Prokrastinasi akademik merupakan permasalahan yang umumnya dialami oleh para pelajar, tidak terkecuali mahasiswa. Prokrastinasi Akademik adalah kecenderungan untuk menunda atau penghindaran penuh terhadap suatu tugas akademik oleh individu secara sadar. Perilaku ini tidak hanya memengaruhi nilai, tetapi juga kinerja akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan prokrastinasi akademik ditinjau dari jenis kelamin pada mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan jenis komparatif. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas S berjumlah 336 mahasiswa (168 laki-laki dan 168 perempuan). Pengumpulan data menggunakan skala Tuckman Procrastination Scale (TPS). Hasil analisis data menggunakan Mann Whitney U test dengan nilai signifikansi (p)=0,110 (p0,05) yang berarti tidak terdapat perbedaan prokrastinasi akademik ditinjau dari jenis kelamin pada mahasiswa. Tidak adanya perbedaan prokrastinasi akademik pada mahasiswa dipengaruhi oleh adanya tuntutan untuk belajar secara mandiri pada laki-laki dan perempuan. Faktor lain tidak adanya perbedaan prokrastinasi akademik pada mahasiswa karena dipengaruhi oleh dinamika perkembangan individu yang meliputi perkembangan fisik, psikologis dan peran sosial.
AbstrakMeningkatnya kecenderungan kenakalan diantara remaja di Banda Aceh telah menjadi perhatian besar. Pola kenakalan remaja yang pada awalnya hanya berupa tawuran atau perkelahian antar pelajar semakin mengarah pada tindakan-tindakan yang tergolong kriminalitas seperti penganiayaan, penusukan, dan pemerkosaan. Kasus kenakalan remaja tersebut merupakan bentuk dari perilaku agresi yang disebabkan oleh kurangnya kontrol diri pada individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara agresivitas dan kontrol diri pada remaja di Banda Aceh. Agresivitas merupakan respon oleh individu yang memberikan hal tidak menyenangkan kepada orang lain. Sedangkan kontrol diri merupakan kemampuan individu untuk menentukan perilakunya berdasarkan standar tertentu seperti moral, nilai, dan aturan di masyarakat agar mengarah pada perilaku positif. Sampel pada penelitian ini berjumlah 270 remaja di Banda Aceh. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode disproportional stratified random sampling. Hasil analisis data menggunakan teknik analisis data Pearson menunjukkan koefisien korelasi (r) sebesar -0,448 dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05). Hipotesis yang diajukan diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif antara agresivitas dan kontrol diri pada remaja di Banda Aceh. Hal ini menunjukkan semakin tinggi kontrol diri maka semakin rendah agresivitas remaja di Banda Aceh. Remaja dengan tingkat kontrol diri yang tinggi akan mampu untuk mempertimbangkan konsekuensi dari perbuatan mereka dan dapat menghindari berperilaku agresif. Kata Kunci: agresivitas, kontrol diri, remaja. AbstractThe increasing tendency of delinquency among adolescents in Banda Aceh has become a major concern. Juvenile delinquency that at first merely brawling or fights between students, nowadays increasingly leads to actions that are classified as criminal acts such as torturing, stabbing, and raping. This case of juvenile delinquency is a form of aggression behavior caused by the lack of self-control in individuals. This study aims to investigate the correlation between aggression and self-control of adolescents in Banda Aceh. Aggression is a response by individuals to give unpleasant feeling to others. While self-control is the ability of individuals to determine their behavior based on moral standards, values, and rules in society aimed for a positive behavior. The sample in this study is 270 adolescents in Banda Aceh. Sampling techinique using disproportional stratified random sampling method. The data result is analysed using Pearson technique show the result (r) = -0,448 with value p = 0,000 (p < 0,5). The proposed hypothesis was confirmed so it can be concluded that there is a negative correlation between aggression and self-control in adolescents in Banda Aceh. This shows the higher level of self-control lead to lower level of aggression on adolescents in Banda Aceh. Adolescent with high self-control will be able to consider the consequences of their action and may avoid behaving aggressive.
