Kearifan lokal yang terdapat pada beberapa kelompok/ masyarakat adat di Indonesia banyak mengandung nilai luhur budaya bangsa yang masih kuat menjadi identitas karakter warga masyarakatnya. Namun disisi lain, nilai kearifan lokal sering kali diabaikan, karena dianggap tidak sesuai dengan perkembangan zamannya. Padahal dari kearifan lokal tersebut dapat di promosikan nilai-nilai luhur yang bisa dijadikan model dalam pengembangan budaya bangsa Indonesia. Dalam konteks inilah studi lapangan ini dilaksanakan untuk melihat bagaimana masyarakat adat sebagai kelompok minoritas menginternalisasi nilai-nilai budayanya menjadi nilai yang kohesif dan merefleksi dalam karakter yang kuat. Masyarkat adat, yang berada di Kampung Pulo Desa Cangkuang Kampung Ciakar Kecamatan Leles Kabupaten Garut Propinsi Jawa Barat, merupakan kelompok masyarakat adat yang tetap menginternalisasi dan melestarikan nilai-nilai tradisi menjadi karakter warga masyarakatnya, dalam dominasi budaya mayoritas. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan di lingkungan masyarakat tertentu, yakni masyarakat kampung Adat Pulo dan masyarakat luar kampung Adat Pulo di Candi Cangkuang desa Cangkuang, Kampung Ciakar, Kecamatan Leles Kabupaten Garut Jawa Barat. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah pertama, mendeskripsikan secara singkat, kondisi umum, nilai-nilai yang masih diinternalisasi oleh warga masyarakat kampung adat tersebut. Kedua, mendeskripsikan secara singkat, proses internalisasi nilai yang mereka yakini. Ketiga, mendeskripsikan secara singkat, peran pemimpin/kepala suku dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai lokal. Keempat, mendeskripsikan secara singkat, bentuk karakter yang mereka miliki sebagai hasil dari proses internalisasi nilai. Kelima, mendeskripsikan secara singkat, nilai dari masyarakat kampung adat yang bisa di promosikan sebagai basis pembentuk karakter Bangsa Indonesia. Berdasarkan analisis dari berbagai fakta yang ada kaitannya dengan kampung Adat Pulo, maka dapat di simpulkan bahwa masyarakat kampung Adat Pulo merupakan kampung adat yang sampai saat ini masih eksis memegang teguh tradisi yang telah diwariskan leluhurnya. Hal ini disebabkan karena mereka masih memiliki aturan adat yang apabila di langgar akan mendapatkan sanksi adat, sanksi adat tersebut di percayai karena sifatnya yang sakral. Bentuk Karakter yang dimiliki sebagai hasil dari proses internalisasi nilai dan bisa dipromosikan sebagai basis pembentuk karakter Bangsa Indonesia adalah, karakter Religius,
Abstrak Penelitian ini membahas tentang penggunaan sosial media Whatsapp pengaruhnya terhadap disiplin belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini dilakukan di SMK Analis Kimia YKPI Bogor. Peneliti mengidentifikasi masalah penelitian terkait penggunaan sosial media watshapp pengaruhya terhadap disiplin belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Kajian ini dilatar belakangi oleh banyaknya peserta didik yang mempunyai sosial media whatsapp yang terinstal dalam smartphone dan selalu membawanya kemanapun mereka pergi termasuk di lingkungan sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan sosial media whatsapp terhadap disiplin belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode eksperimen dan survey, teknik pengumpulan data menggunakan angket dari jumlah populasi 320 peserta didik. Sampel yang dijadikan objek penelitian sebanyak 57 orang dengan teknik random sampling menggunakan rumus Slovin. Unit analisis adalah peserta didik Tahun Pelajaran 2016/2017. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis) yaitu analisis statistik deskriptif dan inferensial. Dari hasil penelitian teridentifikasi bahwa penggunaan sosial media whatsapp berpengaruh positif terhadap disiplin belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Terdapat korelasi antara variabel X dan variabel Y bertanda positif dengan memperhatikan besarnya rXY yang diperoleh yaitu sebesar 0,921. Kemudian pada taraf signifikan 5% diperoleh nilai rtabel sebesar 0,266 dan pada taraf signifikan 1% diperoleh nilai sebesar 0,345 ternyata rxy yang besarnya 0,921 adalah jauh lebih tinggi daripada rtabel yang besarnya 0,266 dan 0,345. Nilai R Square (R2) sebesar 0,848 menunjukkan peningkatan disiplin belajar dapat dipengaruhi oleh penggunaan sosial media whatsapp sebesar 84,8% dan sisanya dipengaruhi oleh hal-hal lain diluar persamaan ini. Nilai t hitung sebesar 17,53 jika dikonsultasikan dengan ttabel α (0,05) dan α (0,01) dengan n = 57 mendekati nilai puluhan 60 diperoleh ttabel sebesar 1,671 dan 2,000. Diketahui thitung > ttabel yaitu: 17,53 > 1,671 dan 2,000 maka H0 ditolak. Ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap variabel Y. Berdasarkan temuan penelitian ini, penulis merekomendasikan kepada pihak pengelola sekolah beserta dewan guru untuk berupaya meminimalisir penyalah gunaan sosial media whatsapp di kalangan peserta didik khususnya di lingkungan sekolah dan selalu berupaya menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif sehingga penyelenggaraan program pendidikan di sekolah terwujudkan secara efektif sesuai visi dan misinya. Kepada para orang tua juga disarankan untuk membatasi sekaligus mengawasi anak-anaknya dalam menggunakan media sosial agar dapat meminimalisir penyalah-gunaannya. Keywords: Sosial Media Wathshapp, Disiplin Belajar.
