Jumlah rumah sakit dan kemudahan masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan di Jawa Barat semakin meningkat, hal ini mengakibatkan jumlah limbah medis yang dihasilkan juga meningkat. Berdasarkan hal tersebut maka harus diimbangi dengan kemampuan perusahaan pengolah limbah medis padat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan perusahaan pengolah limbah medis padat agar dapat menampung dan mengolah limbah medis sesuai dengan permintaan. Metode deskriptif dilakukan dengan wawancara untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi perusahaan limbah medis padat saat ini. Populasi penelitian ini adalah semua data laporan harian perusahaan yang dilaporkan pada Badan Pengawas Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD). Sampel penelitian ini adalah data laporan harian perusahaan selama 165 hari dengan jumlah limbah medis 1.859.572kg. Forecasting dilakukan untuk mengonfirmasi jumlah limbah medis dan pendapatan perusahaan. Cycle time dilakukan untuk mengetahui jumlah limbah medis yang diolah perusahaan perhari dan perjam. Berdasarkan data harian perusahaan, sebanyak 49% data menunjukan pengolahan limbah medis melebihi kapasitas mesin. Sisa limbah yang tidak diolah langsung mencapai 6,1ton. Usulan perbaikan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan membuat desain Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) untuk menampung sisa limbah medis padat atau membeli mesin insinerator dengan kapasitas yang sama.
This study aims to analyze the factors that influence student financial management behavior predicted from financial literacy and financial self-efficacy of students, so that financial management behavior can be improved through these factors. The research method used is a quantitative design with an ex post facto approach through multiple regression techniques. Research data collection techniques using a questionnaire. The population and sample of research are students of Bachelor degree of the Faculty of Economics and Business Education, Students of the Master and Doctoral degree of Economic Education Study Programs, and Students of the Master and Doctoral degree of Management Study Programs at Universitas Pendidikan Indonesia. The number of samples was determined using the purposive sampling method. Based on the results of the study note that financial literacy and financial self-efficacy have a positive and significant effect on student financial management behavior. This means that the financial management behavior of student can be determined by the existence of financial literacy and financial self-efficacy.Keywords. financial literacy; financial self-efficacy; financial management behaviour. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pengelolaan keuangan mahasiswa dilihat dari literasi keuangan dan financial self-efficacy mahasiswa, sehingga perilaku pengelolaan keuangan dapat ditingkatkan melalui faktor-faktor tersebut. Metode penelitian menggunakan rancangan kuantitatif dengan pendekatan ex post facto melalui teknik multiple regression. Teknik pengumpulan data penelitian meggunakan kuesioner. Populasi dan sampel penelitian adalah mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis S1, Program Studi Pendidikan Ekonomi S2 dan S3, serta Program Studi Manajemen S2 dan S3 pada Universitas Pendidikan Indonesia. Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa literasi keuangan dan financial self-efficacy berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuangan mahasiswa. Ini berarti bahwa perilaku pengelolaan keuangan mahasiswa dapat ditentukan oleh adanya financial literacy dan financial self-efficacy.Kata kunci. financial literacy; financial self efficacy; perilaku pengelolaan keuangan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan penerapan pembelajaran kooperatif baik TAI (Team Assisted Individualization) dan STAD (Student Team Achievment Division) terhadap pemahaman konsep siswa di SMAN 1 Kampung Dalam. Metode yang digunakan adalah Quasi Eksperimental. Desain penelitian adalah Non-Equivalent Pretest-Posttest Group Design. Penelitian dilaksanakan pada kelas XI IPS 3 dan XI IPS 4 di SMAN 1 Kampung Dalam, dengan jumlah siswa masing-masing 34 dan 28 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan pemahaman siswa antara TAI dan STAD. TAI lebih efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa dibandingkan STAD. Implikasi dari pembelajaran adalah pemahaman konsep siswa dapat ditingkatkan melalui penerapan metode tipe TAI dan STAD. Kata kunci : Pemahaman konsep, TAI, STAD
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang Technological Pendagogical Content Knowledge (TPACK), critical and creative thingking skills siswa dan pengaruh TPACK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Subjek penelitian ini berjumlah 100 siswa dari dua SMA yang menjadi lokasi penelitian yang dipilih secara random. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif untuk mendapatkan gambaran TPACK guru ekonomi dan critical and creative thingking skills siswa, regresi sederhana untuk mengetahui pengaruh TPACK terhadap critical and creative thingking skills siswa. Hasil penelitian menunjukan TPACK guru dan critical and creative thingking skills siswa SMA Negeri di Kota Bandung berada pada kondisi sedang. Hasil penelitian yang diperoleh adalah terdapat pengaruh TPACK terhadap critical and creative thingking skills siswa. Artinya, jika terjadi peningkatan TPACK guru maka critical and creative thingking skills siswa juga akan meningkat.
Mutual funds are considered the right choice for investors who have limited time, ability, and knowledge in calculating the risk of investing. The more widely disclosed information obtained is inseparable from the application of digital technology related to the marketing strategy of mutual fund products by investment managers. The net asset value of mutual funds until the end of 2019 can be achieved as much as 555 trillion rupiahs. In the last 20 years, total assets under management of mutual funds (AUM) have increased from 5.14 trillion rupiahs in 1999 to 543.76 trillion rupiahs in 2019, with the largest contributor to managed funds coming from protected funds with a total of 153.91 trillion rupiahs. Amid the Covid-19 pandemic, as of March 2020, the mutual fund industry experienced pressure as seen from the decline in AUM, followed by a decrease in participation units. The decrease in AUM occurred in al-most all mutual funds. However, the smallest reduction in AUM occurred in protected funds. Therefore, the protected mutual fund instrument is a preferred product compared to other mutual funds, especially fixed-income funds, because the worstcase scenario occurs only when bond issuing companies experience defaults. Through literature study, this research aims to determine whether protected mutual funds in Indonesia will continue to share an upward trend in the future even though the covid-19 period is not over. The likelihood that can occur is whether protected mutual funds will be outperformed or underperformed.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.