Diskriminasi adalah perlakuan yang tidak adil dan tidak seimbang yang dilakukan untuk membedakan individu atau kelompok, berdasarkan sesuatu, biasanya bersifat kategorikal atau atribut-atribut khusus seperti, ras, suku, agama, dan kelas-kelas sosial. Mayoritas penduduk di Aceh merupakan pemeluk agama Islam (99,21%). Penelitian ini berfokus pada analisa gambaran diskriminasi pada masyarakat minoritas khususnya pada kelompok dengan perbedaan keyakinan beragama. Data diperoleh melalui hasil wawancara semi terstruktur pada tiga orang partisipan yang beragama Kristen Protestan yang berada di Banda Aceh. Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus dan analisa deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat minoritas mendapatkan pembatasan atau hambatan dalam mengekspresikan diri pada ruang publik. Hal yang menyebabkan munculnya diskriminasi adalah adanya prasangka mengenai upaya kristenisasi yang dilakukan oleh kelompok agama minoritas dan adanya regulasi-regulasi (tertulis maupun tidak tertulis) yang dianggap membatasi kesempatan, ruang gerak, dan keberpihakan pada kelompok agama minoritas di ruang publik.Kata kunci: Diskriminasi, Agama, Minoritas, Banda Aceh, Islam
Tingginya prevalensi masalah kesehatan mental di dunia tidak lepas dari masih frendahnya literasi kesehatan mental, misalnya kesenjangan tingkat penggunaan layanan profesional kesehatan mental dengan perilaku mencari bantuan. Kemampuan untuk mengenali permasalahan gangguan mental menjadi salah satu faktor yang menentukan seseorang menerima bantuan profesional. Hal ini berkaitan dengan pengetahuan kesehatan mental pada individu. Mahasiswa cenderung berisiko mengalami gangguan mental emosional seperti stres, kecemasan, depresi, dan gangguan mental lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat literasi kesehatan mental pada mahasiswa di Banda Aceh. Sebanyak 348 mahasiswa dengan rentang usia 17-26 tahun terlibat dalam penelitian ini, yang dipilih dengan teknik disproportionate stratified random sampling. Data dikumpulkan melalui Mental Health Literacy Scale (α=0,772). Hasil menunjukkan 91,4% tingkat literasi tinggi pada mahasiswa di Banda Aceh dengan dimensi paling tinggi adalah knowledge-oriented mental health literacy (85.6%), dibandingkan dengan dua dimensi lainnya yaitu belief-oriented mental health literacy (58,6%), dan resourceoriented mental helath literacy (73,6%). Hasil ini menunjukkan perlu peningkatan pada dimensi belief-oriented mental health literacy.
AbstrakMeningkatnya kecenderungan kenakalan diantara remaja di Banda Aceh telah menjadi perhatian besar. Pola kenakalan remaja yang pada awalnya hanya berupa tawuran atau perkelahian antar pelajar semakin mengarah pada tindakan-tindakan yang tergolong kriminalitas seperti penganiayaan, penusukan, dan pemerkosaan. Kasus kenakalan remaja tersebut merupakan bentuk dari perilaku agresi yang disebabkan oleh kurangnya kontrol diri pada individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara agresivitas dan kontrol diri pada remaja di Banda Aceh. Agresivitas merupakan respon oleh individu yang memberikan hal tidak menyenangkan kepada orang lain. Sedangkan kontrol diri merupakan kemampuan individu untuk menentukan perilakunya berdasarkan standar tertentu seperti moral, nilai, dan aturan di masyarakat agar mengarah pada perilaku positif. Sampel pada penelitian ini berjumlah 270 remaja di Banda Aceh. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode disproportional stratified random sampling. Hasil analisis data menggunakan teknik analisis data Pearson menunjukkan koefisien korelasi (r) sebesar -0,448 dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05). Hipotesis yang diajukan diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif antara agresivitas dan kontrol diri pada remaja di Banda Aceh. Hal ini menunjukkan semakin tinggi kontrol diri maka semakin rendah agresivitas remaja di Banda Aceh. Remaja dengan tingkat kontrol diri yang tinggi akan mampu untuk mempertimbangkan konsekuensi dari perbuatan mereka dan dapat menghindari berperilaku agresif. Kata Kunci: agresivitas, kontrol diri, remaja. AbstractThe increasing tendency of delinquency among adolescents in Banda Aceh has become a major concern. Juvenile delinquency that at first merely brawling or fights between students, nowadays increasingly leads to actions that are classified as criminal acts such as torturing, stabbing, and raping. This case of juvenile delinquency is a form of aggression behavior caused by the lack of self-control in individuals. This study aims to investigate the correlation between aggression and self-control of adolescents in Banda Aceh. Aggression is a response by individuals to give unpleasant feeling to others. While self-control is the ability of individuals to determine their behavior based on moral standards, values, and rules in society aimed for a positive behavior. The sample in this study is 270 adolescents in Banda Aceh. Sampling techinique using disproportional stratified random sampling method. The data result is analysed using Pearson technique show the result (r) = -0,448 with value p = 0,000 (p < 0,5). The proposed hypothesis was confirmed so it can be concluded that there is a negative correlation between aggression and self-control in adolescents in Banda Aceh. This shows the higher level of self-control lead to lower level of aggression on adolescents in Banda Aceh. Adolescent with high self-control will be able to consider the consequences of their action and may avoid behaving aggressive. Keywords: aggression, self-cont...
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.