan suhu ikan segar selama transportasi dan penjualan. Penelitian ini terdiri dari dari beberapa tahapan diantaranya identifikasi kebutuhan, perancangan fungsional, perancangan structural dan uji kinerja. Alat distribusi ikan segar yang dibuat tersusun atas ruang penyimpanan ikan, media pendingin ice pack, dan dudukan ruang penyimpanan. Sedangkan untuk pengujian kinerja terdiri dari capaian suhu ruang penyimpanan ikan dalam kondisi kosong, capaian lama waktu alat distribusi ikan dalam mempertahankan suhu rendah ikan, pengukuran nilai Coefficient of Performance (COP), dan penilaian mutu ikan sebelum dan sesudah transportasi dan penjualan dengan uji organoleptik. Hasil pengujian kinerja menunjukkan bahwa capaian suhu terendah ruang penyimpanan ikan adalah -12.30C dengan lama pendinginan hingga batas atas 50C adalah 14.3 jam. Alat distribusi ikan segar yang dibuat dapat mempertahankan suhu rendah ikan dengan batas atas 50C selama 32,03 jam, dengan nilai COP sebesar 0.67. Berdasarkan uji mutu ikan didapatkan bahwa nilai mutu ikan yang dijual sebelum, setelah transportasi dan setelah penyimpanan adalah 8.0, 7.4, dan 6.2. Research on fresh fish distribution tool using ice pack as cooling media for small-scale fresh fish retailer was conducted. The research aimed to design fresh fish distribution system for small-scale fresh fish retailer which can maintain the quality of fresh fish during transportation. This research was carried out through several stages, i.e. identification of needs, functional design, structural design and performance test. Fresh fish distribution tool using ice pack as cooling media for fresh fish small-scale retailer consisted fish storage room, fish storage room cover, ice pack, rack and fish storage stand. Performance test was carried out by observing the room temperature of fish storage room in unloaded condition and fish temperature during 4 hours transportation, determining the coefficient of performance (COP) value and observing the fish quality during transportation with organoleptic test. The result showed that the room temperature of fish storage room in unloaded condition could reach -12.30C after 24 minutes operation and maintain temperature with 50C upper limit for 14,3 hours, the distribution tool using ice pack as cooling media could maintain the fish temperature with 50C upper limit for 32.03 hours and organoleptic quality values before transportation, after transportation and after 12 hour storage were 8.0, 7.4, and 6.2. Values of COP was 0.67. This result has fulfilled the requirement of fish quality standard according to national standardization institution.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman petani terhadap budidaya kopi dan pengaruhnya terhadap produktivitas. Aspek budidaya yang diamati meliputi persiapan lahan, pengatur intensitas cahaya, teknik tanam, pemuliaan tanaman, aplikasi pupuk, pengendalian hama tanaman, peremajaan tanaman dan aspek pemanenan kopi. Penelitian ini melibatkan 45 responden yang dipilih dengan menggunakan simple random sampling dari petani anggota kopi MPIG Kintamani Bali. Hasil wawancara indikator dari variabel penelitian nilai tertinggi diperoleh peremajaan tanaman dan panen kopi terendah. Hasil analisis data dengan Confirmatory Factor Analysis (CFA) dan Multiple Regression Analysis (MRA) menunjukkan bahwa ada tiga faktor budidaya yang relevan berkontribusi terhadap pencapaian produktivitas tanaman, yaitu persiapan lahan, teknik penanaman dan peremajaan tanaman. Teknik persiapan lahan dan penanaman memberikan efek positif pada produktivitas kopi arabika tetapi, peremajaan tanaman memberikan efek negatif. Teknik penanaman memiliki pengaruh paling dominan terhadap produktivitas tanaman kopi arabika. Diharapkan bahwa produksi panen kopi arabika di Bali (0,5 ton / Ha) kopi dapat ditingkatkan produksi kopi nasional. The aims of this study were to determine level of understanding of farmers on coffee cultivation and its effect on productivity. Observed cultivation aspect include land preparation, light intensity regulator, planting techniques, plant breeding, fertilizer application, plant pest control, plant rejuvenation and coffee harvesting aspect. This research involved 45 respondents selected by using simple random sampling from coffee member farmers of MPIG Kintamani Bali. The results of the indicator interviews of the highest value research variables obtained plant rejuvenation and lowest coffee harvest. The results of data analysis with Confirmatory Factor Analysis (CFA) and Multiple Regression Analysis (MRA) showed that there were three relevant cultivation factors contributing to the achievement of crop productivity, namely land preparation, planting techniques and plant rejuvenation. Land preparation and planting techniques gave a positive effect on productivity of arabica coffee but, plant rejuvenation gave negatively effect. Planting techniques have the most dominant influence on the productivity of arabica coffee crops. It was expected that the production of arabica coffee harvest in Bali (0.5 ton / Ha) of coffee could be improved the national coffee production.
