Kecelakaan lalu lintas menjadi salah satu penyebab kematian di dunia. Hal ini masih menjadi masalah global terutama pada negara-negara berkembang. Seiring dengan berkembangnya teknologi saat ini, di Indonesia terdapat aplikasi yang mengenalkan layanan pemesanan ojek menggunakan smartphone. Aplikasi yang paling banyak digunakan adalah aplikasi Go-Jek. Dengan adanya aplikasi Go-Jek berbasis online ini menyebabkan penumpukan kendaraan di jalanan, sehingga faktor resiko kecelakaan semakin tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku safety riding pengendara Go-Jek di Kota Medan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah pengendara Go-Jek di Kota Medan sebanyak 100 responden yang di ambil secara accidental sampling. Analisis bivariat menggunakan uji statistic Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan faktor perilaku safety riding adalah usia (p-value = 0,000), masa berkendara (p-value = 0,000), kondisi kendaraan (p-value = 0,000), kelengkapan berkendara (p-value = 0,000). Adapun variable yang tidak berhubungan yaitu pengetahuan (p-value = 0,420), dari hasil yang didapatkan diharapkan adanya peran berbagai pihak, baik pemerintah, kepolisian, institusi pendidikan, serta perusahaan untuk membuat program pelatihan keselamatan berkendara yang aman, serta lebih mensosialisasikan penggunaan perlengkapan sepeda motor. Selain itu, pengendara Go-Jek diharapkan untuk selalu mematuhi tata cara ketentuan berlalu lintas.
<p>Besi (Fe) salah satu unsur penting dalam permukaan air dan air tanah. Senyawa besi dalam jumlah kecil di tubuh manusia sebagai pembentuk sel-sel darah merah,tubuh memerlukan 7-35 mg/hari sebagian diperoleh dari air.Tetapi zat Fe yang melebihi dosis dalam tubuh akan menyebabkan masalah kesehatanseperti merusak dinding usus,berkurangnya fungsiparu-paru,dapat menimbulkan noda pada peralatan dan bahan yang berwarna putih.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penurunan kadar besi(Fe) pada air sumur bor dengan metode aerasi-filtrasi pada air sumur bor masyarakat Jalan Setia Budi, Kel.Tanjung Rejo.Jenis penelitian Quasi Eksperimental Design (Rancangan Eksperimen Semu) dengan desain Pre-Test dan Post-Test.Sampel air sumur bor diambil 1 sumur diKelurahan Tanjung Rejo.Pemeriksaan kadar besi(Fe)dilakukan oleh petugas Lab.Lingkungan.Hasil penelitian secara fisik air yang belum diberikan perlakuan memiliki warna kuning, berbau(karat atau tanah),dan air terasa licin ketika sudah diberikan perlakuan dengan lama kontak 30, 45 dan 60 menit dengan metode aerasi-filtrasi air tersebut jernih dan tidak berbau. Sebelum dilakukan aerasi-filtrasi didapat hasil sebesar 4,25mg/l dan proses penurunan kadar besi dengan Metode Aerasi-Filtrasi dengan lama kontak 30 menit sebesar 3,10 mg/l dan 45 menit sebesar 1,85 mg/l belum memenuhi syarat.Pada waktu kontak 60 menit sebesar 1,00 mg/l dan sudah memenuhi syarat baku mutu sesuai Permenkes No.32 Tahun 2017, kadar maksimum besi sebesar 1,00 mg/l.</p>
Domestic wastewater is used water that cannot be used anymore for its original use, either containing human waste (feces) or from kitchen, bathroom and washing activities. The more dense the population in a settlement the more waste must be controlled. One simple way to treat domestic wastewater is to use anaerobic biofilter based on the type of media. The media used were broken stones, plastic sheets, and coconut shell charcoal. The purpose of this study was to determine the ability of anaerobic biofilter based on the type of media in domestic wastewater treatment. The parameters measured are BOD, COD and PH. Anaerobic biofilter performance is determined by looking at the difference in levels before and after using the media. This research is a quasi-experimental research with one group pretest-posttest design. The sample of this study were 10 samples taken from repetition 3 times in one experiment, the process was done by a batch system. The results showed an average reduction in BOD on plastic sheet media by 84.76%, COD by 84.77%, PH by 32.3%. The average reduction in BOD in the stone medium was 80.57%, COD was 80.59%, PH was 29.66%. The average reduction in BOD in coconut shell charcoal media was 69.72%, COD was 77.84%, PH was24%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.