Corona Virus Disease 19 merupakan penyakit menyerang sistem pernafasan dan membuat penderitanya mengalami sesak nafas dan manifestasi lainnya. IGD adalah tempat pasien menjalani skrining pertama kali sampai ditentukan untuk perawatan lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengalaman perawat gawat darurat dalam mengelola dan merawat pasien COVID 19. Metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi digunakan dalam penelitian ini. lima topik utama yaitu bagaimana pengalaman perawat di IGD, sistem penanganan IGD 19 pasien COVID, upaya perlindungan diri agar tidak terpapar, konflik yang dan sistem dukungan peer group yang dapat digunakan sebagai koping adaptif pada perawat selama merawat 19 pasien COVID. Ini merupakan pengalaman pertama perawat dalam memberikan pengobatan kepada 19 pasien COVID. Burn out dan rasa cemas yang timbul harus dikelola oleh perawat agar dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif.
Latar Belakang:Penggunaan logbook perawat terbukti bermanfaat sebagai alat monitoring dan evaluasi pelaksanaan kompetensi klinis dan alat pertanggungjawaban perawat terhadap penugasan klinis yang diberikan kepadanya. logbook merupakan alat penting karena bermanfaat sebagai bukti rekam bahwa perawat telah melaksanakan tindakan sesuai dengan kewenangannya. Hal ini diperkuat dengan PMK Nomor 49 tahun 2013 tentang komite keperawatan, bahwa logbook kompetensi perawat yang telah disusun oleh bagian sub kredensial dijadikan salah satu syarat perawat dalam mengajukan proses kredensial perawat. Tujuan: Mengidentifikasi fungsi logbook kompetensi perawat di Rumah Sakit. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan indepth interview yang melibatkan 7 partisipan utama serta 3 partisipan triangulasi. Hasil: Hasil indepth interview memperoleh 3 tema fungsi logbook, yakni bukti implementasi kompetensi, sebagai syarat kenaikan jenjang karir, bukti catatan pribadi. Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahawa diperlukan menetapkan reward yang jelas terkait dengan pelaksanaan pengisian logbook perawat dan diperlukanya petunjuk teknis yang lebih detail, serta dapat tersosialisasinya secara merata sampai perawat pelaksana sehingga diahsilkan pemahaman yang sama antar perawat
Supervisi klinis adalah salah satu metode yang digunakan dalam proses formal dari dukungan profesional dan proses belajar, yang mana dapat membuat perawat mengembangkan pengetahuan dan kompetensi, menerima tanggungjawab dalam pelaksanaan praktik dan melindungi keselamatan pasien dalam situasi klinis yang kompleks.Metode yang digunakan adalah systematic review dengan menelusuri jurnal di science direct, pubmed dan ebscokemudian dilakukan ekstraksi untuk memisahkan data sesuai dengan kriteria dan dilakukan penilaian kritis.Supervisi klinis terbukti meningkatkan kompetensi perawat dalam pemberian asuhan keperawatan, empati, responsivitas perawat dan tanggungjawab perawat.Supervisi klinis dapat menstimulasi dengan efektif pengetahuan baru, inisiasi langkah baru (inovasi) dan relationship (hubungan) yang harmonis dalam bekerja dan supervisi klinis sangat efektif dalam hal meningkatkan kompetensi perawat pelaksana.Supervisi klinis yang lebih spesifik dalam upaya peningkatan kualitas performance perawat.
Latar Belakang: Terapi bermain adalah pemberian stimulasi pada anak agar perkembangan anak berjalan dengan baik. Terapi bermain dilakukan pada anak baik dalam kondisi sehat maupun pada anak sakit atau kondisi anak yang sedang di rawat dirumah sakit. Pelaksanaan terapi bermain yang seharusnya bagian dari kinerja perawat anak tetapi tidak semua perawat anak di rumah sakit melakukannya, hal tersebut disebabkan karena masih kurangnya pengembangan potensi dan tanggung jawab perawat dalam melakukan terapi bermain, dan masih banyaknya perawat yang hanya melakukan rutinitas harian saja.Tujuan: Menganalisis hubungan pengembangan potensi dan tanggung jawab dengan kinerja perawat dalam pelaksanaan terapi bermain pada anak pra sekolah di rumah sakit. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional, jumlah sampel yang digunakan 53 responden atau pasien anak yang di rawat di rumah sakit dan menggunakan tehnik sampling total sampling, alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner untuk mengetahui pengembangan potensi dan tanggung jawab dengan kinerja perawat dalam pelaksanaan terapi bermain pada anak di rumah sakit. Hasil: kinerja perawat dalam melakukan terapi bermain sebagian besar menunjukkan kategori cukup yaitu sebanyak 66,1%, pengembangan potensi menunjukkan kategori cukup yaitu sebesar 47,2%, dan tanggung jawab perawat sebagian besar menunjukkan cukup yaitu sebesar 50,9 % serta menunjukkan adanya hubungan pengembangan potensi dengan kinerja perawat dalam pelaksanaan terapi bermain pada anak usia pra sekolah di rumah sakit dengan r= 0,421 dan p value 0,002 dan adanya hubungan tanggung jawab dengan kinerja perawat dalam pelaksanaan terapi bermain pada anak usia pra sekolah di rumah sakit dengan r = 0,402 p value 0,003. Kesimpulan: semakin baik pengembangan potensi di rumah sakit maka kinerja perawat akan semakin meningkat,dan semakin baik tanggung jawab yang diberikan maka kinerja perawat akan semakin baik sehingga perlunya meningkatkan pengembangan potensi dan tanggung jawab perawat dalam meningkatkan terapi bermain pada anak di rumah sakit yang berdampak terhadap penurunan kecemasan dan stresor pasien anak.
Latar Belakang: Logbook oleh Komite Keperawatan merupakan salah satu cara yang digunakan dalam memastikan bahwa perawat telah kompeten melaksanakan kewenangan klinis yang diberikan kepadanya. Penggunaan logbook perawat terbukti bermanfaat sebagai alat monitoring dan evaluasi pelaksanaan kompetensi klinis dan alat pertanggungjawaban perawat terhadap penugasan klinis yang diberikan kepadanya. Tujuan: Mengidentifikasi kelengkapan dokumen logbook kompetensi perawat di Rumah Sakit. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian gabungan (mixed methods) yakni metode yang memadukan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan model sequential explanatory, dengan 136 resonden pada tahap pertama dengan mengobservasi 136 log book perawat, serta pada tahap kedua melakukan indepth interview yang melibatkan 9 partisipan utama serta 6 partisipan triangulasi untuk mengetahui faktor penghambat pelaksanaan pengisian logbook kompetensi perawat. Hasil: Dari 136 log book perawat pelaksana diperoleh 13 (9,5%) kelengkapan logbook baik, 41 (30,1%) kelengkapan logbook cukup, dan 82 (60,3%) kelengkapan logbook kurang. Hasil Indepth Interview memperoleh 8 tema, yakni fungsi logbook, kelengkapan dokumentasi logbook, waktu pelaksanaan pengisian, cara pengisian, faktor penghambat pengisian, faktor pendukung / pendorong pelaksanaan pengisian, serta dampak tidak melaksanakan pengisian logbook tepat waktu. Kesimpulan: Perlunya sosialisasi ulang kepada seluruh perawat guna meningkatkan pemahamn cara pengisian logbook yang benar, perlunya meningkatkan motivasi perawat melalui supervisi secara bertahap dan berkesinambungan serta perlunya menetapkan reward yang jelas terkait dengan pelaksanaan pengisian logbook perawat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.