ABSTRAK Keselamatan radiasi adalah tindakan yang dilakukan untuk melindungi pasien, pekerja, masyarakat, dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi. Mengingat potensi bahaya radiasi yang besar dalam pemanfaatan sinar-X, faktor keselamatan merupakan hal yang penting sehingga dapat memperkecil risiko akibat kerja di instalasi radiologi dan dampak radiasi terhadap pekerja radiasi. Jenis penelitian ini menggunakan metode diskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan data observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang diantaranya: satu kepala ruangan instalasi radiologi, dua radiografer, satu petugas proteksi radiasi, satu fisikawan medis, dan satu petugas K3 Rumah Sakit. Uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan keselamatan radiasi belum dilakukan secara keseluruhan, dimana terdapat aspek yang tidak memenuhi standar peraturan BAPETEN seperti tidak dilakukannya pemantaun kesehatan sesuai ketetapan peraturan, tidak adanya pelatihan proteksi radiasi, kurangnya alat proteksi radiasi, tidak adanya surveymeter, kurang lengkapnya rekaman pelaksanaan kegiatan dan tidak adanya uji paparan potensial. Saran yang direkomendasikan adalah dilakukannya pemantauan kesehatan secara menyeluruh, diadakannya pelatihan proteksi radiasi bagi pekerja, penambahan alat proteksi radiasi, pengadaan surveymeter dan melengkapi rekaman pelaksanaan kegiatan di instalasi radiologi. Kata Kunci : Keselamatan, Radiasi Sinar-X, Radiologi, Rumah Sakit
Seringnya ditemukan terjadinya near miss seperti terjepit, keseleo dan lain sebagainya dikarenakan kurang mengikuti SOP dan tidak menggunakan APD di PT.X. Penelitian ini bertujuan untuk analisis hubungan Antara umur, masa kerja, kepatuhan mengikuti SOP dan kepatuhan penggunaan APD pada pekerja di PT.X tahun 2019. Jenis penelitian yang digunakan adalah bersifat kuantitatif dengan jenis desain studi penampang analitik (analytic cross sectional study). Sampel dalam penelitian ini adalah 34 orang, Analisis data dilakukan secara univariat, bivariate dan multivariate. Hasil penelitian variabel yang berhubungan dengan kecelakaan kerja adalah umur (p value=0,020), masa kerja (p value=0,042), kepatuhan mengikuti SOP (pvalue= 0,024) dan kepatuhan penggunaan APD (p value=0,002). Variabel yang paling dominan terhadap kecelakaan kerja adalah kepatuhan penggunaan APD (p value=0,002). Variabel Confounding yaitu variabel umur, masa kerja dan kepatuhan mengikuti SOP. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kepatuhan penggunaan APD sebagai faktor yang paling dominan terhadap kejadian kecelakaan kerja pada pekerja di.PT.X. Disarankan kepada pihak PT.X untuk mengadakan sosialisasi tentang penggunaan dan bahaya tidak menggunakan APD serta keselamatan dan kesehatan kerja.
Pesticides are used in various fields or activities, ranging from household, health, agriculture, besides their benefits, pesticides also have the potential to poison and eradicate other living things, including useful plants and insects, animals and humans. This study aims to determine the pesticide residues with the active ingredient Dimethoat in large red chili plants (Capsicum annum L.). This type of research is an experiment using gas chromathography (GC). The results of this study were pesticide residues on large red chili plants (Capsicum annum L.) above the residual minimum limit (BMR) of 0.05-7 mg / kg in three samples, sample I 127.7504 mg / kg with a percentage of 1.825%, samples II amounting to 30.0019 mg / kg with a percentage of 428% and in Sample III amounting to 58.8435 mg / kg with a percentage of 840%. The conclusion of this study is that farmers use pesticide doses not to use measurable doses, mix the types of pesticides not according to the rules and do the spraying as needed.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan kesehatan dan berperanaktif dalam kegiatan–kegiatan kesehatan di masyarakat. Desa Sungai Raya terdiri 347 rumah tangga yang semuanya memiliki karakteristik dan permasalahan kesehatan yang berbeda. Di Desa Sungai Raya belum pernah dilakukan survei mengenai PHBS pada tatanan Rumah Tangga terutama pada saat pandemic Covid-19, sehingga belum diketahui bagaimana pelaksanaan PHBS nya. Tujuan penelitian ingin mengtahui gambaran pelaksanaan PHBS pada tatanan masyarakat pada saat COVID-19 di Desa Sungai Raya Kecamatan Batang Tuaku Tahun 2020. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Populasi dalam PHBS ini adalah seluruh rumah tangga yang ada yaitu sebanyak 347 rumah tangga. Sampel berjumlah 90 Kepala Keluarga yang diambil secara proportional random sampling. Analisis menggunakan univariat menggunakan software dan komputerisasi. Hasil penelitian yaitu Indikator PHBS di Desa Sungai Raya belum mencapai target yang di tetapkan oleh Kemenkes yaitu 70% sehingga, peran aktif Puskesmas khususnya bidang promosi kesehatan hendaknya ditingkatkan lagi antara lain dengan melakukan penyuluhan-penyuluhan PHBS dan kunjungan-kunjungan langsung ke tengah masyarakat guna meningkatkan PHBS pada masyarakat di Desa Sungai Raya.
Pencahayaan merupakan jumlah penyinaran yang berada di suatu lingkungan kerja yang diperlukan untuk melaksanakan perkerjan dengan baik. Berdasarkan observasi, intensitas pencahayaan ruangan farmasi di Rumah Sakit Mesra Kabupaten Kampar kurang terang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui intensitas pencahayaan ruangan farmasi dan dampak bagi pekerja di Rumah Sakit Mesra Kabupaten Kampar. Jenis penelitian ini yaitu Kualitatif Deskriptif. Dilakukan wawancara dan observasi kepada 5 informan. Lokasi penelitian dilakukan di Rumah Sakit Mesra Kecamatan Kampar pada bulan Mei-Juli 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencahayaan setempat di ruangan farmasi Rumah Sakit Mesra Kabupaten Kampar , pengukuran intensitas pencahayaan di ruangan farmasi dilakukan di meja kerja. Hasil pengukuran intensitas pencahayaan di ruangan farmasi menggunakan metode pencahayaan setempat diperoleh nilai 74,1 lux. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pencahayaan yang ada di ruangan farmasi Rumah Sakit Mesra Kabupaten Kampar belum memenuhi standart dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Pencahayaan yang kurang terang mengakibatkan terjadinya keluhan kelelahan mata pada pekerja, Adapun keluhan kelelahan mata yang dialami pekerja berupa pedih disekitar mata, pusing, mengantuk dan nyeri disekitar mata.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.