This study used a sample of 30 employees of Raharja College, Cikokol, Tangerang which were taken randomly to test the effect of the quality of human resources, job evaluation, incentives on employee productivity. The survey method with path analysis technique was used to analyze the pattern of relationships between variables with the aim of knowing the direct or indirect effect of a set of independent variables (exogenous) on the dependent variable (endogenous) with data analysis using the smart PLS 3.0 version software. The results show that the quality of human resources has a positive effect on employee productivity with a path coefficient value of 0.145, the quality of human resources has a positive effect on incentives with a path coefficient value of 0.121, incentives have a positive effect on productivity with a path coefficient value of 0.784, while performance evaluation has no positive effect on employee productivity with a path coefficient value of -0.103. It can be said that all the hypotheses in this study only one that does not have a positive effect while the rest have a positive effect. From the results of the data analysis, it can be seen that the quality of human resources directly affects employee productivity at Raharja College. Thus, the hypothesis which states that the quality of HR has a direct effect on employee productivity is accepted.

Berbagai faktor yang menyebabkan meningkatnya kepuasan kerja diprediksi dengan Gaya kepemimpinan yang baik akan mempengaruhi Motivasi Kerja. PT. Bank Bukopin belum memiliki kecakapan secara optimal. Output dari penelitian ini adalah mengenai gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan. Jenis penelitian ini ini kuantitatif dengan survey Explanatory yang populasinya seluruh karyawan tetap dan kontrak PT. Bank Bukopin S.Parman sejumlah 150 orang, teknik pengambilan sample dengan Probality yaitu random sampling. Data dianalisis dengan SPSS version 22 dan metode analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Kepuasa Kerja. Secara parsial variabel yang berpengaruh positif secara signifikan terhadap kepuasan kerja merupakan bagian dari variabel Gaya Kepemimpinan dan Motivasi. Gaya Kepemimpinan merupakan variabel yang paling utama berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja. Disarankan pemimpin harus dapat menciptakan suasana kerja sama yang serasi untuk menumbuhkan loyalitas, agar berhubungan dengan interaksi sosial antar karyawan maupun karyawan dengan atasan lebih baik lagi.

Kebutuhan masyarakat Indonesa pada perode ini semakin meningkat dan sering berjalannya waktu, persaingan di bidang bisnis semakin ketat, dan tingkat konsumen semakin meningkat dari tahun ke tahun. Perusahaan yang dapat bersaing di pasar adalah perusahaan yang dapat menyediakan produk dan layanan berkualitas tinggi. Hal ini memastikan bahwa produk dan jasa yang ditawarkan merupakan tempat yang baik bagi konsumen untuk dilihat di masyarakat ketika memilih produk dan jasa yang mempengaruh sifat dan rasa dari produk dan jasa yang mereka beli. Perkembangan sektor jasa pengiriman barang dapat dilihat dari semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat atau konsumen terhadap industri jasa pengiriman. Hal ini menyebabkan banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengiriman barang atau biasa disebut angkutan barang, karena mempermudah dan mempercepat pengiriman barang ke seluruh Indonesa. Perusahaan yang ingin lebih mengembangkan usahanya tidak bisa lepas dari persaingan yang semakin ketat. Dalam hal ini perusahaan lebih kreatif dan inovatif untuk memanjakan konsumen melalui penawaran dengan memberikan pelayanan yang unggul dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen dan menciptakan kepuasan konsumen. Kami menciptakan kepuasan pelanggan dengan kualitas pelayanan yang prima. Konsumen merasa senang ketika pelayanan memenuhi dan melebihi harapan. Jumlah jasa pengiriman barang di Indonesa telah meningkat secara signifikan dan saat ini sangat banyak bagi mereka yang ingin mencari jasa pengiriman favorit berdasarkan harga, waktu atau lama pengiriman, tujuan pengiriman, jenis barang yang dikirim. Diyakini bahwa semakin baik dan semakin memuaskan hasilnya, semakin besar keberhasilan dan kesuksesan berwirausaha.

This article offers an in-depth case study of the relevance of dairy cow milk cooperatives in Indonesia that align with the concept of strategic entrepreneurship in social benefit practices. An advocacy lens based on the strategic entrepreneurship model is used by making comparisons of the constructs that form strategic entrepreneurship to bridge a practical understanding of cooperatives with local cultural backgrounds. Descriptive analysis is used to report interrelated themes in the case study of cooperative organizations and finally interpretation. An interesting finding is based on the research results, that is, the wealth creation of an organization is not the final model variable, but a social benefit variable, which then becomes a cycle of environmental resources. Cooperatives realize that personal benefits are not a sub-variable of constructing goals. This research describes the dynamics of the opening of the concept of strategic entrepreneurship in cooperative companies that consider new social risks and benefits.

No abstract