Suatu organisasi pasti memiliki cita-cita yang ingin diraih. Tujuan-tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber daya yang ada. Dan di antara sumber daya yang paling penting adalah SDM (sumber daya manusia). Karena untuk menjadikan pendidikan berkualitas, terutama dalam hal ini adalah lembaga pendidikan, maka sumber daya manusianya harus berkualitas juga. Sumber daya manusia merupakan unsur yang sangat vital dalam setiap organisasi, karena faktor sumber daya manusia sangat dominan dalam proses kerja organisasi, maka untuk mencapai tujuan organisasi perlu diadakan pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja, keterampilan, prilaku serta pengetahuan pegawai. Disamping itu, perubahan yang terjadi seiring modernisasi baik dalam lingkup organisasi maupun di luar organisasi menuntut untuk pengembangan sumber daya manusia, sehingga sebagai investasi dalam organisasi, sdm memegang peranan penting terhadap pertumbuhan suatu bangsa. Untuk itu sebagai sumber daya utama organisasi, perhatian penuh terhadap sumber daya manusia suatu keniscayaan, karena kondisi lingkungan yang dinamis, penempatan pegawai, tidak selalu menyebabkan keberhasilan, kondisi lingkungan yang cenderung berubah mengharuskan organisasi secara kontinyu melakukan penyesuaian dan pengembangan sumber daya manusia sesuai kebutuhan organisasi.
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepemimpinan kepala sekolah terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru pendidikan agama Islam (PAI). Kompetensi pedagogik adalah salah satu dari empat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru untuk dapat memahami indikator-indikator dalam mengukur keberhasilan melaksanakan tugasnya secara pedagogik yang mencakup pemahaman landasan kependidikan, pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan kurikulum, rancangan pembelajaran, pemanfaatan teknologi pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pemahaman terhadap pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Kabupaten Karawang Jawa Barat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survey teknik korelasional. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Sedangkan analisis data untuk menjawab hipotesis penelitian menggunakan statistik model analisis jalur (path analysis). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran PAI. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh r hitung sebesar 0,183 dalam indeks korelasi r product moment berkisar antara 0,00 - 0,20, artinya terdapat pengaruh antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru PAI. Hasil perhitungan dan analisis tersebut menunjukan bahwa kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif terhadap kompetensi pedagogik guru mata pelajaran PAI untuk mewujudkan efektivitas pembelajaran. Kata kunci: kepemimpinan kepala sekolah, kompetensi pedagogik, guru PAI.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen pembelajaran Program Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) di Pondok Pesantren Modern Al-Ihsan Baleendah Bandung, mulai dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pelaksanaan pembelajaran. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah ustad pendiri, ustad pengelola, dan santri. Objek penelitian ini adalah manajemen pembelajaran Program Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) Pondok Pesantren Modern Al-Ihsan Baleendah Bandung. Adapun metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian tentang manajemen pembelajaran Program di Pondok Pesantren Modern Al-Ihsan Baleendah Bandung menunjukkan bahwa; 1) Perencanaan pembelajaran telah dilengkapi silabus dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) lengkap dan didokumentasikan dengan baik dalam bentuk dokumen/buku satu, berisi Rencana Kerja Sekolah (RKS), memuat program kerja sekolah bidang kurikulm yang memberikan arah yang jelas dalam usaha mempersiapkan dan menyelenggarakan proses pembelajaran, serta dokumen/buku dua, berisi silabus, rpp, prota, promes. Program (KMI) Pondok Pesantren Modern Al-Ihsan Baleendah Bandung merupakan jenis pendidikan keagamaan yang diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah, sehingga Silabus dan RPP mengacu pendidikan formal, ditambah kurikulum muatan lokal diniyah khas pesantren serta program pembinaan ekstrakurikuler dan intrakurikuler bagi santri; Perencanaan pembelajaran disusun oleh Kepala Sekolah dengan melibatkan unsur yayasan, staf pengajar, pengelola, dan telah banyak mengalami perubahan, mengkuti dinamisasi kebijakan pemerintah dan permintaan stake holder; 2) pelaksanaan proses belajar mengajar dilaksanakan Senin-Sabtu, dimulai pukul 04.00-21.30. Aktivitas pembelajaran dimulai dengan pembukaan atau salam, ustad menyampaikan materi pelajaran yang menggunakan media pembelajaran seperti LCD, white board, dan spidol. Metode penyampaian materi menggunakan ceramah, demonstrasi, dan diakhiri dengan tanya jawab. Ustad menutup proses belajar mengajar dengan berdoa bersama dan mengucapkan salam penutup; dan 3) Evaluasi pembelajaran menggunakan evaluasi formatif, yaitu penilaian berupa tes yang dilakukan setelah satu pokok bahasan selesai dipelajari peserta didik dan evaluasi sumatif, yaitu penilaian berupa tes yang dilaksanakan setelah proses belajar mengajar selesai dalam jangka waktu tertentu, yaitu satu semester. Kata kunci: pondok pesantren, pembelajaran, dan manajemen.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.