Corona Virus Disease (COVID-19) is a type of virus that is transmitted from human to human and directly attacks the respiratory system. This virus is a pandemic, a severe world problem because it is increasing every day. Attacking everyone regardless of age, gender, or nationality. The rapid increase and the increasing number of cases of death due to COVID-19 have had a negative impact in every aspect of life with changes in new habits both from an economic, social, religious, and psychological perspective. From a psychological perspective, mental anxiety and stress can affect health, especially vulnerable groups such as children and the elderly. This study To determine the relationship between health education and elderly anxiety about the transmission of COVID-19 in Pappolo Village, the working area of ??the Blue Puskesmas, Bone Regency. This study used a one-group quasi-experimental research design—pretest-posttest. The sample was 150 respondents. The sampling was purposive, and the data were collected utilizing a questionnaire. The data were analyzed using the SPSS version 23 statistics and univariate and bivariate analysis with t – dependent or T Paired statistical tests and presented in the form of a frequency distribution table.
Background: One of nutritional problems in toddlers that requires more attention is stunting based on the TB/U index. Stunting is a condition of short or too short body that it exceeds the SD-2 deficit below the median length or height of body that affect to the failure of reaching normal and healthy height which is associated with the child's age. Stunting is a condition where chronic malnutrition is caused by poor nutritional intake, LBW (Low Birth Weight) and a history of disease. It includes unbalanced food and inappropriate exclusive breastfeeding, which is caused by limited food consumption. Purpose: To determine the relationship of breastfeeding and low birth weight infants to the incidence of stunting in infants aged 12-36 months in the working area of Puskesmas Ulaweng in 2019. Method: This study used a cross sectional design. The population were 105 young people aged 12-36 months who were registered at the Posyandu. The sample in this study were 52 people. Purposive sampling technique sampling and data collection by questionnaire were applied. Data were processed using SPSS 20 and univariate and bivariate analysis with chi-square statistical tests, and presented in the form of frequency distribution tables. Result: There is a relationship between exclusive breastfeeding and the occurrence of Stunting, where the value (p) =.000, there is a relationship between LBW and the event of Stunting, where the value (p) =.000. Conclusion: There is a relationship of breastfeeding and low birth weight to stunting in the work area of Puskesmas Ulaweng. Suggestion: Further increase counseling on WUS about breastfeeding and stunting Keywords: Breastfeeding, Low Birth Weight, and Stunting Event ABSTRAK Latar Belakang : Salah satu masalah gizi pada balita yang mendapat banyak perhatian yaitu stunting berdasarkan indeks TB/U. Stunting merupakan keadaan tubuh yang pendek dan sangat pendek hingga melampaui deficit -2 SD di bawah median panjang atau tinggi badan, yang mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tinggi badan yang normal dan sehat sesuai usia anak. Stunting merupakan suatu kondisi dimana kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang, BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) dan riwayat penyakit. Asupan makanan yang tidak seimbang termasuk dalam pemberian ASI eksklusif yang tidak sesuai yang diakibatkan karena keterbatasan makanan yang dikonsumsi. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pemberian asi dan berat badan lahir rendah dengan kejadian stunting pada balita usia 12-36 bulan di wilayah kerja puskesmas ulaweng tahun 2019. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi berjumlah 105 orang balia usia 1236 bulan yang tercatat di posyandu. Sampel dalam penelitian ini adalah 52 orang. Teknik pengambilan sampel purposive sampling, pengumpulan data dengan kuesinoer. Data diolah menggunakan SPSS versi 20 dan analisa secara univariat dan bivariat dengan uji statistic chi-square serta disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil: Ada hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting dimana diperoleh nilai (p) = ,000 ada hubungan BBLR dengan kejadian Stunting dimana diperoleh nilai (p) = ,000. Kesimpulan: Terdapat hubungan Pemberian ASI dan Berat Badan Lahir Rendah dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Ulaweng. Saran : Lebih meningkatkan penyuluhan pada WUS tentang pemberian ASI dan Stunting Kata Kunci : Pemberian ASI, Berat Badan Lahir Rendah dan Kejadian Stunting
