Wounds are referred to as 'Silent Epidemic' because they have a substantial impact if not treated properly. Betel leaf is known to contain compounds that may be used as wound healers. The purpose of this study was to test the spray activity of betel leaf extract (Piper betle L) in healing acute wounds in male Balb/C mice. Spray formula made with various concentrations of betel leaf extract by 3% (S1), 5% (S2) and 7% (S3). The acute wound healing activity test was 15 mice divided into 5 groups S1, S2, S3, P (positive control), and C (negative control). Interventions and observations were carried out for 14 days. The results of observational analysis by calculating the ratio of wound area then One Way Anova test and Post Hoc Tukey Cramer test. The results showed that spray of betel leaf extract with a concentration of 7% was not significantly different from P (p>0.05). The conclusion in this study is that sprays of betel leaf extract 3%, 5%, and 7% may be used as an acute wound healer, the best healing activity is shown at a concentration of 7%.
Kesehatan mental mahasiswa Farmasi dan Kedokteran perlu diskrining terhadap keberadaan COVID-19. Faktor internal yang perlu diperhatikan adalah aspek religiusitas dan kualitas hidup. Instrumen yang dikembangkan untuk pemeriksaan kesehatan mental adalah SRQ29 serta religiusitas dan kualitas hidup dengan EQ5D. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesehatan mental dan kualitas hidup mahasiswa Farmasi dan Kedokteran pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional diskriptif dengan metode survey terhadap 44 responden yang meliputi 36 mahasiswa Fakultas Farmasi dan 8 mahasiswa Fakultas Kedokteran. Metode yang digunakan untuk skrining kesehatan jiwa adalah instrumen kuesioner yaitu SRQ-29 untuk skrining kesehatan jiwa dan religiusitas yang berisi 29 pertanyaan terkait kesehatan jiwa responden, dan skrining kualitas hidup dengan instrumen EQ5D. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari skrining SRQ29 mahasiswa farmasi dan FK perguruan tinggi di Yogyakarta mengalami gejala PTSD (75%), cemas dan depresi (61,36%), gangguan psikotik (50%), penggunaan zat psikoaktif/ narkoba (2,27%). Berdasarkan hasil skrining religiusitas menunjukkan nilai yang tinggi terhadap keyakinan dan iman kepada Allah SWT (96,8%). Hasil EQ5D menunjukkan bahwa pandemi tidak berdampak besar pada aspek fisik, namun berdampak pada mental/ psikologis. Kesimpulan penelitian terkait kesehatan jiwa pada hasil skrining dengan instrumen SRQ29 menunjukkan bahwa mahasiswa farmasi dan FK perguruan tinggi di Yogyakarta mengalami masalah psikososial. Hal ini saat dikaitkan dengan religiusitas dan kualitas hidup menunjukkan adanya pengaruh faktor internal tersebut pada kesehatan jiwa.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.