Students’ Problem in Speaking English at Second Grade of SMA Negeri 1 Siompu Barat, La Mido, FKIP Unidayan Baubau. This research aims to investigate the problems of speaking English at the second grade of SMA Negeri 1 Siompu Barat. This research applied a qualitative research, categorized as a case study. Two kinds of instruments of collecting data were used; observation and interview. In analyzing the data, the researcher used three steps inner activities analysis; data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The result of the research showed that there are two problems of speaking English at the second grade of SMA Negeri 1 Siompu Barat, consist of psychological and language problems. The psychological problems were fear of mistake, shyness, anxiety, lack of confidence, and motivation. Meanwhile, the students’ speaking problem from language use were inhibition, nothing to say, low or even participation and mother tongue use. It can be concluded that there were some problems of speaking English at the second grade of SMA Negeri 1 Siompu Barat.
The problem statement in this research was whether there was correlation between teacher’s professionalism and syudents’ learning achievemen. The objective of this research was to find out the correlation between teachers’ professionalism and students’ learning achievement. The type of this research was a quantitative research. The population on this research was all students at grade VIII of SMP Negeri 2 Wabula with total sample of this research was 24 students by using total sampling technique. In collecting data, the researcher used questionnaire and test. The result of this research showed that at the significance level, the score of rcount was 0.784 and rtable was 0.433, it meant that rcount more than rtable, this showed there was significant correlation between teacher’s professionalism and students’ learning achievement at SMP Negeri 2 Wabula. Also, the coefficient determination was 0.614. it meant that the contribution of teachers’ proffesinalism for students’ learning achievement at SMP Negeri 2 Wabula for 61.4%, meanwhile the rest for 39.6% was other factors. Then, the correlation between teacher’s professionalism and students’ learning achievement at SMP Negeri 2 Wabula was 0.784, it was the strong correlation because it was in the range 0.600-0.799.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan secara rinci faktor kegagalan penggunaancerita rakyat dalam proses pembelajaran di SMP Negeri 4 Baubau.Penelitian ini menggunakanpenelitian qualitative dengan metode studi kasus. Untuk memperoleh data, penulis menggunakandua jenis instrumen yaitu interview dan angket. Teknik yg digunakan dalam menganalisis data,penulis menggunakan teknik reduksi, penyajian dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukanbahwa diantara enam faktor luar yang menyebabkan kegagalan terhadap penggunaan ceritarakyat dalam proses pembelajaran, lingkungan kelas yang kurang nyaman adalah faktor yangpaling utama yang menyebabkan kegagalan siswa dalam proses pembelajaran denganmenggunakan cerita rakyat. Faktor yang berikutnya adalah gangguan dari teman sekelasnya padasaat proses pembelajaran berlangsung sehingga kurang konsentrasi terhadap pelajaran.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan apakah terdapat pengaruh yang signifikan atau tidak pada penggunaan Teknik keseringan pemberian tugas pada pembelajaran kosakata kepada siswa kelas dua SMPN 2 Kambowa pada tahun akademik 2016/2017. Desain penelitian ini menggunakan quasi-experimental. Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yakni kelompok experimental dimana kelompok ini mendapat perlakuan penggunaan Teknik keseringan pemberian tugas dan kelompok control yang hanya mendaptkan perlakuan Teknik konvensioanal. Jumlah sampel sebanyak 60 siswa yang terbagi kedalam kelompok experimental dan kelompok control. Data dianalisis menggunakan deskriptif statistik dan statistik inferensial.Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan Teknik keseringan pemberian tugas pada pembelajaran kosakata siswa dikelas dua SMPN 2 Kambowa pada tahun 2016/2017. Hal ini dapat ditunjukan dengan hasil mean score pada pretest sebelum dilakukan penelitian pada kelompok experimental yakni memperoleh 55.3 sedangkan hasil mean score pada post test setelah dilakukan penelitian menunjukan 71.2 yang memperlihatkan bahwa mean score post test lebih besar dari pada pre test.
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi strategi yang digunakan oleh siswapembicara yang baik pada program studi Bahasa Inggris Universitas Dayanu Iksanuddindalam meningkatkan keterampilan berbicara mereka. Penelitian ini menggunakan penelitiankualitatif, yang dikategorikan sebagai studi kasus. Subyek penelitian ini adalah 3 mahasiswaProgram Studi Bahasa Inggris Universitas Dayanu Ikhsanuddin. Kuesioner adalah instrumenyang digunakan dalam mengumpulkan data.Temuan penelitian menunjukkan bahwa siswa menggunakan 6 strategi dalam belajarbahasa Inggris, ada, 1) strategi memori: menghafal daftar kata-kata baru, mencobamengatakan berulang kali atau menulis kata-kata bahasa Inggris baru dalam kalimat,meninjau pelajaran bahasa Inggris sering; 2) strategi kognitif: cobalah untuk berbicarabahasa Inggris dengan teman-teman, meniru ucapan penutur asli, cobalah mengucapkan katakata bahasa Inggris baru, membuat kalimat dalam bahasa Inggris, mendengarkan musikInggris, menonton film atau video Inggris, membuka kamus atau menerjemahkan google,membaca buku, komik, dan artikel dalam bahasa Inggris, menganalisis pola tata bahasa daripembicaraan pembicara; 3) strategi kompensasi: mengubah bahasa ibu untuk berbicara,mengulangi kata-kata atau kalimat dengan mitra percakapan mereka untuk mencapaipemahaman yang lebih baik, mencoba menafsirkan atau memprediksi makna yang tepat,menggunakan gerakan dalam bahasa Inggris; 4) strategi metakognitif: menunda produksipidato untuk lebih memperhatikan para dosen atau teman, mencari peluang dengan berusahamencari tahu bagaimana bahasa bekerja dengan membaca buku, dan berbicara dengan oranglain, menganalisis pola gramatikal kalimat yang telah ditulis atau diucapkan, mengamatigerakan bibir atau bahasa tubuh; 5) strategi afektif: memotivasi diri sendiri untuk berbicarabahasa Inggris tanpa takut membuat beberapa kesalahan; 6) strategi sosial: memintapembicara dalam bahasa Inggris untuk mengulang atau berbicara, mengkonfirmasipemahaman mitra berbicara dalam bahasa Inggris, meminta teman untuk saran dalam bahasaInggris, berinteraksi dengan teman-teman di media sosial. Berdasarkan hasil, strategi yangterutama digunakan oleh responden adalah strategi kognitif.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.