Abstrak Setiap manusia membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya. Dewasa ini kebutuhan air minum makin banyak apalagi dikota – kota yang padat penduduk seperti kota Jakarta. Padatnya penduduk dan berkurangnya lahan yang ada di Jakarta menyebabkan masyarakat beralih ke air minum isi ulang yang harganya relatif murah dan mudah didapat dilingkungan sekitar. Depot air minum harus diawasi secara berkala untuk memastikan air minum yang layak konsumsi. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan terkontaminasinya bakteri E.coli pada depot air minum isi ulang. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi yang digunakan adalah semua depot air minum isi ulang di kecamatan Johar Baru berjumlah 29 depot. Data dikumpulkan secara primer dan sekunder menggunakan kuesioner, wawancara, observasi dan pengecekan dokumen di Puskesmas. Hasil yang didapatkan yaitu ada hubungan antara masa pemakaian lampu UV dengan kualitas bakteriologis (p value = 0,001) dengan nilai OR = 2, 250. Ada hubungan antara pengetahuan pemilik pada pemeliharaan peralatan dengan kualitas bakteriologis (p value = 0,044) dengan nilai OR = 3,125. Ada hubungan antara kelengkapan administrasi dengan kualitas bakteriologis (p value = 0,001) dengan nilai OR = 4,400. Diharapkan bagi pemilik depot air minum isi ulang agar tetap memeriksa air yang akan dijual ke masyarakat dan meningkatkan pengetahuan mengenai pemeliharaan depot. Serta berkoordinasi dengan puskesmas terkait.
Ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana adalah suatu masyarakat dengan tingkat keamanan tinggi yang mampu merancang dan membangun dalam lingkungan yang beresiko. Secara keseluruhan masyarakat pesisir masih belum bisa mengatur secara tepat mengenai kesiapsiagaan bencana yang disebabkan kurangnya pengetahuan dan kurangnya informasi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat nelayan tentang desa tangguh bencana di wilayah pesisir yaitu di Kelurahan Kedung Cowek Surabaya. Metode kegiatan berupa pendidikan masyarakat dan pemeriksaan tekanan darah dan kadar gula darah yang dilakukan pada tanggal 27-28 Juli 2018 kepada 69 orang nelayan di balai Kelurahan Kedung Cowek Surabaya. Pendidikan masyarakat disampaikan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Propinsi Jawa Timur. Keluaran berdasarkan capaian implementasi program kegiatan adalah perubahan sikap, pengetahuan dan kesadaran masyarakat nelayan tentang potensi bencana. Koordinasi dan kerjasama lintas sektoral seperti BPBD, PMK, CSR, PMI dan NGO akan meningkatkan ketangguhan masyarakat di wilayah pesisir Kelurahan Kedung Cowek Surabaya. Kata kunci : Desa Tangguh Bencana, Nelayan, Pesisir, Pendidikan Masyakarat
Nelayan merupakan salah satu profesi yang rawan penyakit, termasuk penyakit kulit. Salah satu penyakit kulit yaitu terjadinya keluhan dermatitis pada saat bongkar muat ikan dan melakukan proses pelelangan. Hal ini perlu mendapatkan perhatian karena menjadi salah satu hambatan pada nelayan untuk bekerja sehingga dapat menurunkan produktivitas kerja para nelayan. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan faktor penggunaan APD dan personal hygiene dengan kejadian keluhan subjektif dermatitis pada nelayan di TPI Blanakan Kabupaten Subang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan desain cross-sectional. Sampel dari penelitian ini adalah nelayan yang bekerja di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Fajar Sidiq Kelurahan Blanakan Ciasem Subang sebanyak 179 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian terdapat hubungan antara penggunaan APD (p=0,0001) dan terdapat hubungan antara personal hygiene (p=0,0001) dengan keluhan subjektif dermatitis pada nelayan di TPI Blanakan Subang. Saran yang diberikan yaitu pentingnya personal hygiene dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi pekerja yang hubungan langsung dengan air laut / hasil laut. Serta bekerjasama dengan puskesmas setempat untuk memberikan penyuluhan tentang personal hygiene dan penggunaan APD.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.