Corona Virus merupakan Jenis Virus dengan tingkat penyebaran yang sangat tinggi. Menyebr melalui kontak dari manusia ke manusia melalui droplet. Terbukti sejak tahun 2020 Jumlah kasus virus ini semakin meningkat. Untuk menurunkan penyebaran virus ini dibutuhkan partisipasi masyarakat secara aktif dan luar biasa dengan mengikuti himbauan pemerintah seperti mematuhui protokol kesehatan dan selalu menjaga jarak, serta isolasi mandiri. Menurut penelitian sebelumnya kesadaran akan protocol kesehatan kurang dkarenakan informasi yang diterima oleh masyarakat dari sumber yang tidak terpercaya sehingga pemahaman masyarakat menjadi keliru akibatnya berdampak pada sikap dan perilaku masyarakat itu sendiri. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat dimulai dari kader yang nantinya menjadi agen promosi kesehatan tentang pencegahan penyebaran corona virus. Sebanyak 21 kader dan tokoh masyarakat terlibat dalam kegiatan ini. Metode kegiatan berupa Pretest – Posttest pemberian Edukasi dengan media Power Point untuk presentasi dan Leafleat. Hasil pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkait pencegahan penyebaran Corona Virus. Sebelum dilakukan edukasi dari 21 Peserta terdapat sebanyak 33,33% memiliki pengetahuan kurang namun setelah dilakukan edukasi tidak ditemukan peserta yang memiliki pengetahuan kurang. Hal ini menunjukkan bahwa edukasi yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan masih merupakan langkah yang efektif dalam meningkatkan pengetahuan, Sikap dan perilaku masyarakat
AbstrakKecemasan menghadapi persalinan merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi lancar tidaknyaproses persalinan. Kecemasan menjadi suatu keadaan yang dapat menyebabkan ibu bersalin mengalamiperasaan cemas, rasa takut dan sakit menimbulkan stress yang mengakibatkan pengeluaran adrenalin, hal inimengakibatkan penyempitan pembuluh darah dan mengurangi aliran darah yang membawa oksigen ke rahimsehingga terjadi penurunan kontraksi rahim yang akan menyebabkan memanjangnya waktu persalinan.Peneiltian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan lama persalinan kala II pada ibuinpartu di BLUD RSU Tenriawaru. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan di laksanakan pada bulanMei 2016 di BLUD RSU Tenriawaru dengan melibatkan populasi berjumlah 163 ibu bersalin yang tercatat di ruangbersalian tenriawaru. Sampel dalam penelitian ini adalah 53 ibu yang memenuhi kriteria, yang di ambilmenngunakan teknik purpossive sampling. Hasil peneltian ada hubungan Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin denganLama Persalinan Kala II. Analisis univariat sebagian besar ibu bersalin mengalami kecemasan sedang (84,9) danibu bersalin mengalami kecemasan berat (15,1%),dan diketahui bahwa sebagian besar ibu bersalin mengalamikala II cepat (84,9%), yang mengalami kala II lama (15,1%). Analisis Bivariat Menunjukkan sebagian besarresponden mengalami tingkat kecemasan (84,9%) 44 responden mengalami kala II cepat 1 diantaranyamengalami kala II lama, sedangkan ibu dengan kecemasan berat terdapat 8 (15,1%) responden 7 ibu megalamikejadian kala II lama dan 1 (satu) di antaranya mengalami kala II cepat , nilai Continuity Correction p= 0,000 < α= 0,05 sehingga dapat di simpulkan ada hubungan antara tingkat kecemasan ibu bersalin dengan lama persalinankala II di BLUD RSU Tenriawaru Kabupaten Bone.Kata Kunci : Tingkat Kecemasan , Lama persalinan kala II
Introduction: The prevalence of pregnancy anxiety is around 14-54%, highest in the first and third trimesters. Acupressure attracts attention as a non-pharmacological therapy for natural relaxation. The research aims to determine the effect of acupressure therapy on anxiety levels. Method: This study was conducted at the Health Centers of Tamalanrea Jaya and Antang, the study used a quasi-experimental design with the pre and post test approach in the intervention group and the control group. The total of research subjects 40 trimester III pregnant mothers who had experience anxiety. The intervention group (21 samples) with acupressure therapy and the control group (19 samples) with placebo therapy. Measuring anxiety using the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Result: in the intervention group, the mean of anxiety before the intervention was 26.6 and after the intervention was 22.3 (p value <0.001), while in the control group it was 26.1 before and 25.1 after the intervention (p value = 0.072). The mean reduction in pregnancy anxiety level in the intervention group was more significant than the control group. Conclusion: Acupressure therapy has a significant effect on decreasing anxiety levels in pregnant mothers in the intervention group (p<0.001) and acupressure therapy can be used as one of the effective non-pharmacological methods to reduce symptoms of anxiety in pregnancy.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.