Remaja merupakan kelompok wanita usia subur yang rentan menderita premenstrual syndrome (PMS). Daun kelor (Moringa oleifera Lam) mengandung komponen fitokimia dan bermanfaat sebagai antioksidan, antiinflamasi serta analgesik yang berpotensi menghambat prostaglandin dan aktivitas reseptor pusat nyeri. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pemberian kapsul tepung daun kelor terhadap PMS pada remaja. Penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan rancangan randomized pre-post control study. Sebanyak 446 subyek remaja diskrining kemudian dipilih sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 28 subyek yang kemudian dibagi secara random menjadi dua kelompok, yakni kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji ANOVA dan independent t-test. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap karakteristik subyek kontrol dan perlakuan sebelum diberikan intervensi kecuali pada karakteristik usia (p=0,038). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rerata penurunan skor PMS (p>0,05) sebelum dan setelah intervensi pada kelompok kontrol. Namun, terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rerata skor penurunan keluhan PMS pada kelompok perlakuan (p<0,05). Hasil independent t-test menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05) terhadap rerata penurunan skor keluhan PMS antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kapsul tepung daun kelor dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk menurunkan keluhan PMS.
The study aimed to analyze the association among adults daily physical activities and dietary patterns with central adiposity in the Gorontalo Regency, Indonesia. The study method was an observational with a cross-sectional design. Sampling technique used was purposive sampling, with a total participants of 319. The data of socio-demographic, anthropometric measurement, and physical activity were collected using Physical Activity Level (PAL). While food consumption data were obtained using the method of food frequency and recall 2 x 24 hours. Subjects studied were females (77.7%) and males (22.3%), abdominal circumference for men subjects 82.3 ± 14.6 cm and 84.7 ± 12.4 cm for women, the mean physical activity level on weekdays 1.54 ± 0.2 and holidays 1.53 ± 0.1. Energy intake was higher in respondents with normal nutritional status than subjects with central obesity but did not differ significant between the subject study. In protein intake, there was a significant difference between the subject study, which is, the consumption of protein was higher in subjects with normal nutritional status (97.93 gr) compared to the subjects with central obesity (96.24 gr). Food groups with frequent scores, above 0.43 were rice, fresh fish, kale, tomato, chili, coconut oil, and palm oil. There was association between physical activity and central obesity (p-value 0.027). Eating habits included frequency of staple foods, animal-based protein, plant-based protein, vegetables, fruit, oil, and beverage groups showed no significant association with central obesity. There was an association between central obesity with physical activity but no association with dietary patterns.
menempati peringkat teratas terhadap kurangnya mengonsumsi buah dan sayur. Dampak yang ditimbulkan akibat kurang mengkonsumsi sayur dan buah adalah penyakit degenaratif. Rendahnya pengetahuan gizi salah satu penyebab dari kurangnya konsumsi buah dan sayur. Akibatnya masyarakat tidak dapat menerapkan gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara meningkatkan pengetahun gizi yaitu edukasi gizi dengan media instagram. Tujuan; untuk mengetahui perbedaan skor rata-rata sebelum dan sesudah diberikannya intervensi pengetahuan gizi tentang sayur dan buah pada siswa-siswi SMA Malnu Pusat Menes Banten melalui instagram. Metode; Penelitian ini merupakan penelitian Quasi-Experimental Design. Sampel penelitian adalah siswa sebanyak 66 dengan menggunakan teknik purposive sampling dan di bagi menjadi kelompok intrvensi instagram dan kelompok intervensi power point. Jumlah sampel masing-masing kelompok 33 siswa. Analisis data diperoleh dari hasil kuesioner pre dan post-test yang diolah menggunakan uji Wilcoxon dan uji Mann-Whitney. Hasil; uji Wilcoxon menunjukan perbedaan pengetahuan yang signifikan antara sebelum dan setelah diberikan edukasi tentang sayur dan buah pada kedua kelompok dengan nilai p=0.00 (< 0.05). Hasil uji Mann-Whitney menunjukan adanya perbedaan skor rata-rata antar dua kelompok nilai p = 0,00 (p<0,05). Kesimpulan; Edukasi gizi terkait sayur dan buah menggunakan media instagram lebih berpengaruh meningkatkan pengetahuan. Media instagram dapat dijadikan sebagai media promosi kesehatan yang menyeluruh untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan terutama terkait gizi.
Siklus Menstruasi adalah jarak antara tanggal mulai menstruasi sebelumnya dan awal menstruasi berikutnya. Gangguan siklus menstruasi jangka panjang dapat menyebabkan infertilitas, hiperplasia endometrium, anovulasi jangka panjang, anemia, dan penurunan kualitas hidup. Penelitian siklus menstruasi dilakukan pada mahasiswi Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka karena ditemukan sebanyak 46,9% mahasiswi mengalami ketidakteraturan siklus menstruasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan tingkat stress dengan siklus menstruasi pada mahasiswi Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (FIKES UHAMKA). Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 146 sampel yang diambil dengan teknik Purposive Sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar subjek memiliki siklus menstruasi yang teratur sebesar 67,8%, aktivitas fisik sedang 67,8%, dan tingkat stress sedang 82,9%. Tidak ada hubungan antara aktivitas fisik (p=0,347), dan tingkat stress (p=0,821) dengan siklus menstruasi. Dengan demikian, aktivitas fisik atau tingkat stress tidak berkorelasi dengan siklus menstruasi.
Gangguan lambung merupakan penyakit yang sangat mengganggu aktivitas dan bila tidak ditangani dengan baik dapatberakibat fatal.Salah satu diantara gangguan lambung adalah sindrom dispepsia yaitu suatu kondisi medis yang ditandaidengan nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau ulu hati.Remaja merupakan kelompok yang berisikountuk terkena sindrom dispepsia termasuk mahasiswa.Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan status gizi dan tingkat aktivitas fisik dengan gangguan lambung pada mahasiswa.Penelitian ini desain studi (crosssectional)menggunakan teknik Propotional Stratified Random Sampling dengan jumlah 85 subjek, pengumpulan datadengan kuisioner Rome III dan tabel PAR (Physical Activity Ratio).Dari hasil penelitian didapatkan ada hubunganbermakna antara status gizi dengan gangguan lambung dengan nilai p-value sebesar 0,0167 yang artinya (p<0,05) dengannilai PR (Prevalens Ratio)=5,797.Sedangkan tingkat aktivitas fisik tidak berhubungan dengan gangguan lambungdengan nilai p= 0,2 (p>0,05).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.