Kulit singkong merupakan salah satu limbah padat yang dihasilkan pada pembuatan keripik singkong hasil olahan industri rumah tangga. Limbah ini mengandung unsur karbon yang cukup tinggi sebesar 59,31%. Hal tersebut yang mendasar bahwa kulit singkong dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif. Salah satu pemanfaatan karbon aktif adalah sebagi absorben pada pemurnian air sumur. Pembuatan karbon aktif dilakukan dengan 2 tahap, yaitu proses aktivasi menggunakan bahan kimia NaOH dan proses karbonisasi. Proses pengarangan(karbonisasi), karbon dilakukan dengan 2 variabel yaitu waktu karbonisasai selama 1, 2 , 3, dan 4 jam, temperatur karbonisasi 300 0C, 400 0C, 500 0C, dan 600 0C. Ciri karbon aktif yang diteliti dalam penelitian ini adalah rendemen, kadar air, dan kadar abu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dikarbonisasi selam 2 jam pada temperatur 600 0C. Dimana karbon aktif mampu mengurangi kotoran maupun logam yangada di dalam air sumur yaitu Fe = 87,75%, Cl- = 63,67%, TDS = 67,6%, kekeruhan= 57,68%, dan pH = 4,73%. Spesifikasi tersebut sesuai dengan persyaratan kualitas air bersih menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 82/2001
Asam lemak merupakan unit pembangun yang sifatnya khas untuk setiap lemak, disebut juga asam alkanoat atau asam karboksilat. Penelitian ini menggunakan bahan baku buah sawit sisa sortiran untuk menghasilkan asam lemak. Buah sawit sisa sortiran adalah buah sawit yang sudah melewati waktu panen TBS (Tandan Buah Segar) dengan kadar asam lemaknya yang tinggi. Bila buah sawit sisa sortiran ini diolah dengan TBS akan menurunkan kualitas CPO (Crude Palm Oil) yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengaktifkan enzim lipase yang terdapat pada buah kelapa sawit yang akan menghidrolisa trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol. Buah sawit dipisahkan dari inti buah kemudian diblender dengan volume etanol 40%, 45%, 50%, 55% dan 60% (dari berat sampel). Kemudian dilanjutkan dengan penyimpanan 1, 2, dan 3 hari pada suhu 30C, 35C, 40C, 45C, dan 50C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar asam lemak terbaik yaitu 48,7% didapatkan pada suhu 30C, penambahan etanol 60% dan lama penyimpanan 3 hari, dengan densitas 0,907 gr/ml, bilangan peroksida 13,5 meq/kg dan kadar air 0,07%.
The conversion of waste frying oil into a valuable methyl ester (biodiesel) has been successfully conducted and also the acid pre-treatment process was carried out prior to the main biodiesel production process for lowering waste frying oil free fatty acid (FFA) content below 1%. The physicochemical properties of biodiesel were analyzed to ensure the product could meet the standards of fuel properties. The methanolysis was selected as the biodiesel production technique under various mixing speeds namely 350, 400 and 450 rpm, while the other parameters are maintained at the optimum process conditions such as methanol to oil molar ratio is 6:1, percentage of catalyst loading is 1.0% wt, reaction temperature is 60℃, and reaction time is 50 min. Also, the investigation on the kinematic viscosity, density and flash point of biodiesel was performed against a number of rpm. The standards of ASTM D 6751 were applied to measure the entire prescribed properties of biodiesel. The highest yield of biodiesel obtained was 99%. The values of flash point, kinematic viscosity and density were in the range of specified limitations. Other biodiesel properties fulfilled the diesel engine application requirements
Dalam penelitian ini limbah ampas tebu dimanfaatkan sebagai bahan bakar dengan cara mengubahnya menjadi briket bioarang. Bioarang yang sebenarnya termasuk bahan lunak yang dengan proses tertentu diolah menjadi bahan arang keras. Kualitas dari bioarang ini tidak kalah dengan batubara atau bahan bakar jenis arang lainnya. Briket berguna sebagai bahan bakar alternatif dalam industri. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi bahwa arang ampas tebu dapat digunakan sebagai alternatif bahan bakar, sehingga dapat diaplikasikan untuk mengurangi bahan bakar fosil. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengkaji kondisi operasi pada suhu dan waktu pembakaran diproses karbonisasi, menganalisa kadar air, kadar abu dan nilai kalor menggunakan metode RSM (Response Surface Methodology). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh Briket ampas tebu dengan kadar air terendah 0,23%, kadar abu terendah 0,23%, dan nilai kalor terbaik adalah 1.906 J/g. Dari hasil metode Response Surface Methodology di dapatkan hasil optimasi Briket terbaik yaitu 314,64oC dan berat arang 11,12 gram dengan kadar air 0,61%, kadar abu 0,34%
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.