ABSTRAK Kapasitas produksi beras yang terbatas dan konsumsi beras yang meningkat membuat kondisi rawan pangan berupa stok beras yang tidak mencukupi menjadi tidak terelakkan. Kompleksitas permasalahan beras di Provinsi Bali tidak hanya terkait dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat lokal tetapi juga bagi wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika hubungan sebab akibat dari variabel-variabel yang mempengaruhi keadaan produksi, konsumsi, dan stok beras di Provinsi Bali dengan menggunakan pendekatan sistem dan penerapan teknik pemodelan sistem dinamik. Dalam penelitian ini dibuat Causal Loop Diagram (CLD) dari sistem stok beras berdasarkan keterkaitan antara sub sistem produksi, sub sistem konsumsi dan sub sistem cadangan beras pemerintah yang melibatkan hubungan 24 variabel untuk menghasilkan output model berupa proyeksi stok beras di Provinsi Bali periode 2021-2030. Validasi hasil simulasi terhadap data aktual pada model dengan menggunakan metode RMSPE menunjukkan nilai 4,7062% (<5%), hal ini berarti model dikatakan sangat valid. Hasil simulasi model berdasarkan kondisi existing (skenario 0) menunjukkan bahwa stok beras mulai menurun sejak tahun 2018 dengan rata-rata laju penurunan sebesar 19,76% / tahun. Defisit stok beras mulai terjadi pada tahun 2026 sebesar 36.458 ton dan berlanjut pada tahun 2030 sebesar 448.162 ton. Kondisi tersebut dapat teratasi apabila Pemerintah Provinsi Bali melaksanakan kebijakan yang efektif dengan pilihan kebijakan peningkatan produktivitas padi dengan target minimal 6.7148 ton/hektar ((skenario 1 optimis) dan atau peningkatan intensitas tanam dengan target minimal 2.0622 (skenario 3 optimis). ABSTRACT Limited rice production capacity and increased rice consumption make food insecurity conditions in terms of insufficient rice stocks inevitable. The complexity of rice problems in Bali is not only related to fulfillment for local residents but also for tourists. This study aims to analyze the dynamics of the causal-loop relationship of variables that affect the state of production, consumption, and rice stock in the Bali Province using a systems approach and the application of dynamic system modeling techniques. In this study the Causal-Loop Diagram (CLD) of the rice stock system is formulated on the basis of the interrelationship of the production sub-system, the consumption sub-system and the government rice reserve sub-system which involves the relationship of 24 variables to produce a model output that is the projected rice stock in Bali for the period of 2021-2030. Validation of the simulation results against the actual data in the model using the RMSPE method shows a value of 4,7062% (<5%), this means that the model is said to be very valid. Model simulation results based on existing conditions (scenario 0), show that rice stocks begin to decline since 2018 with an average decline rate of 19,76% / year. The rice stock deficit begin in 2026 at 36.458 tons and continue in 2030 at 448.162 tons. This condition can be overcome if the provincial government of Bali implements an effective policy with a policy option that is to increase productivity of rice yields with a minimum target of 6,7148 ton/hectare ((scenario 1 optimistic) and or an increase in cropping intensity with a minimum target of 2,0622 (scenario 3 optimistic).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.